Presiden Soeharto, penguasa selama 32 tahun, meninggal di Jakarta, Minggu (27/1/2008), setelah sakit. Soeharto dimakamkan di pemakaman keluarga Astana Giribangun, Karanganyar, Jawa Tengah pada Senin (28/1).
Oleh
Jakob Oetama, LUKI AULIA, SUHARTONO, Imam Prihadiyoko, DEFRI WERDIONO, Ardus M Sawega, ANDREAS MARYOTO, ANTONIUS TOMY TRINUGROHO, SURYOPRATOMO
·6 menit baca
KOMPAS/RIZA FATHONI
Melepas Selang Pencernaan — Mantan Presiden RI Soeharto melambaikan tangan dari dalam mobil seusai menjalani operasi untuk melepaskan selang dalam saluran pencernaannya di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta, Jumat (14/7). Dalam kesempatan itu Soeharto didampingi kedua putrinya, Siti Hutami Endang Adiningsih dan Siti Hardianti Rukmana.
Artikel berikut ini pernah terbit di Harian Kompas edisi 28 Januari 2008. Kami terbitkan kembali dalam rubrik Arsip Kompas.id untuk mendampingi perilisan Narasi Fakta Terkurasi, aset NFT perdana Harian Kompas.
Solo, Kompas -- Diiringi tangis keluarga terdekat dan sebagian warga yang hadir, jenazah mantan Presiden Soeharto akhirnya dikebumikan di pemakaman keluarga Astana Giribangun, Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (28/1) pukul 12.15 dengan upacara militer. Jenazah Soeharto dikebumikan berdampingan dengan makam istrinya, Fatimah Siti Hartinah. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bertindak selaku inspektur upacara.
Iring-iringan jenazah Soeharto tiba di kompleks pemakaman keluarga Astana Giribangun pukul 11.45. Peti jenazah yang diselimuti Sang Saka Merah Putih digotong enam personel TNI dan Polri dari berbagai kesatuan dan langsung dibawa ke liang lahat.
Mantan penguasa Orde Baru selama 32 tahun itu mengembuskan napas terakhirnya Minggu kemarin pukul 13.10 di Rumah Sakit Pusat Pertamina setelah dirawat sejak 4 Januari 2008 atau selama 24 hari, akibat kegagalan berbagai fungsi organ tubuh.
KOMPAS/ALIF ICHWAN
Wapres Besuk Soeharto -Wakil Presiden Jusuf Kalla bersama Ny Muffida Jusuf Kalla datang dan membesuk mantan Presiden Soeharto di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta, Jumat (11/1) malam. Kondisi kesehatan mantan Presiden Soeharto dikabarkan malam ini kritis.
Di Solo, ribuan orang menyesaki ruas jalan yang dilalui iring- iringan kendaraan yang membawa jenazah Soeharto ke Astana Giribangun. Di pemakaman keluarga ini, aparat membatasi warga yang hendak melihat langsung prosesi pemakaman. Banyak di antara warga, khususnya warga Kemusuk, Desa Argomulyo, Sedayu, Bantul, Provinsi DI Yogyakarta, yang kecewa karena tidak bisa masuk ke Astana Giribangun.
Demikian pula warga yang mendatangi Ndalem Kalitan mengaku kecewa karena pihak Ndalem Kalitan maupun pemerintah tidak menyediakan fasilitas bus bagi warga yang hendak melayat langsung ke Astana Giribangun. Oleh aparat keamanan, mereka kemudian dipersilakan untuk masuk ke pendapa Ndalem Kalitan.
Dimulai di Cendana
Upacara persemayaman jenazah Soeharto dimulai tepat pukul 07.00 di depan kediaman Soeharto di Jalan Cendana, Jakarta. Bertindak sebagai komandan upacara persemayaman jenazah Soeharto, Kolonel (Zeni) Afianto. Sementara itu, inspektur upacara Agung Laksono yang menerima penyerahan jenazah dari keluarga yang diwakili Siti Hardiyanti Rukmana.
Kepada pihak keluarga, Agung berpesan agar melepas kepergian Soearto dengan ikhlas karena beliau berpulang atas kehendak Allah SWT.
