Rumah sakit khusus untuk pemberantasan kanker yang pertama di Indonesia diresmikan di Slipi, Jakarta. Rumah sakit yang dibangun pada 1965 ini ditargetkan punya daya tampung 250-300 tempat tidur.
Oleh
·2 menit baca
Tidak banyak yang tahu, jauh sebelum Rumah Sakit Kanker Dharmais, sudah ada rumah sakit khusus untuk pemberantasan kanker di Indonesia. Rumah sakit itu diresmikan Ali Sadikin, Gubernur DKI Jakarta kala itu, pada 7 April 1970.
Lepas dari segala kontroversinya, Ali Sadikin layak disebut sebagai gubernur yang visioner. Selama 10 tahun memimpin Jakarta (1966-1977), ia tidak hanya membangun fisik Jakarta menjadi kota metropolitan modern, tetapi juga mengisinya dengan Taman Ismail Marzuki, Kebun Binatang Ragunan, Taman Impian Jaya Ancol, dan mendirikan rumah sakit khusus kanker.
Saat itu, Indonesia—setelah berbagai perang, pemberontakan, dan badai politik pascakemerdekaan—lebih fokus pada penyuluhan sanitasi dan mengatasi pelbagai penyakit infeksi.
Sayang, kehadiran rumah sakit ini tidak banyak mendapat perhatian publik. Bisa jadi karena RS ini ”mendahului” zamannya. Saat itu, Indonesia—setelah berbagai perang, pemberontakan, dan badai politik pascakemerdekaan—lebih fokus pada penyuluhan sanitasi dan mengatasi pelbagai penyakit infeksi. Kanker masih menjadi prioritas yang ke sekian, apalagi fasilitas kesehatan belum memadai dan merata di seluruh Indonesia.
Baru pada akhir dekade 1980-an, perlunya rumah sakit layanan kanker terpadu mulai dipikirkan lagi. Yayasan Dharmais, yang waktu itu diketuai Presiden Soeharto, menugasi Prof Dr dr Arry Harryanto Reksodiputra, SpPD KHOM dari FKUI/RSCM untuk mengkaji model rumah sakit kanker sesuai kebutuhan masyarakat Indonesia.
Seperti yang tertulis dalam sejarah RS Kanker Dharmais, pembangunan rumah sakit layanan kanker terpadu itu kemudian dibangun berdasarkan masukan Prof Arry bersama timnya. Setelah dibangun dua tahun, rumah sakit ini diresmikan Presiden Soeharto pada 30 Oktober 1993.
Kemungkinan besar, RS Kanker Dharmais dibangun di atas lahan rumah sakit khusus pemberantasan kanker yang diresmikan Ali Sadikin, 23 tahun sebelumnya. Dalam berita Kompas, 8 April 1970, disebutkan, rumah sakit khusus itu berada di Jalan S Parman, Slipi, di atas tanah seluas 4,5 hektar, alamat RS Kanker Dharmais sekarang.
Saat ini kanker menjadi penyebab kematian ketiga terbesar di Indonesia. Insiden kanker paling banyak adalah kanker payudara, tetapi yang terbesar memicu kematian adalah kanker paru. (NES)