Sultra Canangkan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik di 17 Daerah
Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi mencanangkan fasilitas pengisian kendaraan listrik terbangun di 17 kabupaten/kota di wilayah ini. Hal tersebut untuk mendukung pengembangan kendaraan listrik agar bisa semakin meluas.
Oleh
SAIFUL RIJAL YUNUS
·3 menit baca
KENDARI, KOMPAS —Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi mencanangkan fasilitas pengisian kendaraan listrik terbangun di 17 kabupaten/kota di wilayah ini. Hal tersebut untuk mendukung pengembangan kendaraan listrik agar bisa semakin meluas. Terlebih lagi, wilayah berjuluk ”Bumi Anoa” ini merupakan daerah penghasil nikel yang merupakan sumber utama baterai kendaraan listrik.
Hal tersebut disampaikan Ali Mazi dalam peresmian stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (17/1/2022). SPKLU berkapasitas 2 x25 kilowatt ini merupakan yang pertama di wilayah ini. Peresmian stasiun ini sebelumnya dilakukan bersamaan dengan sejumlah SPKLU lainnya di wilayah timur Indonesia.
”Hari ini kita saksikan hadirnya SPKLU pertama di Sultra sebagai jaminan masyarakat untuk beralih ke kendaraan listrik. Saya harapkan agar fasilitas ini segera ada juga di daerah lainnya di Sultra,” kata Ali Mazi. Hadir dalam peresmian tersebut General Manager PLN IUW Sulserabar Awaluddin Hafid, Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir, dan Bupati Konawe Utara Ruksamin.
Menurut Ali Mazi, pihaknya segera mengirim surat permohonan pembangunan SPKLU ke pemerintah pusat. Kehadiran SPKLU di semua wilayah ke depannya diharapkan menjadi pendorong pengembangan kendaraan listrik di provinsi ini. Selain Kendari, fasilitas pengisian kendaraan listrik diharapkan hadir di ibu kota 16 kabupaten/kota lainnya.
Sejauh ini, ia melanjutkan, pihaknya telah mengeluarkan sejumlah kebijakan turunan untuk mendukung kendaraan listrik di Sultra. Tidak hanya itu, sebagai langkah awal juga telah dikeluarkan arahan untuk penggunaan kendaraan listrik di lingkup pemerintah daerah.
”Kendaraan listrik ini merupakan kendaraan masa depan yang sangat irit, hemat energi, dan mendukung terciptanya lingkungan yang lebih hijau. Kami juga berharap ke depannya industri baterai listrik segera terbangun di wilayah ini. Sudah ada beberapa investor yang berminat, tapi semua masih dalam pembicaraan dengan pemerintah pusat,” tambahnya.
General Manager PLN IUW Sulselrabar Awaluddin Hafid menyampaikan, pihaknya menyambut baik animo Pemprov Sultra untuk pencanangan SPKLU di semua wilayah di Sultra. Kapasitas listrik di Sultra telah memenuhi untuk keperluan tersebut.
Akan tetapi, untuk sementara, pada 2022 ini baru ada satu SPKLU yang, menurut rencana, dibangun di Kendari, ibu kota Sultra. Hal tersebut sesuai dengan rencana pengembangan yang direncanakan PLN secara luas.
”Namun, kami juga membuka kesempatan kepada masyarakat umum untuk bermitra bersama kami dalam pembangunan SPKLU ini. Tadi saya sudah berbincang dengan dua orang, dan kami sangat menyambut baik hal ini, utamanya dalam pengembangan kendaraan listrik secara luas,” kata Awaluddin.
Untuk SPKLU yang telah dioperasikan di Kendari, ujar Awaluddin, bisa melakukan pengisian daya mobil listrik hingga 100 persen selama 1,5 jam. Jika melakukan di rumah, dibutuhkan waktu berkisar 5-6 jam.
Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir menyampaikan, ia telah memakai mobil listrik milik salah satu produsen sejak pertengahan 2021. Di luar teknis pengisian, ia merasa memiliki banyak manfaat dari penggunaan mobil konvensional.
Ia mencontohkan, dalam satu kali pengisian daya, biaya yang dibutuhkan sangat berbeda jauh dibandingkan dengan mobil berbahan bakar minyak. Tidak hanya itu, kendaraan listrik tidak membutuhkan banyak perawatan berkala. ”Kami merasakan manfaat yang besar dari penggunaan kendaraan listrik ini. Jadi, kehadiran SPKLU akan sangat bermanfaat bagi masyarakat luas yang merasa kebingungan dengan pengisian daya kendaraan listrik selama ini,” ucapnya.