Peti jenazah Soeharto yang ditutupi bendera Merah Putih diusung oleh delapan personel TNI dan Polri dari semua kesatuan elite-masing- masing dua dari Kopassus, Marinir, Paskhas, dan Brimob-menuju kereta jenazah yang akan membawa jenazah Soeharto ke Pangkalan TNI Angkatan Udara Halim Perdana Kusuma dan seterusnya diterbangkan menuju Solo.
Prosesi ini disaksikan oleh masyarakat yang antusias hadir di Jalan Cendana. Antusiasme warga menyaksikan upacara pemberangkatan sudah terlihat sejak pukul 06.00. Mereka memadati semua ruas jalan yang menuju Jalan Cendana.
Sebelumnya, masyarakat sempat membubarkan diri ketika pasukan pengantar jenazah melakukan latihan di Jalan Cendana pukul 01.00. Jalan Cendana baru dibuka lagi pukul 06.00, tetapi langsung dipersiapkan untuk upacara persemayaman jenazah.
KOMPAS/RIZA FATHONI
Lee Kuan Yew Besuk SoehartoMantan Perdana Menteri Singapura Lee Kuan Yew meninggalkan Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta seusai menjenguk Mantan Presiden Soeharto, Minggu (13/1).
Dari Halim Perdana Kusuma, jenazah Soeharto diberangkatkan pukul 08.48 menuju Bandara Adisumarmo, Solo, Jawa Tengah, menggunakan pesawat Hercules C-130 VVIP A-1341 yang dipiloti Komandan Skuadron 31 Letkol Pnb Isep Satori.
Saat tiba di Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdana Kusuma sekitar pukul 08.20, jenazah Soeharto disambut oleh Komandan Pangkalan Udara Halim PerdanaKusuma Marsekal Pertama TNI AU Boy Syahril Qamar dan Wakil Kepala Staf TNI AU Marsekal Muda I Gusti Made Oka.
Dari mobil jenazah yang diparkir dekat pesawat, peti jenazah dibawa ke dalam pesawat dengan ditandu delapan anggota TNI dan Polri.
Ada dua pesawat lain- Transwisata dan Pelita-yang berangkat tak lama sebelum pesawat pengangkut jenazah lepas landas. Kedua pesawat ini membawa rombongan pengantar. Mereka tiba di Halim Perdana Kusuma memakai lima bus besar yang beriringan dengan mobil jenazah dari Cendana.
ARSIP KOMPAS
Presiden Soeharto, penguasa selama 32 tahun, meninggal di Jakarta, Minggu (27/1/2008), setelah sakit. Soeharto dimakamkan di pemakaman keluarga Astana Giribangun, Karanganyar, Jawa Tengah pada Senin (28/1); berdampingan dengan makam istrinya, Fatimah Siti Hartinah.
Beberapa jam sebelumnya, Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla tiba di Halim Perdana Kusuma pukul 05.50.
Adapun Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono tiba di Halim pukul 06.28. Bersama rombongan, Presiden berangkat menuju Bandara Adisumarmo, Solo, memakai pesawat milik Garuda Indonesia pukul 06.46.
Langsung ke Giribangun
Jenazah Soeharto tiba di Bandara Adisumarmo pukul 10.00 dan beberapa menit kemudian dibawa ke Astana Giribangun. Di sepanjang jalan, spanduk mengenang jasa-jasa mantan Presiden Soeharto yang disiapkan oleh Partai Golkar bertebaran di pinggir jalan.
Tidak ada spanduk lain yang disiapkan oleh partai politik lainnya untuk mengenang jasa-jasa Soeharto. Adapun bendera yang terpasang setengah tiang di sepanjang jalan hanyalah bendera Merah Putih yang memang diminta pemerintah untuk menyatakan belasungkawa dengan memasang bendera setengah tiang selama satu pekan.
Sementara itu, anak-anak sekolah dasar yang mengenakan seragam sekolah sejak pagi sudah dipersiapkan di pinggir jalan untuk menyambut dan mengelu-elukan kedatangan jenazah penguasa Orde Baru itu.
Kota Solo sejak pukul 05.00 sudah padat dan ramai, terutama dengan sudah mulainya lalu lalang kendaraan sedang hingga berat milik TNI AD dan konvoi kendaraan milik Pemerintah Kota Solo yang akan digunakan mengangkut rombongan pejabat Jakarta.
