Benih perdamaian disemai Anwar Sadat sejak menjadi Presiden Mesir, Oktober 1970. Ia selalu mencari perdamaian dengan Israel, musuh bebuyutan Mesir dan Arab lainnya.
Oleh
Pascal S Bin Saju
·2 menit baca
Majalah Time edisi 2 Januari 1978 menurunkan laporan soal Presiden Mesir Anwar Sadat dan upayanya mengakhiri konflik Timur Tengah (Timteng). Gambar Sadat dengan tulisan ”Man of the Year” di atas kepalanya terpampang pada sampul depan.
Laporan itu lebih sebagai penjelasan atau bentuk pertanggungjawaban publik para redaktur Time tentang mengapa sebelumnya mereka memilih Sadat sebagai ”Man of the Year” (Kompas , 28 Desember 1977). Sadat dihormati karena melakukan langkah-langkah berani dalam upayanya membangun perdamaian di kawasan.
Benih perdamaian disemai Sadat sejak menjadi Presiden Mesir, Oktober 1970. Ia selalu mencari perdamaian dengan Israel, musuh bebuyutan Mesir dan Arab lainnya. Salah satu upayanya ialah mengunjungi Amerika Serikat, Oktober 1975, untuk membujuk Presiden Gerald Ford mengurangi pengiriman senjata ke Israel.
Upaya paling berani Sadat ialah mengunjungi Jerusalem, 19 November 1977. Ia menyebut lawatan langkanya itu sebagai ”misi rahasia”, tulis Time. Misi itu ditentang warga Mesir dan bangsa Arab lainnya.
Ia mati ditembak anggota Jihad Islam yang tidak ingin Mesir berdamai dengan Israel.
Namun, Sadat tetap melawat ke Israel dengan tujuan damai. Ia disambut PM Menachem Begin; dua mantan PM Israel, Yitzhak Rabin dan Golda Meir; Menlu Israel Moshe Dayan; dan Ariel Sharon, jenderal Israel yang memimpin perlawanan terhadap Mesir dan sekutu Arab-nya dalam Perang Yom Kippur, Oktober 1973.
Julukan ”Man of the Year” diberikan untuk menghormati usaha Sadat selama 12 bulan terakhir (1977) dalam menciptakan perdamaian di kawasan. Seperti yang disampaikannya kepada Time, Sadat ingin merobohkan tembok psikologis antara Mesir dan Israel.
Dengan lawatannya, Sadat mencairkan konflik lama Mesir-Israel, yakni sejak Israel merdeka pada 1948. Ia juga telah mengubah realitas politik dan perang kronis Mesir-Israel lewat perjanjian damai Camp David, 1978. Sadat adalah arsitek Timteng baru yang damai. Namun, 6 Oktober 1981, ia mati ditembak anggota Jihad Islam yang tidak ingin Mesir berdamai dengan Israel.