Korsleting Melalap Ruko hingga Permukiman di Jakarta Barat
Korsleting listrik diduga memicu kebakaran yang melalap tiga ruko di Cengkareng dan 23 rumah di Tambora, Jakarta Barat.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Si jago merah melalap tiga ruko di Jalan Bangun Nusa Raya, Cengkareng Timur, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (27/1/2022) malam. Tidak ada korban jiwa dalam kebarakan yang diduga akibat korsleting itu.
Suku dinas penanggulangan kebakaran dan penyelamatan mengerahkan 18 unit pemadam dan 90 petugas ke lokasi pada pukul 19.00. Proses pemadaman hingga pendinginan berlangsung hingga pukul 21.45.
”Diduga korsleting dari salah satu ruko. Api menjalar ke dua ruko lainnya. Luas area kebalaran 360 meter persegi,” ujar Sjukri Bahanan, Kepala Seksi Operasional Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Barat, Jumat (28/1/2022).
Operasi pemadaman hingga lokalisir area kebakaran berakhir pada Jumat dini hari. Kerugian ditaksir mencapai Rp 3 miliar.
Diduga pemicunya korsleting listrik di salah satu rumah warga.
Sebelumnya, Selasa (25/1), api membakar 23 rumah warga di Jalan Tanah Sereal, Kecamatan Tambora. Dampaknya dua warga terluka karena pecahan beling ditelapak dan sesak napas, serta 69 kepala keluarga atau 276 warga mengungsi karena kehilangan tempat tinggal.
Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Barat menerima laporan kebakaran pukul 16.57. Sebanyak 20 unit pemadam dan 70 petugas bergerak ke lokasi dan mulai menjinakkan si jago merah pukul 17.00. Pemadaman berlangsung hingga pukul 19.51 di area seluas 345 meter persegi. Kerugian ditaksir mencapai Rp 1 miliar.
”Diduga pemicunya korsleting listrik di salah satu rumah warga,” ujarnya.
Tak mudah
Tim jurnalisme data Kompas mengolah data kejadian kebakaran selama 2020-2021, sebaran pos damkar, lokasi hidran, peta persil bangunan, peta administratif RW, serta jaringan jalan di Jakarta, sungai, selokan, dan pantai (Kompas, 3 Desember 2021).
Menggunakan analisis jaringan jalan (network analysis) di Jakarta, dihitung wilayah mana saja yang berada di luar cakupan layanan pos damkar saat ini. Berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Nomor 11 Tahun 2000, setiap bangunan harus dalam jangkauan 2,5 kilometer perjalanan—bukan garis lurus—dari pos pemadam kebakaran terdekat.
Hasilnya, hingga tahun 2021, ditemukan 268 atau 9,6 persen RW di Jakarta yang berada di luar cakupan 2,5 km perjalanan dari pos terdekat. Sejumlah besar RW ini (84 RW) ada di Jakarta Timur.
Kepala Dinas Gulkarmat DKI Jakarta Satriadi Gunawan mengakui, pos pemadam kebakaran belum terdistribusi merata. Ketersediaan lahan dan personel untuk mengawaki pos menjadi kendala utama. ”Jumlah SDM kami 4.329 orang. Padahal, idealnya, kalau mengejar keberadaan di 267 kelurahan, artinya membutuhkan sekitar 11.000 orang,” kata Satriadi.
Rasio petugas dibandingkan dengan populasi Jakarta juga masih lebih rendah ketimbang sejumlah kota besar dunia lainnya. Dengan rasio 2.962 warga per satu orang petugas damkar, Jakarta masih kalah dibandingkan dengan Kuala Lumpur (1.594:1), Bangkok (1.029:1), New York City (774:1), dan Tokyo (336:1).