logo Kompas.id
Artikel OpiniJalan Sunyi di Era Keterbukaan
Iklan

Jalan Sunyi di Era Keterbukaan

Memasuki usia 76 tahun, tantangan BIN semakin kompleks. Globalisasi dan transformasi geopolitik abad ke-21 termasuk kecanggihan teknologi informasi plus gerakan separatisme dan radikalisme masih terus ada.

Oleh
ILHAM PRASETYA GULTOM
· 4 menit baca
Ilustrasi
SUPRIYANTO

Ilustrasi

Entah apa yang ada dalam benak Zulkifli Lubis saat dia diajak temannya untuk ikut serta latihan tentara yang diselenggarakan oleh Jepang untuk pemuda saat itu. Satu-satunya alasan yang paling masuk akal adalah agar Zulkifli mempunyai pekerjaan dan bukan lagi seorang pengangguran.

Siapa sangka pilihan itulah yang kelak akan mengantarkannya menjadi Bapak Intelijen Indonesia, tentara dengan pangkat kolonel, sekaligus peletak dasar-dasar spionase Indonesia setelah merdeka. Kolonel Zulkifli Lubis menjadi Komandan Intelijen pertama yang memimpin Badan Rahasia Negara Indonesia (Brani). Sejak Indonesia merdeka dari tahun 1945 hingga sekarang, organisasi intelijen negara telah berganti nama sebanyak enam kali, dimulai dari Brani, Badan Koordinasi Intelijen (BKI), Badan Pusat Intelijen (BPI), Komando Intelijen Negara (KIN), Badan Koordinasi Intelijen Negara (Bakin), dan Badan Intelijen Negara (BIN).

Editor:
YOVITA ARIKA
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000