Indonesia Raih Satu Emas Bulu Tangkis di Olimpiade Beijing 2008
Bendera Merah Putih pun dikibarkan di Beijing University of Technology Gymnasium, mengiringi keberhasilan Markis Kido/Hendra Setiawan meraih emas ganda putra, Sabtu (16/8/2008).
Oleh
JOHANES WASKITA UTAMA/M BAKIR
·2 menit baca
BEIJING, KOMPAS — Saat yang dinantikan selama empat tahun akhirnya datang juga, ”Indonesia Raya” berkumandang di Olimpiade Beijing 2008. Bendera Merah Putih pun dikibarkan di Beijing University of Technology Gymnasium mengiringi keberhasilan Markis Kido/Hendra Setiawan meraih emas ganda putra, Sabtu (16/8/2008).
Bulu tangkis pun mempertahankan tradisi medali emas yang selalu direbut Indonesia sejak Olimpiade Barcelona 1992. ”Ini beban yang berat untuk pengurus, pelatih, dan atlet, tetapi akhirnya target ini bisa dipenuhi,” ujar Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia Sutiyoso seusai peringatan hari ulang tahun ke-63 RI di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Beijing, Minggu.
Namun, kesempatan meraih emas kedua gagal dimanfaatkan Nova Widianto/Liliyana Natsir. Pada final ganda campuran, kemarin, pasangan nomor satu dunia ini menyerah kepada Lee Yong-dae/Lee Hyo-jung (Korea Selatan), 11-21, 17-21, dan harus puas dengan medali perak. Maria Kristin Yulianti melengkapi koleksi medali bulu tangkis Indonesia dengan satu keping perunggu dari tunggal putri. Maria, yang pencapaiannya melebihi perkiraan banyak pihak, menundukkan unggulan ketiga asal China, Lu Lan, 11-21, 21-13, 21-15.
Peluang terakhir merebut medali perunggu lain terlepas karena pasangan Flandy Limpele/Vita Marissa dikalahkan pasangan tuan rumah, He Hanbin/Yu Yang, 21-19, 17-21, 21-23, dalam perebutan juara ketiga nomor ganda campuran.
Dengan hasil ini, Indonesia berbagi tempat kedua dengan Korea Selatan di cabang bulu tangkis dengan 1 emas, 1 perak, dan 1 perunggu.
Tuan rumah China memenuhi target mereka untuk merebut minimal 3 medali emas ditambah 2 perak dan 3 perunggu.
Tambahan satu set medali membuat Indonesia meraih total 1 emas, 1 perak, dan 3 perunggu sehingga untuk sementara berada di urutan ke-30 perolehan medali. Perolehan ini satu perunggu lebih baik daripada yang diperoleh Indonesia di Olimpiade Athena 2004 dan Olimpiade Atlanta 1996.
Dari cabang atletik, Dedeh Erawati berhasil mempertajam rekor nasional. Dedeh mencetak rekornas di SEA Games 2007 dengan catatan waktu 13,51 detik, menjadi 13,49 detik di arena Olimpiade.
Sementara itu, perenang Amerika Serikat, Michael Phelps, berhasil memenuhi ambisinya untuk melampaui rekor Mark Spitz. Perenang berusia 23 tahun ini meraih 8 medali emas, atau 1 medali emas lebih banyak daripada yang diraih Spitz di Olimpiade Muenchen, Jerman.
Di arena Olimpiade ini, Phelps paling tidak berhasil mempertajam 10 rekor Olimpiade dan dunia. Dengan hasil ini, Phelps menjadi satu-satunya peserta Olimpiade yang meraih 14 medali emas Olimpiade.