Universitas Michigan, Amerika Serikat, membeli gamelan Kyai Telaga Madu lengkap dengan slendro dan pelog pada 1965. Setiap tahun, pada Februari dan Agustus, Ikatan Gamelan Michigan yang dipimpin Dr Judith Becker mempertunjukkan konser. Pada Februari 1971, sebuah konser diselenggarakan di Hill Auditorium, Ann Arbor, Michigan, yang dihadiri 2.000 penonton.
Gamelan ”Mudik” Setelah Mengembara
Konser gamelan di Universitas Michigan pada 1971 itu memainkan gending ”Ladrang Cengklek” laras Slendro Patet Manyuro, ”Ladrang Jangkrik Genggong”, ”Ladrang Sri Rejeki”, dan ”Ketawang Sri Rejeki”. Gamelan Telaga Madu ditabuh oleh mahasiswa Universitas Michigan pimpinan Judith Becker.
Gamelan Telaga Madu dibeli dari Solo, Jawa Tengah, 1965. Itu bukan gamelan pertama yang mengalun di Amerika Serikat. Gamelan sudah masuk ke AS pada 1893 saat digelar Chicago World Fair. Pada 1993 dirayakan peringatan 100 tahun masuknya gamelan ke AS. Ketika itu Pemerintah Indonesia menyerahkan kopi rekaman gamelan yang dimainkan pada 23 September 1893 di Javanese Village, salah satu arena di Chicago World Fair.
Gamelan terus berkembang di AS. Sejak 1958 gamelan diajarkan di University of California Los Angeles (UCLA), dengan tokoh-tokohnya, seperti Mantle Hood dan Hardjo Susilo. Dan, kini terdapat lebih dari 400 kelompok berbasis gamelan (Jawa, Bali, dan Sunda) di AS, tersebar di 45 negara bagian. Dari jumlah tersebut, 127 komunitas aktif berlatih dan menggelar pementasan. Diperkirakan lebih dari 300 set gamelan asal Indonesia dimainkan di AS.
Tidak hanya di AS, gamelan juga berkembang di Inggris. Kini, tak kurang dari 100 kelompok gamelan tumbuh di Inggris. Sejak era 1970-an, minat warga Inggris pada gamelan mulai tumbuh, termasuk di kampus-kampus, antara lain komunitas South Bank dan Study of School of Oriental and African Studies di Universitas London. Sejumlah peminat gamelan melanjutkan studi karawitan di Indonesia, antara lain di Institut Seni Indonesia Surakarta di Solo. Mereka kemudian kembali ke Inggris untuk mengajar gamelan dan membentuk kelompok karawitan.
Gamelan telah mengembara ke berbagai pelosok dunia. Perkembangan gamelan tersebut akan dirayakan dalam perhelatan International Gamelan Festival (IGF) 2018 di Solo pada Agustus mendatang. IGF memilih tema ”Home Coming” untuk menandai ”mudik”-nya gamelan ke tanah yang melahirkannya.