Bantuan Mengalir ke Pengelola Masjid dan Kelompok Paling Rentan

Bantuan bahan pokok diarahkan kepada kelompok masyarakat paling rentan selama pandemi Covid-19.

KOMPAS/Dokumentasi DKK

Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas (DKK) bersama Dewan Masjid Indonesia menyalurkan bantuan kemanusiaan dari pembaca harian Kompas kepada imam dan marbut masjid, Selasa (12/5/2020).

JAKARTA, KOMPAS — Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas berkolaboarasi dengan Dewan Masjid Indonesia mendistribusikan bantuan 1.000 paket bahan pokok, 2.000 masker, dan 2.000 butir vitamin untuk imam dan marbut masjid serta warga di sekitar masjid.

Di tempat berbeda, Artha Graha Peduli dan Universitas Indonesia (UI) juga memberikan bantuan kepada warga terdampak Covid-19.

Bantuan paket bahan pokok dari donasi pembaca harian Kompas itu diserahkan Ketua Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas Rusdi Amral kepada jajaran pengurus Dewan Masjid Indonesia, Selasa (12/5/2010), di Kantor Dewan Masjid Indonesia, Jakarta.

Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia Imam Addaruqutni mengatakan, bantuan ini membuktikan bahwa masih ada kemanusiaan di tengah bencana. ”Pandemi Covid-19 sedang menguji kesadaran kemanusiaan kita. Ternyata masih ada banyak orang yang bersedia membantu sesama yang sedang mengalami kesulitan,” katanya.

Di Jakarta terdapat 3.024 masjid dengan 2-3 imam dan marbut di setiap masjid. Dalam kondisi normal, masjid bisa memberi santunan kepada para imam, marbut, dan warga tidak mampu di sekitar masjid. Dana santunan biasanya diambil dari kotak amal yang diedarkan di masjid. Namun, selama pandemi, masjid terpaksa ditutup sehingga isi kotak amal menurun drastis karena anggota jemaah beribadah di rumah masing-masing.

Rusdi menuturkan, bulan suci Ramadhan ini merupakan momentum untuk berbagi. ”Kita tahu, kegiatan masjid itu relatif berkurang, tetapi aktivitas di masjid tetap dijalankan. Ada orang-orang yang mengurus masjid serta warga yang terdampak Covid-19. Ini menjadi perhatian kita karena warga di sekitar masjid termasuk kelompok rentan,” ujarnya.

Yayasan DKK, lanjut Rusdi, sejauh ini berupaya menyalurkan donasi bahan pokok dari pembaca harian Kompas kepada sejumlah kelompok masyarakat dan daerah. Target utama penerima bantuan bahan pokok adalah kelompok rentan, seperti warga prasejahtera, kaum difabel, warga lansia di panti jompo, mahasiswa perantauan dari keluarga tidak mampu, orang dengan skizofrenia, orang dengan HIV/AIDS, dan penderita TBC yang tidak mampu.

Bantuan Artha Graha

Pada hari yang sama, Artha Graha menyalurkan bantuan bahan pokok kepada warga tidak mampu serta para janda dan keluarga dari TNI yang gugur saat bertugas membela negara. Bantuan disalurkan melalui Kick Off Corporate Social Security Responsibility (CSSR) Artha Graha Peduli.

KOMPAS/Dokumentasi Artha Graha Peduli

Artha Graha Peduli menyalurkan bantuan sembako saat Kick Off Corporate Social Security Responsibility di kawasan Sudirman Central Business District, Jakarta.

”Pada masa sulit-sulit seperti inilah warga yang mengalami kesulitan ekonomi harus mendapat bantuan sembako dan bantuan lainnya,” ujar Senior Artha Graha Peduli Letjen (Purn) Kiki Syahnakri. Ia menegaskan, bantuan disalurkan dengan memperhatikan protokol kesehatan, yaitu menjaga jarak, memakai masker, dan sebagainya.

Sebelumnya, Artha Graha Peduli (AGP) membuka dapur umum di Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara. Setiap hari, dapur tersebut menyediakan 200 porsi makanan siap santap untuk diantar ke rumah warga yang terdampak Covid-19. AGP juga memberikan bantuan peralatan untuk Dapur Umum Kasih Bhayangkari.

Di luar itu, AGP menggelar tes cepat Covid-19, operasi pasar gula di sejumlah daerah, dan membangun rumah sakit lapangan di Ancol, Jakarta.

Bantuan UI

Universitas Indonesia melalui Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPM) UI memberikan bantuan paket kebersihan untuk warga di sekitar Kampus UI Depok, khususnya di wilayah Kukusan. Bantuan berupa 672 cairan pencuci mulut, 408 sampo pencuci rambut, 432 pasta gigi, 288 sikat gigi, 300 masker, 72 sabun, dan 17 sabun untuk cuci tangan.

Bantuan secara simbolis diserahkan oleh Direktur DPPM UI Agung Waluyo kepada Sekretaris Kelurahan Kukusan Gunawan, Jumat lalu, di Balai Pertemuan Kelurahan Kukusan. ”Bantuan dari UI ini akan sangat bermanfaat bagi masyarakat agar tetap menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di tengah mewabahnya Covid-19,” ujar Gunawan.

Wakil Rektor UI Bidang Riset dan Inovasi Abdul Haris secara terpisah mengingatkan, dalam menghadapi pandemi Covid-19, semua elemen masyarakat perlu saling membantu dan menjaga.