Empat Prajurit TNI di Papua Barat Tertembak dalam Serangan KKB
Kelompok kriminal bersenjata menyerang prajurit TNI AD yang hendak membangun jembatan di pedalaman Kabupaten Maybrat, Papua Barat. Satu prajurit gugur dan tiga rekannya luka berat.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Kontak tembak antara kelompok kriminal bersenjata dan anggota Batalyon Zeni Tempur (Yonzipur) 20/Pawbili Pelle Alang pecah di pertengahan jalan antara Kampung Faan Kahrio dan Kampung Kamat, Distrik Aifat Timur Tengah, Kabupaten Maybrat, Papua Barat, Kamis (20/1/2022). Akibat peristiwa ini, satu prajurit TNI gugur dan tiga prajurit lainnya luka-luka.
Kepala Penerangan Komando Daerah Militer XVIII/Kasuari Kolonel (Arm) Hendra Pesireron, saat dihubungi dari Jayapura, membenarkan ada insiden kontak tembak itu. Kejadian berawal ketika anggota Yonzipur 20/PPA hendak melaksanakan perbaikan jembatan sekitar pukul 07.00 WIT. Mereka terlibat kontak tembak dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) saat dalam perjalanan dari Kampung Faan Kahrio.
Prajurit yang gugur dalam insiden ini adalah Sersan Dua Miskel Rumbiak karena tertembak di perut. Miskel sempat menjalani perawatan di puskesmas setempat, tetapi nyawanya tidak tertolong.
Sementara tiga prajurit lainnya mengalami luka berat, yakni Sersan Dua Darusman luka tembak di lengan kiri, Prajurit Dua Azis luka tembak di tangan kanan, serta Prajurit Dua Abraham luka tembak di paha, pundak, dan lengan kiri.
Keempat korban telah dievakuasi dengan helikopter ke Kota Sorong pukul 13.30 WIT. Para korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Angkatan Laut dr R Oetojo Sorong. ”Kami belum dapat memberikan informasi yang lengkap sebab kami masih fokus untuk mengevakuasi para korban ke rumah sakit,” kata Hendra.
Hendra menambahkan, pihaknya belum mengetahui kelompok yang berada di balik penyerangan ini. Total sudah terjadi dua kali serangan terhadap anggota TNI AD di Kabupaten Maybrat.
Pada 2 September 2021, KKB menyerang Pos Koramil Kisor di Distrik Aifat Selatan, Maybrat. Para pelaku yang berjumlah lebih dari 30 orang menyerang dengan menggunakan parang.
Empat anggota TNI gugur dalam insiden itu, yakni Komandan Pos Koramil Kisor Letnan Satu (Inf) Dirman, Sersan Dua Ambrosius Yudiman, Prajurit Kepala Muhammad Dirhamsyah, dan Prajurit Satu Zul Ansari Anwar. Sementara dua anggota lainnya mengalami luka berat, yakni Sersan Satu Juliano dan Prajurit Satu Ikbal.
Sementara itu, Kepala Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Perwakilan Wilayah Papua Frits Ramandey menyesalkan aksi penyerangan terhadap anggota TNI di Kabupaten Maybrat. Ia menilai aksi ini tidak berperikemanusiaan karena menyerang aparat yang sedang membangun fasilitas publik.
”Diperlukan upaya penegakan hukum untuk mengatasi aksi kelompok sipil bersenjata di sana. Akan tetapi, kami berharap upaya penegakan hukum harus secara terukur,” ucap Frits.