Pada masa awal Orde Baru, program transmigrasi termasuk salah satu program prioritas nasional. Masyarakat dari sejumlah daerah diajak, bahkan ada yang dipaksa untuk ikut program transmigrasi.
Dari Bali, misalnya, sejak 1953 hingga 1971 tercatat 40.000 keluarga diberangkatkan ke sejumlah daerah, terutama Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Dari Jawa Barat, sejak 1951 hingga 1970, tercatat ada 13.921 keluarga atau 58.711 jiwa yang ikut program transmigrasi. Adapun dari Jakarta, setiap tahun pada Pelita II diberangkatkan sekitar 3.000 transmigran.
Tak cuma masyarakat desa, pada Mei 1972 sebanyak 3.000 keluarga anggota ABRI yang akan memasuki masa purnatugas atau pensiun diikutkan program transmigrasi. Mereka terdiri dari 1.800 keluarga angkatan darat, 300 keluarga angkatan laut, 275 keluarga Polri, dan 625 keluarga angkatan udara.
Setiap transmigran mendapat lahan terbuka dari pemerintah seluas seperempat hektar, rumah 5 meter x 7 meter, sawah atau ladang seluas 1,75 hektar, perlengkapan pertanian, dan perkakas dapur. Selain itu, selama delapan bulan pertama transmigran mendapat biaya hidup Rp 150.000, beras 40,5 kilogram setiap bulan, serta pemberian garam, ikan asin, minyak tanah, dan bibit tanaman.
Namun, jangan bayangkan lahan yang diberikan tersebut sudah siap untuk digarap. Sebagian besar lahan masih berupa hutan atau lahan telantar sehingga butuh kerja keras untuk mengolahnya. Rumah yang disediakan pun bukan bangunan permanen, melainkan rumah semipermanen dari papan. Belum lagi fasilitas penunjang, seperti jalan, sekolah, dan puskesmas yang belum tersedia.
Tidak mengherankan jika banyak transmigran yang kaget karena tidak sesuai dengan bayangan mereka sehingga banyak yang kembali ke daerah asal. Meski demikian, banyak pula transmigran yang gigih dalam mengolah lahan sehingga sukses di lahan permukiman yang baru.
Pada masa reformasi, peserta transmigran bersifat sukarela. Penyelenggaraannya pun kini lebih baik karena calon transmigran mendapat bekal persiapan yang lebih matang, fasilitas lebih baik, dan lokasi tujuan transmigran lebih mudah dijangkau. (THY)