Lagu ”Bila Cengkeh Berbunga” ciptaan Minggus Tahitoe terpilih sebagai lagu terbaik pertama dalam Festival Lagu Pop ke-5 tahun 1977. Adapun ”Damai Tapi Gersang” karya Ajie Bandy berada di urutan kedua. Akan tetapi, lagu ”Damai Tapi Gersang” yang kemudian dipilih untuk dibawa ke Festival Pop Internasional di Tokyo, Jepang.
Dewan juri terdiri dari Harry Rusli, Yanuar Ishak, Iswan, Nick Mamahit, Mus Mualim, Maryono, dan Sadikin Zuchra. Mereka menyeleksi 80 lagu yang kemudian disaring menjadi 18 lagu di tingkat semifinal. Kemudian, dipilih 10 lagu untuk tingkat final.
Lagu tersebut, antara lain, adalah ”Bila Cengkeh Berbunga” karya Minggus Tahitoe, ”Damai Tapi Gersang” (Ajie Bandy), ”Sadarilah Sayang” (Iskandar dan Ireng Maulana), ”Queen of the Rain” (Jim Rais), ”Di Batas Angan-angan” (Keenan Nasution), ”Cita Cinta” (Guruh Soekarno), ”Pengabdian Tiada Akhir” (Anggrian Soekamto), dan ”Hari Yang Indah” (Candra Darusman).
Lagu tersebut kemudian dikirim ke panitia Festival Pop Internasional di Tokyo dalam bentuk rekaman. Panitia Jepang memilih ”Damai Tapi Gersang” untuk dipertandingkan dengan 40 lagu pop dari 24 negara pada 13 November 1977. Salah satu pesertanya adalah Glenn Campbell yang pada akhir 1960-an terkenal lewat lagu ”Take My Hand for a While”.
Di Budokan Hall, Tokyo, yang menjadi arena festival, ”Damai Tapi Gersang” dibawakan oleh penciptanya, Ajie Bandy, yang berduet bersama Hetty Koes Endang.
Ajie sebelumnya dikenal sebagai salah seorang vokalis dan pemain biola dalam band C’Blues. Diterjemahkan dalam bahasa Inggris sebagai ”Peaceful But Full of Hardship”, lagu tersebut mendapat penghargaan Outstanding Composition.
Festival Lagu Pop yang digelar sejak 1970 menghasilkan lagu seperti ”Penuh Harapan” karya Nick Mamahit, tahun 1972. ”Gubahanku” (Gatot Sunjoto, 1973), ”Cinta” (Titiek Puspa, 1974), ”Pergi Untuk Kembali” (Minggus Tahitoe, 1975), dan ”Renjana” (Guruh Soekarno, 1976). (XAR)