Busana Memukau Para Diva
Seiring lampu panggung yang menyala dan dentum musik yang bergema, konsep dan pesan yang ingin disampaikan lebih lantang ketika musik dan lirik indah berpadu dengan pilihan pakaian yang membalut.
Seiring lampu panggung menyala dan dentum musik bergema, geliat busana memukau mata menjadi elemen penting bagi musisi. Konsep dan pesan yang ingin disampaikan lebih lantang ketika musik dan lirik indah berpadu dengan pilihan pakaian yang membalut tubuh para diva.
Nilai itu dianut oleh penyanyi Andien ketika menyusun konsep pertunjukan musik yang hendak dijalaninya. Panggung Jakarta International BNI Java Jazz Festival pada hari pertama, Jumat (27/5/2022), menjadi tempat pertama penyanyi yang telah 22 tahun berkarya ini kembali tampil secara langsung dengan gaun yang turut mengurai gagasannya.
”Setiap penampilan, setiap konser, itu buatku pasti ada message yang ingin disampaikan. Dari lagunya apa, mau dicitrakan seperti apa, dan kepenginnya seperti apa. Walau sebenarnya aku cukup bunglon juga, tapi tetap harus ada benang merahnya,” ungkap Andien ketika berbincang, Senin (30/5/2022).
Meski durasi tampil di Java Jazz sekitar 60 menit, Andien tidak ingin tanggung. Konsep yang masih tersambung dengan karya terbarunya ”Dan Lalu” dipilih diusungnya kali ini. Karena itu, pemilihan siluet dan warna bajunya pun sedikit mirip, yaitu putih gading menerawang dengan siluet tidak terlalu ketat, tetapi nyaman dan anggun.
Warna putih dianggapnya mampu menjadi medium penyampai pesan yang kuat. ”Cara menyampaikannya enggak perlu berteriak lagi, tapi lugas. Putih aku rasa bisa mewakili semuanya,” ujar Andien.
Secara terpisah, Felicia Budi menjelaskan konsep sirkular dalam desain baju buatannya yang dikenakan Andien sesuai dengan kepedulian Andien terhadap lingkungan. Atasannya dari limbah kain yang berasal dari potongan kain sisa bahan yang dipotong. Pengolahannya dilakukan dengan teknik jumputan untuk membentuk kerutan detailnya. Proses pengerjaannya tidak sampai satu minggu.
Kemudian luarannya berasal dari sutra Makassar. ”Ini hanya berupa selembar kain kotak dan tidak dipotong sama sekali. Hanya kain itu dijahit lipit-lipit dan dibentuk di patung. Cara memasukkannya seperti pakai kaus aja. Dikencangkan dengan tali pada bagian leher seperti model halterneck,” kata Felicia, pemilik jenama fbudi.
Bawahannya yang berupa rok berwarna putih gading, juga dengan kerut dan renda, merupakan hasil karya Laurencia Irena. Untuk rok ini, produknya merupakan ready to wear. Sebelumnya, pada video karyanya, ”Dan Lalu”, Andien memasrahkan busananya kepada jenama Tangan Privé untuk menjadikan satu sekaligus merombak ulang busana konser dari empat desainer yang pernah dipakainya pada konser tahun-tahun sebelumnya.
”Kalau enggak jadi musisi, aku maunya jadi fashion stylist,” ungkap Andien sambil tertawa.
Kejutan
Penyanyi Raisa Andriana di pertunjukan It’s Personal yang digelar pada Minggu (15/5/2022) di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, juga menjadikan ajang pertunjukan langsung kali ini sebagai momen penting setelah dua tahun nyaris absen dari atas panggung karena pandemi Covid-19.
Ia pun menyiapkan tiga busana karya perancang Wirama Pratama dalam konser kali ini sebagai salah satu elemen kejutan. ”Jadi, kalau enggak ganti kostum kayaknya kurang. Meskipun sebenarnya gue ini orangnya cukup simpel. Kalau konser, ya, cuma pengin nyanyi aja. Cuma pengin ngelawak, ngobrol, udah,” tutur Raisa.
Di sesi pertama, Raisa mengenakan setelan rok mini dan jas warna merah menyala sesuai warna sampul album It’s Personal. Pewarnaan merah pada tile ini dilakukan sendiri oleh Wira. Jas tersebut terbuat dari paduan bahan French duchess dan tile, dengan bagian lengan longgar serta aksen berlubang di bagian pinggang kiri dan kanan. Kesannya semiformal namun tetap modis dan memberikan kesan seksi serta tetap menonjolkan karakter Raisa yang feminin. Di atas panggung, Raisa terlihat atraktif dan energik dengan setelan yang ringkas tersebut.
Di sesi kedua yang merupakan sesi akustik dengan aura yang berubah menjadi lebih pelan dan romantis, Raisa mengganti jas merahnya dengan gaun mini maxi bermodel balon yang tampak simpel namun elegan. Raisa memadukannya dengan sepatu hak tinggi berwarna merah menyala sehingga tampilannya pun tetap terlihat modis, sekaligus seksi. Bahannya berupa kain taffeta yang memiliki sifat ringan namun mudah mengembang sehingga meski tampak ekstravaganza, gaun tersebut tetap terasa ringan saat dikenakan.
