logo Kompas.id
Artikel OpiniMembaca Pikiran Teroris
Iklan

Membaca Pikiran Teroris

Terorisme merupakan fenomena yang tampak di permukaan. Namun, di balik yang tampak itu terdapat bongkahan narasi yang perlu dimengerti dan dipahami sehingga solusi yang ditawarkan bisa tepat.

Oleh
ALI USMAN
· 5 menit baca
HERYUNANTO

Meski para pelaku dan atau orang-orang yang diduga sebagai teroris telah banyak ditangkap oleh aparat keamanan—baru-baru ini dokter Sunardi yang ditembak mati, kemudian pada 3 April 2022 Densus 88 Antiteror kembali meringkus lima terduga teroris Negara Islam Indonesia (NII) di Tangerang—naluri kita tetap mempertanyakan: mengapa mereka memilih menjadi teroris? Apa yang sebenarnya dipikirkan oleh kelompok teroris itu? Tidak adakah secuil kasih sayang antarsesama manusia sehingga mereka sampai tega melakukan tindakan nekat yang menyebabkan hingga pada kematian orang lain?

Terorisme, apa pun motifnya, jelas merupakan tindakan barbar dan biadab, yang mengacaukan keharmonisan serta kedamaian dalam sebuah negara, termasuk di Indonesia. Karena itu, John Horgan dalam The Psychology of Terrorism (2005) mengungkapkan hal yang menarik.

Editor:
YOVITA ARIKA
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000