logo Kompas.id
TajaPT Freeport Indonesia Dukung...

PT Freeport Indonesia Dukung Pemerintah Turunkan Emisi Karbon

PT Freeport Indonesia (PTFI) melakukan beragam upaya dalam mendukung pemerintah menurunkan emisi karbon sebesar 30 persen pada 2030.

PT FREEPORT INDONESIA
Artikel ini merupakan kerja sama antara harian Kompas dan PT FREEPORT INDONESIA.
· 3 menit baca
PT Freeport Indonesia Dukung Pemerintah Turunkan Emisi Karbon
Kompas

Webinar Kompas Talks ”Invest in Our Planet-Hutan Mangrove sebagai Penyerap Karbon”, Selasa (9/5/2023).

PT Freeport Indonesia (PTFI) terus mendukung upaya pemerintah untuk menurunkan emisi karbon sebesar 30 persen pada 2030 melalui upaya efisiensi energi. Selain itu, melakukan konversi pembangkit listrik menjadi lebih ramah lingkungan serta melakukan upaya rehabilitasi hutan dan penanaman mangrove.

Hal tersebut diungkapkan Vice President Environmental PTFI Dr Gesang Setyadi saat menjadi narasumber pada webinar Kompas Talks ”Invest in Our Planet-Hutan Mangrove sebagai Penyerap Karbon,” Selasa (9/5/2023).

“Kami sangat optimistis dapat mencapai target 30 persen pada tahun 2030. Mengingat pada saat ini pencapaian pada 2022 sudah sebesar 26 persen. PT Freeport Indonesia juga terus bekerja sama dengan semua pihak dalam upaya merehabilitasi hutan mangrove sebagai belukar dunia untuk menjamin kelangsungan kehidupan generasi yang akan datang,” tegas Dr Gesang.

Dr Gesang menjelaskan, PTFI telah melakukan upaya penanaman mangrove mulai 2002 dengan tujuan melakukan percepatan kolonisasi mangrove. Awalnya, mangrove yang ditanam tersebut tidak berumur panjang. Namun, berkat kerja sama dengan sejumlah pihak, survival rate yang tadinya berada di bawah 10 persen menjadi lebih dari 90 persen.

Penanaman mangrove tersebut dilakukan oleh kontraktor-kontraktor lokal yang merupakan pengusaha binaan berasal dari Papua. “Total area yang sudah kami tanam sampai dengan 2022 setidaknya mencapai 444 hektar. Dan, hingga saat ini, sudah terbentuk ekosistem mangrove lebih dari 1.100 hektar,” terang Dr Gesang.

PT Freeport Indonesia Dukung Pemerintah Turunkan Emisi Karbon
Kompas

Vice President Environmental PT Freeport Indonesia (PTFI) Dr Gesang Setyadi saat menjadi narasumber pada webinar Kompas Talks”Invest in Our Planet-Hutan Mangrove sebagai Penyerap Karbon”, Selasa (9/5/2023).

Estuary Structure

PTFI juga melakukan program Estuary Structure yang bertujuan untuk meningkatkan proses sedimentasi sehingga terbentuk habitat untuk penanaman mangrove. Program ini bekerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi, di antaranya Universitas Diponegoro (Undip), Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN), Universitas Papua, dan Institut Pertanian Bogor.

PTFI berkomitmen kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk menaman 10 ribu hektar mangrove. “Setidaknya ada 6 ribu hektar mangrove akan kami tanam di lokasi terdampak limbah tailing di Muara Sungai Ajkwa, sisanya akan kami tanam di lokasi lain,” papar Dr Gesang.

Untuk mencapai target jangka panjang tersebut, PTFI berencana menanam 500 hektar mangrove setiap tahunnya. Selain menanam mangrove di area terdampak, PTF berkomitmen membantu Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM), di antaranya  dengan melakukan penanaman mangrove di tempat lain, khususnya Kalimantan, yang saat ini masih dalam taraf penjajakan.

Roadmap

Sekretaris Utama BRGM Dr Ayu Dewi Utari yang juga hadir sebagai narasumber menjelaskan, upaya pengelolaan lingkungan tidak hanya menjadi tugas pemerintah, tetapi semua pihak harus ikut terlibat. “Kita semua harus menjadi bagian dari solusi,” tegasnya.

Dr Ayu juga menerangkan peta jalan (roadmap) rehabilitasi mangrove nasional 2021-2030, mulai dari pemenuhan kondisi pemungkin, implementasi aksi, hingga upaya keberlanjutan. Peta jalan ini diharapkan dapat memberikan target rehabilitasi dan garis besar arah pengelolaan mangrove sebagai acuan bagi para pihak untuk menyusun rencana aksi sesuai tugas masing-masing.

Narasumber lainnya, Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro Prof Denny Nugroho Sugianto menjelaskan, mangrove mampu menyimpan karbon yang melebihi kemampuan hutan tropis di daratan. Hal ini karena mangrove dapat menyerap karbon dioksida dan mengubahnya menjadi karbon organik, yang disimpan dalam akar, batang, daun, dan bagian lainnya.

Prof Denny juga memaparkan, hutan mangrove di Indonesia rata-rata mampu menyerap 52,85 ton karbon dioksida/hektar/tahun yang lebih tinggi 2 kali lipat dibandingkan estimasi global (26,42 ton karbon dioksida/hektar/tahun). Dijelaskan pula bahwa mangrove memiliki potensi penyerapan karbon 170,18 mt karbon dioksida/tahun dari sekitar 3,3 juta hektar luas mangrove di Indonesia.

Sementara itu, Wakil Redaktur Pelaksana Harian Kompas Haryo Damardono dalam sambutannya berharap, semua pihak dapat ambil bagian dalam menjaga lingkungan agar tetap lestari. Pengalaman PTFI dalam menanam mangrove juga diharapkan bisa menjadi contoh bagi perusahaan-perusahaan tambang lainnya. [BYU]

Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000