Istri saya akan pensiun pertengahan tahun ini sebagai guru, sedangkan saya sudah pensiun juga sebagai guru SMU dua tahun yang lalu. Kami sepakat bahwa kami akan menikmati masa pensiun di desa istri, sebuah desa di Jawa Tengah. Desa tersebut sekarang cukup berkembang menjadi desa wisata. Kami merencanakan merenovasi rumah orangtua istri saya, menjadikan sebagian rumah untuk homestay. Rumah tersebut cukup besar dan bersih sehingga kami berharap wisatawan akan menyukainya. Istri saya juga pintar memasak sehingga dapat menyediakan sarapan pagi ataupun makan siang dan malam. Karena istri saya guru bahasa Inggris, kami tak merasa kesulitan untuk berkomunikasi dengan orang asing. Di desa kami memang kebanyakan wisatawan adalah wisatawan lokal, tetapi sekarang sudah semakin banyak wisatawan mancanegara menikmati keindahan alam dan budaya desa.
Saya sudah pernah tinggal sebulan di desa dan mulai menikmati kehidupan desa. Saya merasa bebas dari kemacetan kota serta sesaknya penumpang transportasi umum, baik di kereta maupun di bus pada jam-jam sibuk. Kami sudah punya rumah yang sederhana, dengan punya lima kamar. Anak saya yang tinggal di rumah hanya yang paling bungsu. Kedua kakaknya telah berkeluarga dan tidak tinggal di rumah kami lagi. Saya melihat banyak peluang untuk menghabiskan masa pensiun di rumah. Istri saya akan meneruskan hobinya mengajar bahasa Inggris, melatih remaja desa bahasa Inggris, sedangkan saya guru matematika yang sekarang tertarik untuk bertani.
Saya ingin menanam buah eksotis yang disukai orang kota. Biasanya orang kota menyukai tanaman eksotis untuk hiasan kebanggaan dan mereka berani membayar mahal untuk itu. Saya juga ingin bergaul dengan guru dan siswa pesantren yang ada di desa kami. Saya ingin menyumbangkan keahlian saya untuk membangun jaringan internet di pesantren. Saya punya beberapa bekas murid yang bersedia menyumbangkan perangkat komputer. Saya berharap pesantren dapat menjadi bagian yang memajukan ekonomi desa serta menjaga budaya desa. Pesantren juga harus mampu mendidik santrinya mandiri hingga tamat tidak bergantung pada sumbangan masyarakat. Saya ingin membentuk pesantren menjadi pesantren wirausaha.
Nah, sudah tentu yang ingin saya tanyakan kepada dokter adalah mengenai masalah kesehatan. Sepanjang pengetahuan saya, puskesmas terdekat dengan desa saya sekitar 5 kilometer dari rumah mertua saya. Tidak jauh. Namun, saya masih ragu apakah puskesmas desa mampu memelihara kesehatan warga desa dengan baik. Keraguan saya tidaklah menyangkut dokter, perawat, atau petugas kesehatan lain, tetapi apakah peralatan kedokteran puskemas di desa sama baiknya dengan yang ada di kota? Di puskesmas tempat saya tinggal sekarang ada alat laboratorium dan alat perekam jantung. Obatnya juga lumayan lengkap sehingga saya tak perlu membeli obat sendiri lagi. Bagaimana layanan kesehatan di desa? Apakah saya dan istri dapat merasa aman untuk tinggal di desa meski istri saya penderita darah tinggi dan saya penderita kencing manis? Terima kasih atas penjelasan dokter.
L di J
Wah, saya merasa gembira dengan niat Anda beserta istri untuk kembali ke desa dan membangun desa. Saya percaya kehadiran Anda berdua akan bermanfaat bagi desa yang sekarang sedang giat membangun. Pengalaman Anda dan istri dapat menjadi masukan berharga untuk menghadapi berbagai persoalan yang ada di desa. Seperti Anda ketahui, pemerintah juga sedang giat-giatnya membangun desa. Pada 2018 dana desa meningkat tajam. Semoga dengan ketersediaan dana tersebut kehidupan warga desa akan semakin sejahtera. Namun, saya percaya bahwa pembangunan desa, selain memerlukan dana, juga membutuhkan warga desa yang ingin maju, aparat desa yang memiliki komitmen membangun desa, serta remaja yang punya semangat untuk juga memajukan desa mereka. Kemajuan teknologi, baik teknologi informasi, teknologi pertanian, maupun teknologi pangan, akan mampu meningkatkan produktivitas desa serta dapat membantu memasarkan produk desa, baik hasil pertanian maupun produk lain.
