Gempa Dua Kali Guncang Jayapura, Warga Diminta Tetap Tenang
Gempa tektonik dua kali mengguncang Jayapura dan terasa hingga Keerom. Badan Penanggulangan Bencana Daerah setempat masih mendata kondisi warga pascagempa. Sejauh ini, tidak ada korban jiwa.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Gempa tektonik mengguncang Kota Jayapura, Papua, sebanyak dua kali pada Kamis (20/1/2022) malam. Gempa pertama dengan magnitudo 5,5 berpusat di Kota Jayapura dan gempa kedua berkekuatan magnitudo 4,1 di wilayah Kabupaten Jayapura.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bambang Setiyo Prayitno dalam siaran pers yang diterima Kompas menyampaikan, pusat gempa berkekuatan M 5,5 di Kota Jayapura terletak pada koordinat 2,33 Lintang Selatan dan 140,15 Bujur Timur dan terjadi pukul 19.44 WIT. Gempa berlokasi di laut pada jarak 64 kilometer arah barat laut Kota Jayapura dengan kedalaman 18 kilometer.
Ia pun menyatakan, berdasarkan lokasi dan kedalaman, gempa bumi di Kota Jayapura merupakan gempa bumi dangkal akibat aktivitas pergerakan sesar aktif. ”Dampak gempa berupa getaran sangat terasa di dalam rumah. Gempa berkekuatan M 5,5 ini tidak berpotensi memicu gelombang tsunami,” papar Bambang.
Sementara itu, Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah V Jayapura Hendro Nugroho memaparkan, gempa berkekuatan M 4,1 terjadi di Kabupaten Jayapura pada pukul 20.06 WIT. Pusat gempa bumi terletak pada koordinat 2,24 Lintang Selatan dan 140,21 Bujur Timur.
Gempa dengan kekuatan M 4,1 berlokasi di laut pada jarak 44 kilometer arah barat laut Kabupaten Jayapura. Gempa terjadi pada kedalaman 4 kilometer. ”Pemicu gempa adalah adanya pergerakan sesar aktif. Kami mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” tutur Hendro.
Manajer Pusat Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Papua Jonathan Koirewoa mengatakan, gempa berkekuatan M 5,5 tidak hanya dirasakan di Kota Jayapura, tetapi juga hingga Kabupaten Keerom. Tidak ada korban jiwa dalam gempa ini.
”Hingga saat ini belum ada laporan kerusakan yang diakibatkan oleh gempa tersebut. Kami terus berkoordinasi dengan BPBD di daerah-daerah tersebut untuk mengetahui perkembangan terkait dampak akibat gempa,” tambahnya.
Hartono, warga Kelurahan Argapura, Kota Jayapura, mengatakan, dia bersama istri dan tiga anaknya bergerak cepat meninggalkan rumah saat terjadi gempa pertama dengan magnitudo 5,5. ”Perabotan di dalam rumah goyang semua. Saya dan keluarga segera meninggalkan rumah untuk menghindari bangunan yang roboh,” kata pria berusia 42 tahun tersebut.