Pengenalan Diri dan Pengembangan Kepribadian (2)
II. Umpan Balik
Umpan balik merupakan proses di mana seseorang memberi tahu berdasarkan pengamatan dan perasaannya tentang tingkah laku orang lain.
Umpan balik akan menjadi efektif apabila:
- kita mampu membawakan dengan baik
- kita menunjukkan sikap penerimaan
- adanya keterbukaan
- adanya kepercayaan kedua belah pihak
- memiliki perhatian terhadap kebutuhan orang lain
Tujuan umpan balik:
- membantu perkembangan pribadi seseorang demi kebaikannya
- merupakan unsur terpenting dalam mendidik
Beberapa hal yang bisa dijadikan pegangan sebagai upaya perubahan sikap:
- memiliki motif yang kuat
- sebelum bertindak, pikirkan untung ruginya
- antusias-berpikir positif
- belajar meyakini diri sendiri
- kurangi rasa khawatir, menyesali diri, meragukan diri, iri hati, tidak berdaya yang berlebihan
- tingkatkan kemampuan untuk mendapatkan apa yang menjadi tujuan sendiri
- jangan biarkan perkecualian terjadi sebelum kebiasaan baru berakar pada kehidupan
- berlatihlah pada setiap kesempatan
III. Upaya Pembentukan Sikap
Beberapa hambatan terhadap pengembangan (potensi) diri ini dapat berasal dari lingkungan dan diri pribadi Anda.
a. Faktor penghambat yang berasal dari lingkungan
- Sistem yang dianut
Kadang-kadang sistem yang berlaku dalam lingkungan kita, dalam pekerjaan tanpa disadari kadang-kadang malah menghambat pengembangan diri kita, misalnya sistem senioritas dalam kenaikan jenjang karier.
- Tanggapan atau sikap/ kebiasaan dalam lingkungan pekerjaan kita.
Kadang-kadang tradisi atau kebiasaan yang berlaku menghambat perwujudan dari perkembangan diri seseorang.
Misalnya: Sikap otoriter atasan yang kurang tanggap terhadap pendapat bawahan.
b. Faktor penghambat yang berasal dari diri individu sendiri
- Tidak adanya tujuan hidup yang jelas.
- Individu kurang termotivasi, mungkin karena individu memiliki penilaian negatif tentang dirinya sehingga merasa kurang mampu mencapai tujuan yang agak sulit.
? Kurang terdorong untuk mengaktifkan kemampuan-kemampuan yang ada pada dirinya.
- Ada semacam ”keengganan” untuk menelaah diri.
Kadang-kadang manusia takut untuk menerima kenyataan bahwa ia memiliki kekurangan ataupun kelebihan pada dirinya.
IV. Pengembangan Kepribadian
Kepribadian pada dasarnya merupakan bentukan integratif antara aspek bakat dan lingkungan.
Dari uraian pada butir III dapat dipahami akan adanya berbagai aspek penghambat bagi luang pengembangan kepribadian. Namun, hal itu tidak berarti bahwa peluang pengembangan kepribadian akan berhenti begitu saja. Mengapa? Karena manusia hidup dalam rangkaian perubahan, perkembangan yang sifatnya dinamis.
Masalahnya hanya terletak pada pertanyaan di bawah ini:
”Sejauh mana usaha yang dapat kita upayakan agar faktor penghambat teratasi”
Untuk itu, tahapan yang akan diuraikan di bawah ini akan dapat kita jadikan acuan garis besar bagi peluang pengembangan kepribadian kita. Mengapa? Karena belajar dan berlatih merupakan hakikat manusiawi yang perlu kita manfaatkan.
Usaha-usaha tersebut antara lain berkisar antara:
- Kenali diri dan dudukan diri pribadi secara proporsional dalam lingkungan sosial di mana diri berada.
- Terima kelebihan/kekurangan baik pada diri maupun pada orang lain dengan jiwa besar.
- Manfaatkan umpan balik lingkungan seoptimal mungkin.
- Membuka diri terhadap lingkungan.
- Meningkatkan keyakinan akan diri setelah proses pengenalan diri berlangsung.
Nah, sejauh manakah kita mengenali diri kita dan sejauh mana kita berusaha meningkatkan fungsi kepribadian kita untuk berkembang lebih baik dan lebih baik lagi?