Menkes: Setelah Juli Kita Butuh Memvaksin 3 Juta Orang Per Hari
Cakupan vaksinasi harian akan ditingkatkan bertahap. Kini pemerintah menargetkan memvaksinasi 500.000 orang per hari di periode Maret-April 2021. Selepas Juli, targetnya menjadi 2 juta hingga 3 juta orang per hari.
Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah Indonesia terus mengejar target vaksinasi Covid-19 terhadap 181,5 juta warga. Setelah Juli atau memasuki semester dua tahun 2021, pemerintah menargetkan akan memvaksinasi 2 juta hingga 3 juta orang per hari. Pihak swasta pun dilibatkan membantu pemerintah mempercepat vaksinasi Covid-19.
Pelibatan swasta dinilai penting untuk membantu percepatan vaksinasi Covid-19. Pemerintah telah bekerja sama dengan sejumlah pihak swasta, seperti Halodoc dan Gojek serta Grab dan Good Doctor, untuk menyediakan vaksinasi lewat layanan tanpa turun atau drive thru.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, jumlah orang yang dapat divaksin di semester I-2021 adalah 45 juta orang. Padahal, pemerintah menargetkan 181,5 juta orang divaksin tahun ini.
Hal itu dipengaruhi ketersediaan vaksin yang hingga kini masih terbatas. Per Juni 2021, Indonesia telah mengamankan 97 juta dosis vaksin produksi Sinovac.
”Vaksin (dengan dosis lebih) banyak akan datang pada Juli ke belakang. Vaksinasi akan berat di semester kedua. Dengan 45 juta orang divaksin di semester pertama, artinya ada sekitar 140 juta orang lain yang harus divaksin dalam enam bulan. Menurut perhitungan saya, kita butuh 2-3 juta (orang divaksin) per hari,” kata Budi di Jakarta, Rabu (3/3/2021).
Cakupan vaksinasi harian akan ditingkatkan secara bertahap. Mulanya pemerintah menargetkan 10.000 orang divaksin per hari. Kini, targetnya naik jadi 500.000 orang per hari di periode Maret-April 2021. Target akan dinaikkan menjadi 1 juta orang per hari pada Juni-Juli 2021.
Menurut Budi, target itu tidak bisa dicapai sendirian oleh pemerintah. Semua pihak harus diajak bekerja sama, termasuk swasta. ”Ini program yang sosialis, tidak individualis. Makanya kami butuh dukungan semua komponen bangsa,” katanya.
Salah satu bentuk kerja sama itu adalah pos pelayanan vaksinasi Covid-19 tanpa turun (drive thru) di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat. Pos ini hasil kolaborasi Halodoc, Gojek, Rumah Sakit Hermina, Pusat Pengelola Kompleks Kemayoran, Pemprov DKI Jakarta, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, dan Kemenkes.
Pos itu khusus melayani vaksinasi untuk warga lansia. Calon penerima vaksin harus mendaftarkan diri terlebih dahulu melalui aplikasi Halodoc. Pos berada di lahan seluas lebih dari 3 hektar dan dilengkapi dua jalur untuk mobil serta enam jalur sepeda motor.
Pos vaksinasi tersebut beroperasi mulai hari ini hingga akhir 2021. Jam operasional pada pukul 09.00 hingga pukul 16.00-17.00. Adapun vaksin yang digunakan adalah produk dari Sinovac.
”Kapasitas vaksin hari ini sekitar 500-600 (dosis). Kami akan tambah kapasitasnya dalam beberapa hari ke depan menjadi seribu hingga beberapa ribu,” ucap CEO Halodoc Jonathan Sudharta.
Layanan vaksinasi drive thru juga disediakan Grab dan penyedia layanan telemedik Good Doctor di Bali. Layanan ini ditujukan bagi warga lansia, pekerja sektor pariwisata, transportasi, dan mitra pengemudi. Ini hasil kerja sama Grab, Good Doctor, Kemenkes, Dinkes Bali, dan Pemprov Bali.
”Kami harap ini jadi katalis untuk percepatan pemulihan pariwisata di Bali, kemudian ke seluruh Indonesia,” ujar Managing Director Good Doctor Technologies Indonesia Danu Wicaksana pada peluncuran Grab Vaccine Center melalui kanal Youtube Kementerian Kesehatan, Minggu (28/2/2021).
Country Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi mengatakan, swasta dan pemerintah tidak bisa berdiri sendiri-sendiri. Keduanya harus berkolaborasi untuk mengendalikan pandemi.
Presiden Direktur Hermina Group Hasmoro mengatakan, vaksinasi adalah program nasional yang harus didukung. Ia menyatakan akan selalu siap membantu vaksinasi di seluruh Indonesia. Ini dilakukan dengan dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
”Di semester II-2020 kami akan melatih lebih banyak vaksinator yang terdiri dari dokter, perawat, dan petugas emergency jika ada kejadian ikutan pascaimunisasi,” kata Hasmoro
Sebelumnya, Jonathan Sudharta mengatakan, Halodoc akan membuka pos pelayanan vaksinasi Covid-19 di beberapa kota. Ini untuk mendukung percepatan vaksinasi.
Menurut Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng M Faqih, pelayanan vaksinasi oleh swasta perlu dilakukan di daerah lain, bukan hanya di Jakarta. Ia menyarankan agar pemerintah membuat regulasi yang memudahkan swasta dan pemda mereplikasi layanan serupa.