Sementara untuk sesi ketiga yang merupakan sesi final, Raisa kembali mengenakan gaun mini berwarna merah menyala dengan aksen fringe swarovski yang gemerlap di bagian rok. Dibandingkan dua gaun sebelumnya, gaun ketiga tersebut tampak lebih berani. Kesan seksi muncul lebih kuat karena aksen terbuka di bagian dada. Yang jelas, Raisa tampil maksimal dan cemerlang di pertunjukan tersebut.
Wira mengungkapkan, ketiga busana untuk Raisa tersebut diselesaikan dalam waktu relatif singkat, hanya sekitar 1,5 minggu, terpotong libur Lebaran. Wira yang telah bekerja sama dengan Raisa dalam beberapa proyek sudah sangat memahami karakter Raisa sehingga tak terlalu sulit mengejawantahkan keinginan Raisa dalam urusan busana atau kostum panggung.
”Request-nya, yang pasti kelihatan langsing, fashion, dan pastinya nyaman dipakai serta mengikuti tren,” ujar Wira. Warna yang dipilih adalah merah, sesuai konsep albumnya, serta hitam.
Begitu pula dengan penyanyi Rossa. Setelah konser terakhirnya, Tour Tegar 2.0 Rossa, pada tahun 2019, kini Rossa ingin kembali dengan memberi kejutan istimewa. Segala daya upaya dilakukan Rossa demi mengobati kerinduan para penggemarnya.
Dalam konser hidup bertajuk Rossa 25 Shining Years Concert di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Jumat (27/5/2022) malam, sang diva bertubuh mungil ini memercayakan busananya kepada dua desainer luar negeri dan tiga desainer dalam negeri.
Dua desainer mancanegara yang dipercaya Rossa adalah Iris Van Herpen asal Belanda dan Rick Owens asal Amerika Serikat. Dari dalam negeri ada Didi Budiarjo, Monica Ivena, serta desainer aksesori Rinaldy A Yunardi.
”Butuh tiga bulan mendiskusikan busana rancangan Iris yang dipakai untuk pembuka konserku ini. Iris adalah perancang dengan karya-karya uniknya, yang sedang hot banget diperbincangkan di acara Met Gala di New York, Amerika Serikat. Sebelumnya banyak rancangan dia dipakai artis internasional, seperti Jennifer Lopez, Beyonce, Bjork, dan Lady Gaga,” ujar Rossa per telepon, Rabu (1/6/2022).
Kostum panggung Rossa dirancang dan dibuat tanpa sekali pun pernah saling bertemu langsung dengan Iris. Sampai proses pengepasan pun tak bisa dilakukan. Namun, hasil akhirnya bisa dibilang tetap sempurna. Rossa patut berbangga lantaran dirinya menjadi artis pertama di Asia Tenggara yang bisa mengenakan kostum panggung rancangan Iris.
Kostum rancangan Iris, yang dipakai pada lagu-lagu pembuka konser, berupa gaun panjang berbahan organza mengilap (glossy). Bahan kainnya tembus cahaya berwarna keemasan dan perak, dengan aplikasi lipit ala plisket. Saking halusnya, bahan kain itu tampak sangat jatuh dan ringan.
Bahan tersebut juga terlihat seperti berubah-ubah warna saat ditimpa cahaya dari lampu sorot panggung yang berwarna-warni. Hal itu menciptakan semacam siluet yang dramatis. Pada bagian lengan kanan dan kiri, lembaran-lembaran kain dibiarkan menjuntai panjang berkibar-kibar. Kain-kain itu bergerak mengikuti kibasan tangan saat Rossa bernyanyi, seolah air mengalir.
Menurut fashion director konser Rossa, Faye Liu, pihaknya ingin menampilkan sosok sang diva laksana seorang dewi berpenampilan lembut dan halus. Kesan itu coba direpresentasikan lewat karya busana rancangan Iris tadi.
Sementara untuk kostum kedua rancangan Didi Budiarjo, sang perancang disebut Faye terinspirasi oleh film vintage Hollywood, Ziegfeld Girl (1941). Kostum berornamen bintang-bintang yang indah itu menggunakan kain indah yang diimpor dari Eropa oleh salah satu pemasok kain couture paling eksklusif, f[AB]ric Society Store. Didi merancang dan menjadikan bahan tersebut sebuah gaun ala dewi Yunani yang panjang hingga menyentuh lantai, dengan berlipit tulle berkilau dan bersayap bordir bentuk bintang di bagian lengan.
Lewat busana rancangan Rick Owens, menurut Faye, Rossa tampil sebagai perempuan kuat seperti yang ditujukkan selama ini. Selain sebagai artis, Rossa juga berperan sebagai seorang ibu yang bekerja. Kesan kuat itu diwakili rancangan jaket perak metalik, dengan bagian bahu terlihat kokoh saat dikenakan. Serupa dengan busana dari Monica Ivena.
Seiring pandemi yang mereda, konser musik yang semakin menggema, mari kita menunggu kilauan lain dari panggung suara.