Presiden Pimpin Satgas Penanggulangan Covid-19, BNPB Jadi Koordinator Tim Reaksi Cepat
Presiden Joko Widodo mengungkapkan, dirinya sendiri yang memimpin tim satuan tugas penanggulangan Covid-19. Adapun BNPB menjadi koordinator tim reaksi cepat.
Oleh
NINA SUSILO
·5 menit baca
KOMPAS/NINA SUSILO
Presiden Joko Widodo memberikan keterangan kepada wartawan terkait dengan penanganan wabah Covid-19 atau virus korona baru, yang telah dilakukan oleh pemerintah, di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (13/3/2020).
JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo menyatakan, dirinya sendiri yang memimpin tim satuan tugas penanggulangan Covid-19. Adapun Badan Nasional Penanggulangan Bencana telah ditunjuk untuk mengoordinasikan tim reaksi cepat. Salah satu tugas tim ini menelusuri orang-orang yang kontak langsung dengan pasien yang positif terinfeksi virus korona baru.
”Sejak awal sudah ada task force (satuan tugas). Saya komandani sendiri, jelas? BNPB mengoordinasi tim reaksi cepat sehingga saya beri contoh, saat evakuasi (WNI) dari Wuhan (tempat pertama kali Covid-19 muncul dan mewabah di China), hanya dalam dua hari kita putuskan dan langsung bisa disiapkan tempatnya oleh TNI di Natuna," ujar Presiden Joko Widodo saat jumpa pers seusai meninjau antisipasi penyebaran coronavirus disease (Covid)-19 di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (13/3/2020) sore.
Presiden menekankan, pemerintah telah mengambil banyak langkah dalam upaya mengantisipasi penyebaran Covid-19. Salah satunya, tim reaksi cepat yang dipimpin Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo, dibantu Kementerian Kesehatan, TNI/Polri, dan Badan Intelijen Negara (BIN), menelusuri orang-orang yang kontak dengan para pasien yang terinfeksi virus korona baru tersebut.
Kemudian, alat untuk memeriksa spesimen dari para pasien yang diduga terinfeksi Covid-19 disebutnya sudah memadai. Bahkan, Presiden mengatakan, 10.000 alat pengecekan tambahan akan segera diserahkan kepada Kementerian Kesehatan.
Petugas di Bandara Soekarno-Hatta mengecek suhu tubuh Presiden Joko Widodo di terminal kedatangan Bandara Soekarno-Hatta, Jumat (13/3/2020) siang. Presiden mengecek antisipasi penyebaran Covid-19 di bandara.
Tak hanya itu, tempat pengecekan spesimen ditambah. Presiden telah memerintahkan Kementerian Kesehatan agar pengecekan bisa juga dilakukan di Lembaga Penyakit Tropis Universitas Airlangga dan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman.
Rumah sakit rujukan untuk merawat pasien terduga ataupun yang positif Covid-19 juga terus ditambah. Awalnya disiapkan 100 rumah sakit pemerintah yang kemudian bertambah menjadi 132 rumah sakit pemerintah, 109 rumah sakit milik TNI, 53 rumah sakit milik Polri, dan 65 rumah sakit milik BUMN.
Selain itu, pemerintah sedang membangun fasilitas observasi skala besar di Pulau Galang yang diharapkan rampung pekan depan.
Kemudian, antisipasi di 135 pintu masuk ke Indonesia baik darat, laut, maupun udara, yang dinilai Presiden sudah cukup ketat, akan tetap dijaga ketat. Adapun larangan bagi pendatang dari China dan sejumlah wilayah di Korea Selatan, Iran, dan Italia masuk ke Indonesia belum akan dicabut.
Koordinasi lintas kementerian dan lembaga juga akan terus diperkuat. Komunikasi publik juga diperkuat dengan menunjuk juru bicara khusus dan penyebaran informasi secara reguler. Kendati demikian, Presiden mengakui tidak semua informasi bisa disampaikan kepada publik supaya tidak menciptakan rasa panik dan resah di masyarakat.
Langkah-langkah yang telah ditempuh pemerintah ini, menurut Presiden, akan terus diperkuat ke depan demi mencegah Covid-19 di Indonesia terus meluas.
Rencana isolasi
Ditanyakan apakah pemerintah akan mengambil langkah seperti China, Korea Selatan, dan Italia yang mengambil langkah isolasi sejumlah wilayah demi mencegah penyebaran Covid-19, Presiden Jokowi mengatakan, pemerintah belum memikirkan hal tersebut.
