Sebuah bintang baru kini telah muncul di angkasa India: Sanjay Gandhi, cucu negarawan yang masyhur Pandit Nehru dan putra kesayangan Perdana Menteri Indira Gandhi.
Oleh
·2 menit baca
Nama Sanjay Gandhi amat dikagumi di India, 1965 (di usia 19 tahun) hingga menjelang kematiannya di usia muda, yakni 33 tahun. Dia terkenal bukan hanya karena terlahir sebagai cucu negarawan masyhur Pandit Nehru dan putra kesayangan Perdana Menteri India Indira Gandhi, melainkan juga karena karakter dan karyanya yang bermanfaat bagi bangsanya.
Ke mana ibunya pergi, Sanjay selalu menemani. Setiap kali itu pula ia dielu-elukan. Didukung wajahnya yang rupawan dengan tingkah laku yang perlente, dalam kunjungan ke Kalkuta, ia disambut meriah. Jutaan orang bersorak-sorai mengelukan dia dengan kata-kata, ”Hidup pemimpin kami...!” (Kompas, 12/3/1976).
Pada usia 29 tahun, Sanjay disanjung-sanjung Partai Kongres yang berkuasa sebagai putra mahkota dan ahli waris yang tepat setelah ibunya, Indira. Begitu pula saat ia menemani Indira pada kongres partai di kota Chandigarh, dia disambut sorak-sorai peserta.
Sanjay menjadi lebih dikenal di ruang publik India setelah ia memproduksi massal sejenis ”mobil rakyat” India.
Sanjay menjadi lebih dikenal di ruang publik India setelah ia memproduksi massal sejenis ”mobil rakyat” India. Selain itu, di sebuah perkampungan di dekat New Delhi, ia juga melancarkan program yang dikenal dengan nama ”Program Sanjay Empat Pasal”. Program itu diluncurkan di Perkampungan Sanjay Gandhi.
Program itu berisi: setiap pemuda India harus menanam satu batang pohon setiap tahun, setiap pemuda India harus mengajarkan satu orang buta huruf untuk membaca dan menulis, setiap pemuda India harus menghidupkan kembali kebudayaan tua India, serta setiap pemuda India harus punya dua anak saja, yakni ”satu untuk mama dan satu untuk papa”.
Sanjay pergi ke berbagai pelosok India untuk memopulerkan programnya. Dia tidak mengejar kekuasaan lebih dahulu. Yang paling pertama dilakukan ialah bekerja untuk rakyat. Sedikit bicara, banyak bekerja. Itu sebabnya, seorang menteri menjulukinya ”Matahari India” yang sedang terbit. Rakyat pun mengharapkan dia sebagai pengganti ibunya. Sayangnya, Sanjay mati muda karena kecelakaan pesawat pada 23 Juni 1980. (CAL)