Pasar modal di Indonesia berkembang sangat pesat. Bayangkan saja, jika Anda berinvestasi sejak tahun 2008 saat IHSG masih di angka 1355 hingga 2017 yang menembus angka 6355, potensi keuntungan dari investasi dapat mencapai 369 persen. Sayangnya, perkembangan jumlah investor ternyata tidak menunjukkan hasil yang serupa. Padahal, jika saja semakin banyak masyarakat Indonesia mulai gemar berinvestasi, cerita kehidupan banyak rumah tangga bisa saja menjadi berbeda. Jika terjun langsung ke pasar modal masih menakutkan untuk sebagian orang, alternatif jalan masuknya dapat melalui investasi di reksa dana.
Dalam UU Nomor 8 Tahun 1995 tentang pasar modal, reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. Pada praktiknya, uang yang terhimpun bisa dibelikan berbagai jenis aset, seperti saham, deposito, pasar uang, dan obligasi. Dengan demikian, membeli produk reksa dana itu seperti membuat satu portofolio investasi tersendiri.
Saya memulai investasi di reksa dana sejak masih di bangku SMU alias usia 16 tahun. Pada saat itu, ketertarikan untuk berinvestasi ditimbulkan oleh Ayah saya, Dr Ir Iwan Pontjowinoto, MM, yang kebetulan adalah praktisi di pasar modal yang meluncurkan reksa dana pertama di Indonesia. Tanpa terlalu memahami untuk apa berinvestasi, saya diamkan saja hasilnya hingga bertahun-tahun. Setelah 6 tahun, akhirnya saya mencairkan seluruh investasi tersebut saat menikah untuk membeli sebidang tanah di Jakarta yang akhirnya menjadi tempat rumah tinggal saya dibangun.
Apabila Anda sudah mulai berinvestasi di reksa dana ataupun baru mau memulai, pemilihan reksa dana yang sesuai dengan tujuan investasi akan sangat membantu Anda mencapai target yang diinginkan. Potensi imbal hasil serta tingkat risiko yang harus dihadapi akan menentukan jumlah investasi yang diperlukan untuk mewujudkan keinginan Anda. Dari pengalaman investasi awal, saya meyakini bahwa resep sukses berinvestasi di reksa dana dapat dicapai melalui beberapa langkah. Berikut ini beberapa langkah untuk memulainya.
Pertama, tentukan tujuan investasi. Tanyakan kepada diri sendiri, untuk apa Anda berinvestasi? Jika Anda masih belum paham, segera tentukan impian apa yang ingin diwujudkan dan kapan jatuh temponya. Perbedaan jangka waktu akan berdampak kepada pemilihan jenis reksa dana. Setidaknya, jangka waktu investasi sudah harus ditentukan sebelum melakukan pembelian pertama. Semakin panjang jangka waktu berinvestasi, reksa dana yang dipilih sebaiknya yang berpotensi memberikan imbal hasil lebih besar.
Kedua, memilih jenis reksa dana sesuai tujuan. Saat ini, jenis reksa dana yang umum dipasarkan adalah reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran, dan reksa dana saham. Pahami, setiap tujuan keuangan sebaiknya dibantu dengan satu jenis reksa dana. Dengan demikian, apabila Anda memiliki beberapa tujuan atau impian, bisa jadi beberapa jenis reksa dana dibutuhkan untuk mencapainya. Sebagai contoh, untuk tujuan keuangan dana pendidikan anak yang dibutuhkan lima tahun lagi, maka pilihannya dapat menggunakan jenis reksa dana campuran yang berimbang.
Ketiga, menghitung kebutuhan dana untuk investasi. Setelah memilih jenis produk reksa dana, berikutnya adalah menghitung dengan baik berapa besar kebutuhan dana untuk berinvestasi. Selain itu, tentukan asal sumber penghasilan untuk memulai berinvestasi. Apabila sumbernya dari penghasilan rutin, seperti gaji bulanan, sebaiknya strategi investasi adalah melakukan pembelian secara berkala. Apabila sumbernya dari penghasilan yang kadang ada kadang tidak, seperti bonus, keuntungan bisnis, dan hadiah, bisa saja melakukan pembelian sekaligus dalam nominal kecil. Namun, jika nominal cukup besar, dana dapat dipecah menjadi beberapa kali pembelian.
Keempat, memilih manajer investasi. Setelah menjatuhkan pilihan atas jenis reksa dana sesuai dengan tujuan keuangan yang dimiliki, berikutnya adalah memilih produk reksa dana dari perusahaan manajemen investasi. Pilihan biasa saya jatuhkan berdasarkan rekam jejak manajer investasi dalam pengelolaan dan imbal hasil masa lalu, biaya yang terkait dengan pembelian dan penjualan, serta kemudahan untuk bertransaksi, baik dari nominal kecil maupun melalui online.
Kelima, evaluasi. Pekerjaan rumah Anda baru setengah selesai saat melakukan pemilihan reksa dana. Tahapan berikutnya adalah melakukan evaluasi atas komitmen dan disiplin Anda terhadap rencana yang sudah dibuat. Selain itu, Anda juga sebaiknya mengevaluasi kinerja atau hasil investasi yang diberikan oleh reksa dana pilihan. Jika semua hasil sesuai dengan target, teruskan hingga impian tercapai. Jika tidak, ada baiknya Anda melakukan pengalihan investasi ke produk lain yang kinerjanya lebih baik.
Berinvestasi mutlak diperlukan bagi setiap individu dan keluarga untuk membantu mencapai berbagai impian yang dimiliki. Dengan tantangan inflasi dan meningkatnya berbagai kebutuhan, komitmen untuk menyisihkan setidaknya 10 persen dari penghasilan menjadi tugas masing-masing. Selamat berinvestasi. Live a beautiful life!