Pada 1977 itu, untuk pertama kali pesta olahraga negara-negara Asia Tenggara itu menyandang nama SEA Games. Ini sebuah kemajuan besar bagi interaksi persahabatan antarwakil-wakil bangsa di kawasan itu. Sebelumnya, pekan olahraga tersebut bernama SEAP Games, pekan olahraga negara-negara Semenanjung Asia Tenggara. Anggotanya ialah Malaysia, Thailand, Myanmar, Kamboja, Laos, Singapura, dan Vietnam.
Digelar tiap dua tahun sekali dengan tuan rumah berganti-ganti di antara negara-negara anggota, SEA Games semakin membesar. Jumlah cabang olahraga yang dipentaskan kian banyak, atlet yang berpartisipasi pun juga kian banyak.
Dua tahun lalu ketika SEA Games kembali dihelat di Kuala Lumpur, atlet peserta pekan olahraga itu berjumlah 4.709 olahragawan. Lebih dari dua kali lipat dibandingkan saat Kuala Lumpur jadi tuan rumah 1977. Dua tahun lalu, kontingen Indonesia juga dua kali lebih banyak dibandingkan dengan 1977, yaitu 533 atlet.
SEA Games Filipina tahun ini yang akan digelar akhir November bakal mengukir rekor jumlah peserta. Tuan rumah memperkirakan, SEA Games 2019 diikuti 9.840 atlet. Indonesia berencana memberangkatkan 780 olahragawan. Ini masih kalah banyak dibandingkan dengan Malaysia yang berniat mengikutsertakan 1.063 atlet.
SEA Games Filipina 2019 juga akan mementaskan paling banyak cabang olahraga sepanjang sejarah SEA Games, 56 cabang. Rekor sebelumnya dipegang Jakarta-Palembang 2011 dengan 44 cabang olahraga.
SEA Games semakin kokoh di kawasan sendiri. Namun, prestasi olahraga negara-negara anggotanya belum juga bisa meningkat dan meluas di tingkat dunia. Di level dunia, Asia Tenggara umumnya masih mengandalkan prestasi di cabang bulu tangkis lewat Indonesia, Malaysia, Thailand, dan angkat besi lewat para lifter Indonesia, Thailand, Vietnam, dan Myanmar.