Kedatangan Ratu Inggris, Elizabeth II, ke Jakarta pada 18 Maret 1974, merupakan peristiwa unik dan bersejarah. Unik karena Ratu Elizabeth II dan suaminya, Pangeran Philip, datang menggunakan kapal pesiar. Sangat jarang kepala negara atau pemerintahan melawat ke negara lain dengan naik kapal laut, kecuali hanya memakai pesawat terbang.
Namun, hari itu Ratu Inggris malah naik kapal pesiar kerajaan, Royal Yacht Britannia. Dalam pelayaran dari Bali, rombongan ratu dikawal ketat oleh kapal fregat HMS Argonaut dan KRI Samadikun, lalu berlabuh di Pelabuhan III Samudera Pura, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Di Istana Merdeka, Ratu Elizabeth disambut Presiden Soeharto dengan upacara resmi kebesaran militer. Sebab, lawatan ini juga merupakan peristiwa sejarah dan penting, yang kemudian membuat hubungan bilateral Inggris-Indonesia menjadi lebih dinamis, kuat, maju, berkembang, dan hingga terbangunnya kemitraan strategis.
Sejarah mencatat, hubungan kedua negara mengalami pasang surut. Di masa-masa awal kemerdekaan Indonesia, saat Elizabeth sebagai putri yang mewarisi takhta ayahnya, Raja George VI, Inggris banyak membantu Indonesia mempertahankan kemerdekaan sampai terjadi peristiwa kelabu 10 November 1945 di Surabaya, yang menewaskan komandan pasukan Inggris, Brigadir AWS Mallaby.
Sikap takzim Soekarno kepada Inggris kemudian dibuktikan dengan diutusnya H Agus Salim untuk mewakili Indonesia saat penobatan Ratu Elizabeth II, 2 Juni 1953. Namun, api nasionalisme dan antikolonialisme Soekarno membuat panas para pemimpin Barat, termasuk Inggris. Sangat jarang petinggi Inggris datang ke Indonesia.
Tak lama setelah Soeharto jadi presiden, beralihnya gaya dan retorika kepemimpinan Indonesia mendorong ratu kelahiran 21 April 1926 ini melawat ke Indonesia selama lima hari, Maret 1974. Hubungan kedua negara ini pun kini makin berkembang dan maju di banyak sektor vital.
Ratu Elizabeth II tidak pernah lupa kepada Indonesia. ”Indonesia punya tempat khusus di (hati) Yang Mulia Ratu dan pemerintahannya,” kata Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik belum lama ini. (CAL)