Bea Cukai dan TNI Ungkap Penyelundupan Ganja di Perbatasan RI-Papua Niugini
Penyelundupan ganja dari Papua Niugini ke wilayah Indonesia marak terjadi di tengah pandemi Covid-19. Bea dan Cukai Jayapura dan TNI AD berhasil mengungkap aksi penyelundupan ganja dari Papua Niugini.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Peredaran narkoba jenis ganja terus terjadi di perbatasan Indonesia dan Papua Niugini. Hal ini terungkap ketika Bea dan Cukai Jayapura bersama Satgas Pamtas Yonif Mekanis Raider 413/BRM menggagalkan penyelundupan 1 kilogram ganja di Distrik Arso, Kabupaten Keerom, Senin (19/10/2020).
Hal ini disampaikan Kepala Kantor Bea dan Cukai Jayapura Albert Simorangkir bersama Komandan Resor Militer 172/Praja Wira Yakthi Brigadir Jenderal Izak Pangemanan, Komandan Lantamal X Laksamana Pertama Yeheskiel Katiandagho, perwakilan Polres Keerom, dan Komandan Yonif Mekanis Raider 413/BRM Mayor Anggun Wuriyanto, di Jayapura, Selasa (20/10/2020).
Albert memaparkan, pihaknya bersama Satgas Pengaman Perbatasan (Pamtas) Yonif Mekanis Raider 413/BRM menggelar kegiatan pemeriksaan kendaraan dan warga yang melintasi Jalan Poros Keerom-Abepura pada Minggu (18/10/2020) sekitar pukul 22.00 WIT hingga Senin dini hari.
Hasilnya, pada pukul 01.45 WIT, lanjut Albert, tim berhasil menangkap empat warga Keerom yang menggunakan sebuah mobil berwarna hitam. Keempat orang ini dalam perjalanan dari Distrik Waris, di perbatasan Keerom dan Papua Niugini, ke Kota Jayapura.
Dari hasil pemeriksaan, tim menemukan barang bukti 14 kantong plastik berisi daun ganja kering dengan berat sekitar 1 kilogram. Adapun para pelaku adalah MM (30), OM (20), NM (20) dan TH (43). Mereka telah diserahkan ke Polres Keerom.
Data yang dihimpun dari Polres Keerom, para pelaku sudah berstatus tersangka. Mereka membeli 14 bungkus plastik ini dari seorang warga Papua Niugini berinisial RA.
”Upaya ini merupakan sinergi bersama kami dengan TNI untuk menyelamatkan ribuan generasi muda Papua dari ancaman narkoba,” tutur Albert.
Ia menuturkan, penyelundupan barang dan masuknya warga dari Papua Nugini ke wilayah Papua marak terjadi selama sepekan terakhir melalui jalur darat dan laut. Total Bea dan Cukai Jayapura bersama TNI AD dan TNI AL telah menggagalkan sebanyak tiga upaya penyelundupan dari Papua Niugini.
”Kami bersama seluruh pihak terkait akan berupaya maksimal untuk mencegah maraknya aksi penyelundupan dari Papua Niugini,” kata Albert.
Komandan Resor Militer 172/Praja Wira Yakti Brigadir Jenderal Izak Pangemanan memaparkan, para penyelundup ganja memanfaatkan banyak jalan pintas yang belum dapat dijaga aparat keamanan.
Ia mengungkapkan, terdapat tiga batalyon Satgas Pamtas yang mengamankan batas darat antara tiga daerah di Indonesia dan Papua Niugini sepanjang 430 kilometer, yakni Kota Jayapura, Keerom, dan Pegunungan Bintang.
”Hanya terdapat 51 pos Satgas Pamtas yang mengamankan perbatasan sepanjang 430 kilometer. Karena itu, kami selalu bersinergi dengan Polri, Bea dan Cukai, masyarakat, dan sejumlah lembaga yang terkait untuk mencegah penyelundupan ganja,” ungkap Izak.
Ia berharap masyarakat juga berkontribusi untuk melaporkan kepada aparat kepolisian apabila menemukan ladang ganja dan oknum yang berupaya menyelundupkan ganja ke wilayah Indonesia.
Hanya terdapat 51 pos Satgas Pamtas yang mengamankan perbatasan sepanjang 430 kilometer.
”Dari hasil pantauan sejumlah tokoh adat, terdapat banyak lahan yang ditanami pohon ganja di jalur perbatasan sepanjang 430 kilometer ini,” kata Izak.