logo Kompas.id
Artikel OpiniSejarah Kaum Nahdliyin
Iklan

Sejarah Kaum Nahdliyin

Melalui Gus Dur, sistem gagasan keagamaan abad ke-7 dan abad ke-13 kaum nahdliyin yang sebelumnya tampak ”tak relevan”, tersembur jadi ”great discourse” yang menimbulkan revolusi kegairahan intelektual keagamaan.

Oleh
FACHRY ALI
· 9 menit baca
-
DIDIE SW

-

Muktamar Nahdlatul Ulama Desember 2021 di Lampung kian menandai atau menegaskan kehadiran ”sejarah publik” kaum nahdliyin. Kaum nahdliyin adalah golongan kaum muslimin Indonesia yang membagi budaya keagamaan yang sama dan yang secara organisasi terlembagakan dalam bentuk NU. Kelompok inilah yang disebut ”kaum santri” dalam pengertian Zamakhsyari Dhofier sebagaimana diuraikan di Tradisi Pesantren (1982). Jadi, yang dimaksud kaum nahdliyin adalah ”kaum santri” yang secara langsung direproduksikan lembaga pendidikan pesantren.

Penegasan kehadiran kaum ini ke dalam ”sejarah publik”, antara lain, terlihat pada kian ”belia”-nya pengurus tanfiziah (pengurus harian) organisasi Islam terbesar di dunia ini dibandingkan dengan periode-periode sebelumnya. Namun, ”pembeliaan” itu hanya ”tanda permukaan” yang ”menyembunyikan” perubahan mendalam kehadiran kaum nahdliyin ke dalam ”sejarah publik” secara lebih substansial.

Editor:
SRI HARTATI SAMHADI, YOHANES KRISNAWAN
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000