KOMPAS/RIZA FATHONI
Melepas Selang PencernaanMantan Presiden RI Soeharto melambaikan tangan dari dalam mobil seusai menjalani operasi untuk melepaskan selang dalam saluran pencernaannya di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta, Jumat (14/7). Dalam kesempatan itu Soeharto didampingi kedua putrinya, Siti Hutami Endang Adiningsih dan Siti Hardianti Rukmana.
Penjagaan aparat keamanan juga terlihat sangat mencolok. Prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) yang berbaret merah berjejer di kiri kanan jalan menuju lokasi Astana Giribangun. Bus-bus dan kendaraan berat diminta berhenti sekitar 2 kilometer menjelang lokasi pemakaman Astana Giribangun. Penumpangnya harus turun dan ganti naik kendaraan yang lebih kecil yang sudah disiapkan panitia.
Bandar Udara Internasional Adisumarmo sekitar pukul 08.50 hingga pukul 10.00 sempat ditutup bagi penerbangan lain, terkecuali bagi pesawat Hercules VVIP dengan nomor pesawat A-1341 yang membawa jenazah mantan Presiden Soeharto.
Ikut berduka
Seperti dilakukan para pemimpin negara yang lain, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon ikut menyampaikan simpati dan rasa duka yang mendalam atas meninggalnya Soeharto. Melalui juru bicaranya, Ban Ki- moon mengatakan Soeharto telah memimpin Indonesia selama periode yang penting selama 32 tahun. "Ketika itu Indonesia juga memegang peranan amat penting dalam berbagai persoalan internasional," sebut pernyataan Ban Ki-moon.
Simpati dan rasa mendalam juga disampaikan Pemerintah Singapura dan Bangladesh. Begitu pula Belanda. Menteri Luar Negeri Belanda Maxime Verhagen mengatakan, pada masa pemerintahan Soeharto, Indonesia mengalami periode yang relatif stabil dengan perkembangan ekonomi yang kuat pada tahun 1980-an.
Meski demokrasi di Indonesia tidak ideal pada masa Soeharto, mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad menegaskan, kondisi di Indonesia lebih stabil pada masa-masa Soeharto. "Dia menciptakan kestabilan itu. Tentu saja, semuanya ada harganya. Dia pemimpin yang hebat," kata Mahathir menyinggung tentang rakyat yang menderita di bawah kepemimpinan Soeharto.
Kepada kantor berita Bernama, Mahathir juga membantah tuduhan bahwa sejak Soeharto berkuasa pada tahun 1965, sedikitnya 500.000 orang tewas dibunuh. "Saya tahu fakta ini. Saya tahu apa yang terjadi dan itu tidak masuk akal. Pada saat itu Soeharto belum berkuasa sehingga tidak mungkin dia yang memerintahkan pembunuhan- pembunuhan itu," ujarnya.
Meski mantan Presiden Soeharto telah tiada, lembaga Human Rights Watch (HRW), Senin WIB, mendorong Pemerintah Indonesia untuk tetap menyelidiki berbagai kasus kejahatan dan pelanggaran HAM yang pernah dilakukan rezim Soeharto. "Soeharto selama ini lolos dari jerat hukum atas berbagai kasus," kata Direktur Seksi Asia di HRW Brad Adams.
Pengamat masalah ekonomi politik di Northwestern University, Jeffrey Winters, mengatakan, akibat tindakan Soeharto dan kroni- kroninya yang sibuk memperkaya dirinya sendiri, Indonesia "kehilangan kesempatan terbaiknya untuk berubah dari negeri yang miskin ke negeri kelas menengah. Ketika pada akhirnya Indonesia berhasil lepas dari Soeharto, barulah rakyat sadar bahwa ternyata Soeharto selama ini bertanggung jawab atas serangkaian kejahatan kemanusiaan," ujarnya.
Pejabat ASEAN yang hadir di pemakaman, antara lain, Wakil PM Malaysia Tun Abdul Razak, Wakil PM Singapura, Menlu Brunei Darussalam, dan Mantan PM Australia Paul Keating. (LUK/HAR/MAM/WER/ASA/MAR/ATO/TOM)