”Belum berpikir ke arah sana, tapi saya sangat menghargai kerja sama seluruh kementerian dan lembaga, termasuk pemerintah daerah. Saya ingin memberikan apresiasi terhadap daerah-daerah yang mampu memberikan penjelasan baik dan edukasi ke masyarakat seperti DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat,” kata Presiden.
Lapangan St Mark di Venesia, Italia, pada Senin (9/3/2020). Italia memperluas isolasi dari beberapa provinsi menjadi seluruh negeri untuk mengendalikan penyebaran Covid-19.
Presiden pun mengajak seluruh komponen bangsa untuk bahu-membahu menanggulangi penyebaran Covid-19 atau virus korona baru. ”Saya mengajak seluruh komponen bangsa bersama-sama bekerja keras, memberikan dukungan, memberikan energi positif kita, menyatukan upaya dan tekad melawan virus korona (baru) ini,” katanya.
Presiden juga kembali mengingatkan masyarakat untuk selalu meningkatkan daya tahan tubuh melalui olahraga, makanan bergizi, dan menghindari stres.
Cek pintu masuk
Sebelum jumpa pers, Presiden Jokowi didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kepala Polri Jenderal (Pol) Idham Aziz, dan Doni Monardo mengecek terminal kedatangan Bandara Soekarno-Hatta.
Presiden mengecek pemindai suhu dan ”pistol” termal yang digunakan untuk mengecek kesehatan penumpang yang tiba di bandara. Presiden Jokowi pun diperiksa suhu tubuhnya menggunakan peralatan tersebut. Selain itu, penyemprotan disinfektan dilakukan di tempat pengambilan bagasi.
Di pelabuhan pun, menurut Direktur Utama PT Pelindo II Arif Suhartono, di kompleks Istana Kepresidenan, Jumat siang, telah diterapkan protokol pencegahan Covid-19. Setiap penumpang dicek suhu tubuhnya dan cairan pembersih tangan disediakan di kapal dan terminal pelabuhan. Kapal pengangkut kargo juga dicek sejak 5 mil (kira-kira 8 kilometer) menjelang merapat oleh petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan yang mengenakan alat pelindung diri.
Presiden Joko Widodo meninjau penyemprotan disinfektan di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Jumat (13/3/2020).
Disinfektan
Sebagai upaya mencegah meluasnya Covid-19, Jumat pagi juga dilakukan penyemprotan disinfektan di Masjid Istiqlal. Penyemprotan dilakukan personel dari PMI, Kesdam Jaya, Gegana, Kodim Jakarta Pusat, dan KAI Daerah Operasi 1. Penyemprotan dipantau pula oleh Presiden Joko Widodo, Menteri Agama Fachrul Razi, Terawan Agus Putranto, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Erick Thohir, dan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar.
Fachrul Razi berharap masjid dan tempat-tempat ibadah agama lain tetap dijaga kebersihannya.
Tak hanya menyemprotkan disinfektan, karpet yang digunakan di dalam masjid digulung dan tak lagi digunakan. Menurut Nasaruddin Umar, karpet tak lagi digunakan karena belajar dari kasus di Malaysia di Brunei Darussalam. Di kedua negara itu, penularan Covid-19 melalui karpet. Di Arab Saudi, menurut dia, masjid sudah tak lagi menggunakan karpet.
Selain itu, sabun dan antiseptik disiapkan di tempat wudu. Hal serupa diharapkan disiapkan di tempat-tempat ibadah lainnya. Adapun umat yang sedang sakit diminta beribadah dari rumah.
Dengan demikian, aktivitas ibadah tetap bisa dilangsungkan seperti biasa, tanpa ada pembatasan. ”Seperti biasa, tetapi tadi kita garisbawahi, hilangkan salaman tangan atau cipika-cipiki, nggak usah lagi,” tutur Fachrul.
Di bulan Ramadhan pun, menurut Menteri Agama, buka puasa dan tarawih bersama menurut rencana dilakukan seperti biasa kecuali situasi memburuk.
Terawan meyakinkan, Kementerian Kesehatan, TNI/Polri, BNPB, dan kementerian lain bekerja sama melakukan fungsi preventif dan promotif. ”Kita berjuang bersatu menghadapi pandemi yang dialami dunia, 100 lebih negara terkena, berjuang bersama,” katanya.
Terawan juga membantah perlunya isolasi atau pembatasan aktivitas warga untuk mencegah penyebaran Covid-19. ”Yang dilakukan, pencegahan. (Seperti) Membersihkan lingkungan dalam beribadah, Menag juga menyampaikan, yang perlu kita lakukan sekarang menjaga daya tahan tubuh, termasuk para wartawan. Panic attack itu yang paling menghancurkan imunitas kita, jangan sampai paranoid,” tutur Terawan.