Tingkatkan Kesiapan Fasilitas Kesehatan di Daerah dengan Kasus Tinggi
Kewaspadaan dalam penanganan Covid-19 perlu ditingkatkan karena laju penularan varian Omicron lebih cepat. Rumah sakit harus bersiap dengan adanya lonjakan kasus.
Oleh
DEONISIA ARLINTA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Meskipun persentase kasus berat akibat penularan varian Omicron terbilang rendah, daya tular varian ini sangat cepat. Karena itu, jika laju penularan tidak dibendung, jumlah orang yang harus dirawat di rumah sakit tetap tinggi. Fasilitas kesehatan, terutama yang berada di daerah dengan jumlah kasus yang mulai meningkat, harus mulai bersiap.
Satuan Tugas Penanganan Covid-19 per 28 Januari 2022 mencatat, jumlah kasus baru yang dilaporkan per hari bertambah sebanyak 9.905 kasus. Sementara kasus aktif yang tercatat masih sebanyak 7.870 kasus. Sementara tingkat keterisian tempat tidur per 26 Januari 2022 tercatat mencapai 7,69 persen. Jumlah itu meningkat setidaknya dari 28 Desember 2021 yang hanya 1,88 persen.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Azhar Jaya dihubungi di Jakarta, Jumat (28/1/2022), mengatakan, kondisi fasilitas kesehatan dalam menangani pasien Covid-19 masih terkendali. Meski begitu, upaya pencegahan penularan tetap harus diperkuat untuk menekan laju penularan Covid-19 sekaligus untuk mengantisipasi penularan varian Omicron yang cepat.
”Di setiap daerah (tingkat keterisian tempat tidur) masih aman, termasuk DKI Jakarta. Namun, kita sudah harus mulai waspada. Yang penting masyarakat menjalankan prokes (protokol kesehatan) dengan ketat dan tidak keluar rumah jika tidak perlu,” tuturnya.
Dari data yang dihimpun Kementerian Kesehatan per 26 Januari 2022, tingkat keterisian rumah sakit (BOR) tertinggi berada di DKI Jakarta, yakni sebesar 31,54 persen. Selain DKI, BOR di setiap daerah masih di bawah 10 persen, seperti Banten (9,40 persen), Jawa Barat (6,33 persen), Sulawesi Utara (5,88 persen), dan DI Yogyakarta (5,50 persen).
Di setiap daerah (tingkat keterisian tempat tidur) masih aman, termasuk DKI. Namun, kita sudah harus mulai waspada.
Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan Agus Dwi Susanto mengungkapkan, penambahan kasus Covid-19 yang mulai meningkat juga terjadi di RSUP Persahabatan. Dari seluruh kasus yang dirawat, sebagian besar bergejala ringan. Akan tetapi, ada pula kasus dengan positif varian Omicron yang harus dirawat di unit layanan intensif (ICU).
”Saat ini ada dua kasus yang masih dirawat di ICU yang membutuhkan perawatan dengan ventilator. Keduanya sudah berusia lanjut, yakni usia 62 tahun dan 58 tahun yang memiliki komorbid kanker paru dan gagal ginjal. Jadi, memang komorbid menjadi pemberat kondisi pasien,” katanya.
Dari data yang dilaporkan Kementerian Kesehatan per 26 Januari 2022, terdapat 16 pasien Covid-19 varian Omicron dengan gejala sedang dan berat. Sebagian besar dari kasus tersebut berusia lanjut dan memiliki penyakit penyerta.
Tiga kasus kematian pasien yang terinfeksi varian Omicron juga berusia lanjut dan memiliki penyakit penyerta, yakni M (64), MS (54), dan KSK (78). Tiga pasien itu memiliki penyakit penyerta seperti diabetes, gagal jantung, gagal ginjal, dan obesitas.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, tempat tidur untuk pasien Covid-19 sudah disiapkan untuk mengantisipasi lonjakan kasus akibat meluasnya penularan Omicron. Total tempat tidur yang tersedia mencapai 70.641 unit. Jumlah tersebut masih bisa ditambah hingga 120.000-130.000 tempat tidur dengan upaya konversi untuk layanan Covid-19.
”Tingkat hospitalisasi ini juga yang akan menentukan kedaruratan. Jadi, misalnya ada kasus naik, kita akan lihat berapa yang masuk ke rumah sakit. Itu juga pasti kita akan pilah-pilah lagi karena yang butuh perawatan yang memang bisa dirawat di rumah sakit,” tuturnya.
Secara terpisah, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate menambahkan, upaya perlindungan pada masyarakat rentan perlu ditingkatkan seiring dengan bertambahnya kasus penularan Covid-19. Capaian cakupan vaksinasi pun harus dikejar, terutama pada kelompok berisiko tinggi seperti warga lansia.
”Melihat data peningkatan jumlah kasus positif Covid-19 juga BOR yang terus bertambah, kami kembali meminta masyarakat memperkuat proteksi kesehatan. Tingkatkan disiplin protokol kesehatan dan segera vaksinasi,” ucapnya.