logo Kompas.id
Analisis BudayaKresendo Suara Alam
Iklan

Kresendo Suara Alam

Nyepi adalah waktu untuk mendengarkan alam. Suara alam menghanyutkan ”samadhi”. Alam merupakan pautan energi yang semarak mengalir antara tanah, sungai, tumbuhan, dan satwa. Alam dan manusia itu satu detak, satu irama.

Oleh
Saras Dewi
· 4 menit baca
Dosen ilmu filsafat Universitas Indonesia, Saras Dewi
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN

Dosen ilmu filsafat Universitas Indonesia, Saras Dewi

Perayaan hari Nyepi selalu mengendapkan makna ekologis di relung hati. Ritual penyepian adalah momen spiritual merasakan keterjalinan dengan seluruh denyut kehidupan. Nyepi di Bali adalah tradisi yang dipenuhi dengan ketakjuban terhadap alam. Segalanya hening, Bali sunyi senyap tanpa aktivitas atau pun kesibukan. Tapa penyepian sesungguhnya juga adalah waktu untuk mendengarkan alam.

Suara alam secara kresendo terdengar jelas, jika pada hari-hari biasanya dipadati oleh kebisingan manusia. Suara alam menghanyutkan samadhi, pada siang hari kawanan burung terbang dengan bahagia mengitari Gunung Agung. Kepakan sayapnya adalah musik, dan tarian mereka membentuk koreografi yang menghipnotis. Menjelang sore tiba, berbagai suara menjadi simfoni yang merdu, suara; ayunan laba-laba merangkai jaring, liukan tubuh ular pucuk hijau melintas dengan ceria, dan gemerisik kelapa gading diterpa angin yang sejuk. Sedangkan, malam hari Nyepi adalah obrolan panjang antara katak enggung dan tonggeret yang saling bersahut-sahutan.

Editor:
MOHAMMAD HILMI FAIQ
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000