Presiden Buka PRJ Ke-25: Kembalikan Monas Sebagai Taman Kota (Arsip Kompas)
Mulai tahun 1992, gelaran Pekan Raya Jakarta mulai diselenggarakan di kawasan Kemayoran, setelah sebelumnya digelar di area silang Monas, Jakarta.
Oleh
osd/lth/zz
·4 menit baca
Artikel berikut ini pernah terbit di harian Kompas edisi 21 Juni 1992. Kami terbitkan kembali artikel tersebut dalam rubrik Arsip Kompas.id memperingati Ulang Tahun Jakarta ke-495.
KOMPAS/RAT
Presiden Soeharto hari Sabtu (20/6) memberikan sambutan pada peresmian Arena Pekan Raya Jakarta Kemayoran dan pembukaan Pekan Raya Jakarta ke-25 tahun 1992, di bekas Bandara Kemayoran. Presiden dan Ny. Tien Soeharto serta Wakil Presiden dan Ny EN Sudharmono seusai mengadakan peninjauan di Stan Departemen Koperasi, bersalaman dengan Menkop/Ka Bulog Bustanil Arifin.
JAKARTA, KOMPAS – Presiden Soeharto mengatakan peruntukan lahan bagi pembangunan kota jangan sampai mengesampingkan kebutuhan lahan untuk taman kota yang bermanfaat untuk paru-paru kota. Untuk itu fungsi Lapangan Monas sebagai taman yang sekaligus berfungsi sebagai paru-paru kota Jakarta hendaknya segera dikembalikan, setelah lokasi Pekan Raya Jakarta (PRJ) dipindahkan ke Kota Baru Bandar Kemayoran.
"Kota besar seperti Jakarta memerlukan taman yang cukup, untuk mengimbangi pencemaran udara akibat pabrik-pabrik dan kendaraan bermotor. Bahkan setiap lingkungan permukiman memerlukan taman agar tidak terjadi kegersangan." Kepala Negara menyatakan hal itu dalam peresmian pemakaian kompleks Pekan Raya Jakarta dan Pembukaan Pekan Raya Jakarta ke-25 di Kemayoran, Jakarta, hari Sabtu (20/6) kemarin.
Hadir antara lain Ny Tien Soeharto, Wakil Presiden dan Ny EN Sudharmono, sejumlah menteri, Gubernur DKI Jakarta Wiyogo Atmodarminto, para duta besar negara sahabat serta undangan lainnya. Sebelum membuka PRJ, Kepala Negara juga telah meresmikan sejumlah prasarana jalan dan simpang susun yang telah selesai dibangun di bekas Bandara Kemayoran.
Lebih lanjut Presiden menegaskan, pembangunan gedung-gedung perkantoran jangan sekali-kali memandang remeh pembangunan taman. "Tuntutan ekonomi jangan sampai mengorbankan kebutuhan hidup manusia lainnya, baik fisik, mental maupun spiritual," kata Kepala Negara.
KOMPAS/RAT
Tari Ondel-ondel ikut menyemarakkan pembukaan Pekan Raya Jakarta Kemayoran tahun 1992.
Dikatakan, penduduk kota tidak hanya hidup di rumah, di kantor atau pun di pabrik. Mereka juga memerlukan udara yang segar, rekreasi yang sehat dan tempat untuk beristirahat. Karena itu, kota mutlak perlu memiliki taman-taman untuk rekreasi warganya.
Tak terbayar
Presiden mengingatkan, pembangunan semua kota di negeri ini, pembangunan tempat-tempat permukiman baru, harus sungguh-sungguh memperhatikan pemeliharaan lingkungan. Keindahan alam yang dianugerahkan Tuhan Yang Maha Pemurah jangan sampai dirusak demi keuntungan ekonomi semata-mata. "Harga kerusakan lingkungan tidak dapat dibayar dengan keuntungan ekonomi, betapapun besarnya," jelas Kepala Negara.
Sebelumnya, Kepala Negara mengharapkan kegiatan PRJ dapat menjadi kekuatan pendorong kemajuan dunia usaha, tidak hanya di Ibukota saja melainkan juga di seluruh wilayah Nusantara. Dengan demikian gerak pembangunan bangsa Indonesia akan makin meningkat. "Peningkatan pembangunan itu mutlak, agar lapangan kerja meluas dan makin banyak orang memperoleh kesempatan kerja, tutur Presiden.
Kepala Negara menilai Pekan Raya Jakarta ini penting, karena daerah-daerah lain dapat ikut memperkenalkan potensi ekonomi dan pariwisata masing-masing untuk menarik penanam modal. Kalangan pengusaha juga berkesempatan mempromosikan barang-barang hasil produksinya, khususnya barang-barang untuk ekspor.
