logo Kompas.id
Bebas AksesMeredupnya Asa Guru-guru...
Iklan

Meredupnya Asa Guru-guru Honorer Sekolah Negeri

Guru-guru honorer sekolah negeri yang mengabdi bertahun-tahun dengan gaji rendah berharap bisa lulus seleksi guru aparatur sipil negara berstatus PPPK. Namun, mereka justru tersingkir dari sekolah tempat mengabdi.

Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
· 7 menit baca

Duradin (51), guru SDN 1 Kaliwulu (kiri) bersama Dede Juhadi (36), guru SDN 1 Astapada, saat ditemui di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Jumat (20/11/2020). Duradin merupakan guru honorer yang telah mengabdi 31 tahun sedangkan Dede mengajar delapan tahun terakhir.
ABDULLAH FIKRI ASHRI

Duradin (51), guru SDN 1 Kaliwulu (kiri) bersama Dede Juhadi (36), guru SDN 1 Astapada, saat ditemui di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Jumat (20/11/2020). Duradin merupakan guru honorer yang telah mengabdi 31 tahun sedangkan Dede mengajar delapan tahun terakhir.

Seleksi guru aparatur sipil negara berstatus pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja atau PPPK awalnya menjadi oase dari penantian panjang ratusan ribu guru honorer di sekolah negeri. Sejak muda berjibaku menjadi guru honorer dengan upah seadanya mereka jalani sepenuh hati dengan satu harapan, suatu saat akan ada jalan untuk sejahtera dan kepastian karir melalui pengangkatan menjadi aparatur sipil negara.

Editor:
ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000