Pemungutan suara ulang di Kabupaten Yalimo, Papua, berjalan kondusif. Warga dengan antusias menyalurkan aspirasinya memilih bupati dan wakil bupati.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Akhirnya warga Kabupaten Yalimo, Papua, dapat memilih bupati dan wakil bupatinya dalam pemungutan suara ulang keempat di kabupaten itu, Rabu (26/1/2022). Daftar pemilih tetap di daerah itu memuat 90.948 nama pemilih.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Yalimo Yehemia Walianggen saat dihubungi dari Jayapura mengatakan, tidak terjadi hambatan dalam pelaksanaan pemilihan suara ulang (PSU) di setiap tempat pemungutan suara (TPS). Hal ini berkat komitmen masyarakat untuk mewujudkan pilkada di Yalimo segera tuntas.
Sejak tahun 2021, total sudah empat kali PSU digelar di Yalimo. PSU sebelumnya gagal karena ada pelanggaran dan salah satu calon bupati dinyatakan tidak memenuhi syarat. Dari 270 daerah peserta pilkada serentak tahun 2020, hanya Yalimo yang hingga kini belum menuntaskan pemilunya.
PSU di Kabupaten Yalimo diikuti dua pasang calon, yaitu pasangan Nahor Nekwek-John Wilil di nomor urut satu dan pasangan Lakius Peyon-Nahum Mabel di nomor urut dua.
Untuk memperlancar jalannya PSU, KPU Yalimo telah merekrut 25 orang sebagai Panitia Pemilihan Distrik dan 894 orang sebagai Panitia Pemungutan Suara (PPS) yang bertugas di 298 kampung.
Aparat keamanan pun bertugas dengan optimal sehingga PSU berjalan lancar.
Komisioner Badan Pengawas Pemilu Papua, Ronald Manoach, yang berada di Yalimo mengatakan, warga dengan antusias mengikuti PSU di setiap TPS. Pelaksanaan PSU tuntas sekitar pukul 12.00 WIT. Kemudian, petugas PPS melaksanakan rekapitulasi suara dan selesai pukul 14.30 WIT.
”Dari pantauan kami, belum ditemukan laporan pelanggaran dalam pelaksanaan PSU pada Rabu ini. Aparat keamanan pun bertugas dengan optimal sehingga PSU berjalan lancar,” kata Ronald.
Adapun pelaksanaan rekapitulasi suara di lima distrik hingga kabupaten berjalan dari tanggal 27 Januari hingga 4 Februari mendatang. ”Kami telah menyiapkan sebuah aula pelaksanaan rekapitulasi di Elelim,” kata Yehemia.
Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Papua Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal yang juga berada di Elelim menyatakan, pelaksanaan PSU di Yalimo berjalan kondusif. Sebanyak 1.500 personel diterjunkan untuk pengamanan PSU.
”Sebanyak 1.500 personel disebar ke lima distrik. Kami juga melaksanakan patroli berskala besar di Elelim, ibu kota Yalimo, dan empat distrik lain untuk mencegah gangguan keamanan,” katanya.
Sebelumnya, Mahkamah Konstitusi mendiskualifikasi Erdi Dabi sebagai calon bupati Yalimo karena Erdi dinilai masih berstatus eks terpidana sehingga baru dapat mengajukan diri sebagai calon bupati lima tahun mendatang.
Putusan ini memicu kerusuhan di Distrik Elelim pada 29 Juni 2021. Ratusan pendukung Erdi diduga membakar 34 bangunan kantor pemerintah serta 126 rumah dan kios warga. Massa juga membakar empat kendaraan roda empat dan 115 sepeda motor. Total kerugian akibat peristiwa itu mencapai Rp 324 miliar.