KOMPAS/JOHNNY TG
Jajanan kerak telor makanan khas Jakarta pada pembukaan Pasar Raya Jakarta (PRJ) di Kemayoran Jakarta Pusat.Pembukaan dilaksanakan oleh Wakil Presiden Megawati Soekarnoputri.
Menurut Kepala Negara, dampak positif kegiatan PRJ ini tidak terbatas dalam bidang ekonomi, tapi juga juga merupakan arena rekreasi dan hiburan bagi masyarakat Ibukota dan sekitarnya. "Karena itu saya berharap agar segi rekreatif dan hiburan yang sehat ini memperoleh penanganan yang sebaik-baiknya. Keikutsertaan kalangan budayawan dan seniman sangatlah penting dan akan membawa manfaat yang besar."
Sementara itu Presiden Direktur PT JITC, Soekardjo Hardjosoewirjo melaporkan, lokasi PRJ ini dibangun di areal seluas 44 hektar. Pembangunannya menggunakan fasilitas PMA dengan komposisi saham Badan Pengelola Kompleks Kemayoran lima persen, Pemda DKI Jakarta yang diwakili Yayasan PRJ bersama swasta nasional 52,5 persen dan swasta Jepang 42,5 persen.
PRJ ke-25 tahun ini akan berlangsung 20 Juni - 18 Juli 1992, diikuti 628 peserta terdiri 620 peserta dalam negeri dan delapan dari luar negeri. Diharapkan PRJ tahun ini dikunjungi 2,5 juta orang.
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN
Kembang api menghiasi arena Pekan Raya Jakarta Ke-53 atau Jakarta Fair Kemayoran di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (21/6/2022) malam. Pekan Raya Jakarta ke-53 ini merupakan ragkaian peringatan hari ulang tahun ke-495 DKI Jakarta. Perhelatan tahun ini diharapkan dapat menyamai capaian tahun 2019, yakni mencatatkan nilai transaksi Rp 7,5 triliun dan 6,8 juta pengunjung.
Upacara pembukaan PRJ kemarin dimeriahkan berbagai atraksi kesenian, diantaranya demonstrasi marching band Korps Wanita ABRI dan tarian massal Betawi yang disuguhkan 1.500 penari. Sebelumnya Ny Tien melakukan pengguntingan untaian bunga anggrek di depan pintu masuk arena PRJ. Acara kemudian dilanjutkan peninjauan stand- stand peserta PRJ.
Saat memasuki arena, MB Kowabri menampilkan Mars PDBI, diikuti Mars ABRI, Lenggang Kangkung, Keroncong Kemayoran, Sepasang Mata Bola, Buana Alit, dan Gilang Indonesia Gemilang. Saat meninggalkan arena ditampilkan lagu Gagah Perwira dan Mars Harapan Bangsa.
Kota Baru
Menteri Sekretaris Negara Moerdiono selaku Ketua Badan Pengelola Kompleks Kemayoran dalam laporannya ketika meresmikan sejumlah prasarana jalan di kompleks Kemayoran menyatakan, bekas wilayah lapangan terbang Kemayoran ini diberi nama Kota Baru Bandar Kemayoran. Digunakannya kata Kota Baru, katanya, karena disini memang akan dibangun sebuah kota yang benar-benar baru, kota didalam lingkungan besar motropolitan Jakarta.
KOMPAS/JOHANES GALUH BIMANTARA
Para penjual kerak telor asal Jawa Barat yang mencari peruntungan di luar pagar area Jakarta Fair Kemayoran 2018 di Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (13/6/2018).
Kata Bandar akan selalu mengingatkan bahwa dulu disini memang ada sebuah bandar udara ibukota, pintu gerbang negara. Seluruh kawasan ini luasnya 456 hektar. Pengembangannya didasarkan kepada Rencana Bagian Wilayah Kota Kemayoran yang disesuaikan dengan Rencana Umum Tata Ruang DKI Jakarta sampai tahun 2005.
Rencana bagian wilayah kota Kemayoran tersebut terdiri atas tanah yang perinciannya meliputi tanah untuk perumahan dan fasilitas umum seluas 153,29 hektare, jalan/saluran/waduk seluas 102,72 hektare, pusat perdagangan/jasa seluas 99,47 hektar, tata hijau seluas 61,82 hektar termasuk pembuatan hutan kota 40 hektar, perkantoran seluas 21,17 hektar dan tempat olahraga rekreasi seluas 15,56 hektar.
Gubernur DKI Wiyogo Atmodarminto menambahkan, pengembangan arena PRJ selanjutnya juga akan disesuaikan dengan pembangunan seluruh kawasan Kota Baru Bandar Kemayoran yang akan menjadi pusat perdagangan internasional yang modern. Untuk itu, di dalam arena juga akan dilengkapi dengan kantor pemerintah. (osd/lth/zz)