Perusahaan yang tengah bertransformasi secara digital umumnya membutuhkan mitra penyedia layanan teknologi yang dapat memenuhi kebutuhan perusahaan secara aman dan cepat.
Oleh
Dimas Waraditya Nugraha
·3 menit baca
KOMPAS/DENTY PIAWAI NASTITIE
Facebook dan Google memperpanjang masa kerja dari rumah (WFH) hingga 2021.
JAKARTA, KOMPAS — Perusahaan raksasa teknologi asal Amerika Serikat, Google, resmi mengoperasikan pusat data di Jakarta. Kehadiran pusat data ini diharapkan dapat membantu pelanggan dan calon pelanggan baru memanfaatkan teknologi Google Cloud untuk mentransformasikan bisnis secara digital.
Google Cloud adalah platform layanan komputasi awan. Platform ini berjalan di atas infrastruktur yang sama yang digunakan Google untuk produk internalnya, seperti Google Search, Youtube, dan Gmail.
CEO Google Cloud Thomas Kurian, Rabu (24/6/2020), mengatakan, lokasi pusat data yang lebih dekat akan memangkas waktu latensi atau jeda proses waktu dalam penggunaan layanan. Melalui pusat data di Jakarta, Google Cloud memberikan lima layanan, yaitu komputasi, basis data, penyimpanan, dan keamanan, mahadata, dan jaringan berbasis internet (networking).
”Pusat data Google di Jakarta menjadi yang kedua yang beroperasi di Asia Tenggara setelah Singapura. Misi Google Cloud adalah membantu institusi mempercepat transformasi digital,” katanya dalam telekonferensi di Jakarta.
Kurian menambahkan, pusat data Google di Jakarta menyediakan infrastruktur, platform, dan rangkaian solusi khusus industri guna membantu setiap institusi yang hendak bertransformasi secara digital. Google juga telah bekerja sama dengan pemerintah untuk membangun sumber daya manusia yang siap dengan layanan cloud.
Dalam kerja sama tersebut, Google telah memberikan 150.000 laboratorium pelatihan langsung di Indonesia tahun ini, akses gratis ke sesi pelatihan Google Cloud, kredit, dan berbagai inisiatif kesiapan karier.
”Kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, perguruan tinggi, dan seluruh pemangku kepentingan adalah kunci dalam akselerasi dan transformasi digital Indonesia,” kata Kurian.
Keberadaan pusat data Google di Indonesia disambut baik para pelaku bisnis yang ingin mengembangkan layanan digital. Direktur Digital Teknologi Informasi dan Operasi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Indra Utoyo mengatakan, keberadaan pusat data Google di Jakarta bakal semakin membantu layanan perbankan untuk lebih mudah menjangkau nasabah.
”Saat ini, kami menggunakan Apigee, Google Maps Platform API, dan Cloud Vision untuk pengembangan produk,” katanya.
Indra berpendapat, pandemi Covid-19 merupakan momentum untuk mempercepat digitalisasi. Dalam hal ini, data menjadi dasar bagi perusahaan dalam menetapkan strategi digitalisasi.
Di satu sisi, industri perbankan diatur ketat oleh otoritas. Namun, di sisi lain, sektor perbankan harus mengejar perkembangan zaman dengan berinovasi dengan cepat, dinamis, dan menyimpan data secara aman.
”Cloud menjadi salah satu teknologi yang dibutuhkan, utamanya untuk pengelolaan data. Tentunya tetap memastikan data yang diolah berada di Indonesia sebagaimana kebijakan pemerintah,” ujarnya.
Cloud menjadi salah satu teknologi yang dibutuhkan, utamanya untuk pengelolaan data. Tentunya tetap memastikan data yang diolah berada di Indonesia sebagaimana kebijakan pemerintah.
Pada kesempatan yang sama, Chief Information and Digital Officer PT XL Axiata Indonesia Tbk Yessie D Yosetya mengemukakan, layanan yang diminati konsumen berubah akibat pandemi Covid-19. Saat ini, layanan data terkait panggilan video, baik untuk belajar maupun bekerja di rumah, meningkat penggunaannya.
”Kolaborasi menjadi sangat penting untuk memastikan XL Axiata ikut andil memberikan konektivitas untuk pelanggan. Dalam hal ini, teknologi cloud membantu perusahaan memantau ketersediaan layanan,” ujarnya.
Pengunjung memanfaatkan promosi belanja Rp 1 dengan menggunakan sistem pembayaraan digital dari perusahaan rintisan teknologi finansial Gopay dalam Indonesia Fintech Summit Expo (IFSE) 2019 di Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat, Senin (23/9/2019).
Sementara itu, CEO GoPay Aldi Haryopratomo menjelaskan, perusahaannya berfokus menyediakan layanan yang berdampak luasnbagi masyarakat. Untuk dapat mewujudkan hal ini secara cepat, GoPay mencari mitra penyedia layanan teknologi yang mendukung perusahaan mengelola dan menganalisis data dengan cepat.
”Kami harus membangun teknologi yang aman dan andal sehingga terus memperoleh kepercayaan puluhan juta pengemudi, pedagang, dan pelanggan,” katanya.