Niat Anda berdua untuk melatih remaja dan santri juga patut dihargai karena para remajalah yang akan menjadi harapan desa. Jika remaja yang terlatih mau tetap tinggal di desa dan bersemangat memajukan desanya, saya percaya pembangunan desa akan berjalan cepat, bahkan bukan tidak mungkin orang akan memilih tinggal di desa dan berusaha di desa. Sekarang Anda berdua kembali ke desa pada masa pensiun, kita berharap di masa depan para sarjana yang baru lulus juga mau kembali ke desa dan berusaha sekaligus memajukan desa.
Dewasa ini kita mempunyai sekitar 10.000 puskesmas yang tersebar di seluruh Indonesia. Kementerian Kesehatan berusaha keras untuk mengisi kebutuhan tenaga dokter dan tenaga kesehatan lain agar semua tenaga yang dibutuhkan puskesmas dapat terisi sehingga fungsi puskesmas dapat berjalan dengan baik.
Anda benar, fungsi utama puskesmas adalah memelihara kesehatan penduduk di sekitarnya. Artinya, puskesmas tidak hanya memperhatikan pengobatan, tetapi juga penyuluhan dan pencegahan. Bahkan, puskesmas juga memerhatikan lingkungan agar lingkungan permukiman penduduk mendukung untuk hidup sehat. Ini berarti air bersih tersedia, jamban keluarga ada, udara bersih, dan sungai tidak tercemar. Suasana di desa relatif memang lebih sehat daripada di kota. Kehidupan di desa pada umumnya lebih tenang meski dewasa ini banyak yang merasa mencari uang lebih mudah di kota. Jika pemerintah berhasil mendorong uang yang beredar di kota menjadi beredar di desa, saya percaya kehidupan ekonomi desa akan semakin semarak.
Jadi, saya menganjurkan Anda meneruskan hidup sehat ketika di desa nanti. Konsumsi makanan yang sehat dan bergizi dan sesuai dengan usia dan penyakit yang ada pada Anda dan istri. Jangan lupa untuk banyak berjalan kaki dan bergerak badan. Tidur yang cukup serta menjaga kesehatan jiwa dengan banyak bersilaturahim dan meningkatkan kehidupan keagamaan. Obat yang selama ini Anda konsumsi harus diteruskan.
Periksakanlah kesehatan Anda dan istri secara teratur di puskesmas atau layanan dokter yang ada. Pada umumnya, puskesmas sekarang sudah mempunyai peralatan kedokteran yang diperlukan. Kemajuan teknologi kedokteran sekarang memungkinkan tersedianya alat kedokteran yang sederhana yang dapat dipakai di daerah terpencil yang fungsinya sama dengan peralatan kedokteran canggih. Contoh yang sederhana adalah penderita diabetes melitus dengan mudah dapat memeriksa gula darah di puskesmas, bahkan juga tersedia pemeriksaan mandiri di rumah.
Sudah tentu konsultasi teratur dengan dokter diperlukan untuk memantau hasil terapi. Dalam layanan kesehatan dikenal sistem rujukan. Artinya, jika diperlukan pemeriksaan atau tindakan yang tak dapat dilakukan di puskesmas, puskesmas dapat merujuk penderita ke rumah sakit terdekat. Sistem rujukan ini didukung oleh BPJS sehingga di rumah sakit segala biaya ditanggung BPJS. Karena itu, setiap warga Indonesia hendaknya menjadi peserta BPJS sehingga tidak keluar uang banyak jika sakit. Saya mengharapkan Anda dan istri menikmati hidup di desa.