JAKARTA, KOMPAS — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika memprediksi tidak ada potensi hujan yang signifikan di Indonesia bagian barat, khususnya Sumatera dan Jawa, pada masa menjelang Lebaran. Namun, potensi hujan berintensitas sedang hingga lebat masih muncul di beberapa wilayah di Kalimantan dan Sulawesi serta Indonesia bagian timur. Sementara itu, ketinggian gelombang laut pada jalur-jalur penyeberangan feri diperkirakan cukup nyaman selama puncak arus mudik tahun ini.
Kepala Bagian Humas Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Hary Tirto Djatmiko, di Jakarta, Selasa (20/6), mengatakan, tidak ada potensi hujan yang signifikan di wilayah Sumatera dan Jawa. Cuaca di wilayah-wilayah tersebut diprediksikan akan cenderung cerah berawan.
Menurut data BMKG, suhu dapat mencapai 34 derajat celsius di Cirebon dan Indramayu pada Kamis (22/6). Adapun di Brebes dan Semarang, suhu diperkirakan menyentuh angka 33 derajat celsius pada hari yang sama. Cuaca yang panas terik ini harus diantisipasi oleh pemudik.
”Sebagian besar wilayah, terutama Jawa, cerah. Maka, hal itu perlu diantisipasi terutama (oleh) pemudik yang berkendara roda dua yang melakukan perjalanan panjang. Cuaca akan dirasakan terik,” kata Hary.
Sebaliknya, BMKG memprediksi bahwa masih ada potensi hujan di Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat. Bahkan, berdasarkan analisis BMKG, curah hujan di wilayah tersebut masih tinggi.
Curah hujan yang tinggi ini memiliki potensi untuk menyebabkan terjadinya bencana banjir dan longsor di wilayah-wilayah itu. Diharapkan masyarakat mewaspadai bahaya ini.
”Kejadian hariannya, hujan berintensitas sedang hingga lebat. Kalau itu terjadi terus-menerus dan aktif sampai menjelang Lebaran, tidak menutup kemungkinan (terjadinya) banjir dan longsor. Ini perlu menjadi kewaspadaan,” ujar Hary.
Tinggi gelombang
Sementara itu, ketinggian gelombang pada beberapa tempat penyeberangan feri di Indonesia dinilai masih kondusif. Prediksi untuk Rabu (21/6), jalur penyeberangan Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk diperkirakan memiliki tinggi gelombang hingga 1,25 meter. Adapun di jalur penyeberangan Padangbai-Lembar, ketinggian gelombang dapat mencapai 2,5 meter.
Menurut Hary, dalam kondisi ini, masih nyaman untuk melakukan penyeberangan. ”Jalur penyeberangan lebih kondusif. Tinggi gelombang tidak signifikan, masih di bawah 2,5 meter. Informasi ini akan diperbarui setiap saat dan setiap hari oleh kami,” ujarnya.
Hary menyarankan masyarakat mengikuti update cuaca dan tinggi gelombang selama arus mudik tahun ini melalui situs, kanal media sosial, dan aplikasi ponsel BMKG. Dengan mendapat informasi yang akurat dan aktual, diharapkan masyarakat lebih waspada dalam kegiatan mudik tahun ini. (D17)