logo Kompas.id
Akhir PekanApakah Lelang?
Iklan

Apakah Lelang?

Oleh
ADLER HAYMANS MANURUNG
· 5 menit baca

Dalam kehidupan sehari-hari, sering kita melihat acara penjualan barang dengan cara lelang. Penjualan lukisan atau benda-benda yang memiliki nilai tertentu tidak bisa dijual seperti biasa di pasar. Orang Batak yang membuat pertemuan tahunan (dikenal dengan Bona Taon) selalu membuat acara lelang dengan berbagai produk, seperti ulos, dalam rangka mendapatkan dana untuk pengembangan organisasi. Apakah lelang itu menjadi sebuah pertanyaan yang perlu dijawab dan mengapa dibutuhkan, serta apa saja jenisnya? Penjelasan ini penting untuk transaksi harga saham di bursa. Lelang merupakan terjemahan dari bahasa Inggris auction yang didefinisikan dengan a public sale at which things are sold to the people who offer to pay the most, penjualan kepada publik tentang barang dan jasa, yang mendapatkannya pembeli yang mau menawarkan pembayaran terbesar. Bahkan, juga disebut sebagai sebuah mekanisme penjualan barang dan jasa yang ditawar berbagai pihak di mana harga yang tertinggi akan mendapatkan barang dan jasa tersebut. Lelang sudah dikenal sejak 500 sebelum Masehi (500 BC) dan sering digunakan untuk mendapatkan barang dan jasa yang diinginkan pembeli, bahkan budak juga ditawarkan berdasarkan lelang. Ekonom mulai tertarik dan banyak membahas tentang lelang pada tahun 1970-an walaupun sebelumnya sudah ada tulisan tentang lelang tetapi masih satu-satu dan belum banyak (massive). Lelang banyak digunakan dalam rangka penawaran barang dan jasa ke publik oleh pemerintah, di mana Pemerintah Amerika Serikat menggunakan lelang ini untuk menggali minyak. Pemerintah Amerika Serikat meminta ekonom merancang lelang ini agar bisa transparan dan tepat. Akibatnya, swasta membayar ekonom untuk menciptakan cara mendapatkan lelang pemerintah tersebut. Lelang ternyata memberikan keuntungan terhadap biaya transaksi yang kecil dan juga menciptakan pasar yang efisien.Teori atas lelang mulai dikenal di dunia setelah William Vickrey menerbitkan makalahnya pada tahun 1961 dan akhirnya beliau mendapatkan Hadiah Nobel dalam bidang ekonomi pada tahun 1996. Kemudian banyak pionir lain yang mengembangkan teori lelang dan baru menjadi sebuah teori yang lengkap pada tahun 1980-an setelah R Preston McAfee menerbitkan tulisan di Jurnal Economic Literature yang berjudul "Auction and Bidding" (tentang Lelang dan Penawaran untuk beli). Lawrence M Ausebel (2008), ekonom dari University Maryland, Amerika Serikat, menyatakan bahwa lelang merupakan suatu bentuk trading yang paling jelas dan merupakan aplikasi dari teori permainan (game theory). Para ekonom mengelompokkan barang yang dilelang dengan dua jenis atau konsiderasi, yaitu private-value auctions dan common-value auctions. Jenis private-value auctions adalah barangnya berharga pada pembelinya merupakan seleranya sehingga harga tertinggi akan dibayarkannya. Jenis common-value auction adalah barangnya merupakan barang yang umum dan biasanya bisa dihitung secara umum, maka harganya hampir sama untuk semua yang ingin mendapatkannya. Barang dan jasa yang diinginkan pemerintah terutama barang dan jasa untuk keperluan umum dan harga patokan sudah ditentukan pemerintah. Empat jenis Lelang dapat dikelompokkan dalam empat jenis, yaitu pertama, English Auction, mekanisme penjualan barang dan jasa di mana dimulai dari sebuah harga patokan (reserve price), dan kemudian terjadi penawaran. Penawaran pertama harus lebih tinggi daripada harga patokan, dan penawaran berikutnya harga yang lebih tinggi. Pemenang atau yang berhak mendapatkan barang dan jasa adalah pihak yang menawarkan tertinggi dan tidak ada lagi yang mau menawarkan atas barang dan jasa tersebut. Jika masih ada yang terus menawarkan, harga penawaran barang dan jasa meningkat. Kedua, Dutch Auction, lelang ini sangat dikenal di Belanda dalam rangka penawaran keju dan bunga. Pelelang memulai mekanisme lelangnya dengan menawarkan harga tertinggi, kemudian turun secara bertahap sampai ada yang mau membelinya. Artinya, harga tertinggi belum tentu ada yang mau membelinya, apabila ada yang mau membeli langsung diberikan kepada yang mau membelinya. Pelelang selalu menawarkan lebih kecil di mana penurunannya bisa sama setiap satu tahap, yaitu satu gulden bergantung pada mekanisme yang sudah ditentukan. Ketiga, Sealed-Bid Auction, lelang yang tawaran harga dimasukkan ke dalam amplop dengan menuliskan namanya sebagai penawar dan kemudian amplop dikumpulkan. Kemudian, amplop dibuka untuk mendapatkan penawar atau yang berhak mendapatkannya. Pihak yang menawarkan tertinggi merupakan pemenang. Apabila diperhatikan pada lelang yang dilakukan pejabat pemerintah, amplopnya dibuka bukan pada saat amplop sudah terkumpul, melainkan besoknya dan diumumkan. Pada periode ini terjadi persekongkolan agar pemenang daripada teman-teman dari pejabat tersebut dan terjadi penyuapan bisa dikatakan korupsi. Seharusnya amplop dikumpulkan lalu langsung dibuka pada saat semua sudah menyerahkan dan semua harus melihatnya. Artinya, transparansi diperlihatkan, pejabat hanya memberitahukan harga patokan tersebut. Namun, apabila proyek yang akan dikerjakan, harga terendah yang mendapatkan proyek tersebut.Keempat, Philatelist Auction atau Vikrey Auction, suatu mekanisme lelang di mana penentuannya tetap pada harga tertinggi, tetapi pada harga penawaran kedua (second-highest price). Artinya, seseorang yang mendapatkan barang dan jasa apabila menawarkan dengan harga yang tertinggi, tetapi pembayarannya pada harga pihak yang menawarkan di bawah harganya. Konsepnya, pemenang merupakan pihak yang menawarkan harga tertinggi, tetapi dibayar dengan harga yang di bawahnya di mana ada pihak lain yang mau membeli barang dan jasa tersebut. Bursa saham tempat terjadinya transaksi saham di mana harga saham dan volume transaksi yang akan dilakukan harus transparan dan sesuai dengan peraturan yang dibuat bursa sehingga transaksi saham tersebut termasuk lelang. Pada pembeli saham memasukkan harga tawarannya (harga dan volume transaksi), dan demikian juga para penjual memasukkan penawarannya (harga dan volume transaksi). Jila ada harga yang ditawarkan penjual sesuai dengan harga yang ditawarkan pembeli, sudah terjadi kesesuaian (matching) sehingga ada harga ekuilibrium. Jika sesuai, harga masing-masing tetap seperti itu dan akan terjadi ekuilibrium berikutnya setelah masing-masing pihak penjual atau pembeli menurunkan atau menaikkan tawarannya. Pihak pengelola membuat aturan tentang besaran kenaikan atau penurunan harga yang dikenal dengan tick size.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000