logo Kompas.id
TajaPorang, Emas Yang Terpendam

Porang, Emas Yang Terpendam

Saat ini, banyak petani menanam porang karena umbi ini menjadi komoditas bernilai tinggi. Apalagi, penanamannya pun relatif mudah.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero).
Artikel ini merupakan kerja sama antara harian Kompas dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)..
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/AyANXcF2J6CgJJ_wzSsJFpFXJI0=/1024x105/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F08%2Flogo-bank-bri-bisa-banner-REVISI-720x74.jpg

Apa Itu Porang?

https://cdn-assetd.kompas.id/g_tigCtksYo_blsx7xiG1RnPddk=/1024x549/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F08%2F1908-BRI_BUAH-PORANG-TAJA-720x386.jpg

Porang (Amorphophallus muelleri) atau sering juga disebut iles-iles adalah tanaman penghasil umbi. Umbinya yang besar—bisa mencapai lima kilogram—dapat dimakan dan diolah untuk beragam kepentingan. Saat ini, banyak petani menanam porang karena umbi ini menjadi komoditas bernilai tinggi. Apalagi, penanamannya pun relatif mudah. Porang dapat beradaptasi pada berbagai jenis tanah dengan ketinggian lahan bervariasi pula antara 0 hingga 700 mdpl. Selain itu, tanaman porang dapat ditanam secara tumpang sari dengan toleransi naungan 60 persen. Produktivitas tanaman ini pun tinggi, 1 hektarnya menghasilkan kisaran 5–10 ton umbi basah sekali panen.

Potensi Porang

Nilai ekonomis porang sangat tinggi. Umbi ini dapat dijual dalam bentuk basah, irisan kering, tepung, dan glukomanan. Harga umbi porang basah berkisar Rp 4.000–Rp 15.000 per kilogram. Ketika sudah dikeringkan, harganya mencapai Rp 55.000–Rp 65.000 per kilogram. Menurut data dari Kementerian Pertanian RI, nilai ekspor porang pada 2020 mencapai Rp 923,6 miliar. Pasar ekspor porang pun masih luas. Negara tujuan ekspornya antara lain Jepang, China, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, Vietnam, Australia, dan sejumlah negara di Amerika dan Eropa.

Nilai Ekonomis Porang

Salah satu keunggulan utama porang sehingga punya nilai ekonomis yang begitu tinggi adalah karena umbi ini mengandung glukomanan. Glukomanan adalah polisakarida larut dalam air yang dianggap sebagai serat makanan dan dapat dijadikan pengental alami. Oleh karena itu, selain sebagai bahan pangan, porang dapat diolah menjadi bahan pembuat lem, kapsul, pengikat formulasi tablet, pengganti gel, campuran dalam pembuatan kertas, silikon, hingga isolator listrik. Tak mengherankan, porang dimanfaatkan dalam berbagai industri, antara lain industri makanan, kecantikan, bahan bangunan, sampai penerbangan.

Tepian Hutan Menjadi Sumber Ekonomi Baru

Saat ini, ada 20.000 hektar lahan di Indonesia yang ditanami porang dan terus bertambah. Salah satu lokasi budi daya porang terdapat di Desa Klangon, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun. Kepala Desa (Kades) Klangon, Saradan, Madiun, Didik Kuswandi, berbagi pengalaman mengenai keberhasilannya dalam memajukan desa dan menjadikan tepian hutan menjadi sumber ekonomi baru, yaitu dengan melakukan budi daya tanaman porang dan pengembangan ekowisata. Didik yang juga sebagai ketua kelompok (kluster) tani porang binaan BRI pada awalnya tahun 2005 hanya membina sekitar 600 anggota di atas luasan lahan 100 hektar. Semakin tingginya nilai jual porang, menarik minat masyarakat sekitar untuk ikut budidaya tanaman porang. Saat ini, tercatat sebanyak 1.500 anggota dengan area tanam seluas 1.500 hektar. Peningkatan jumlah anggota kelompok tani porang di periode 3 tahun terakhir, terlihat juga pada pertumbuhan populasi tanaman porang setiap tahunnya mencapai lebih dari 70 persen. Dengan aset pertanian yang dimiliki kelompoknya tersebut, Didik ingin menjadikan Desa Klangon sebagai ibu kota komoditas Porang di Indonesia, bahkan dunia.

https://cdn-assetd.kompas.id/A9N89OdB5SnbvLIsl1tgJcnGpR4=/1024x549/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F08%2F1908-BRI_PORANG-TAJA-720x386.jpg
Kompas

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari sedang berdiskusi dengan ketua kelompok petani porang Desa Klangon.

Di samping itu, dengan kekayaan situs dan sejarah Desa Klangon, Didik juga mengembangkan konsep ekowisata, yaitu dengan pengembangan beberapa situs sejarah dan wisata lereng gunung Pandan sehingga dapat menarik wisatawan luar kota. Inovasi tersebut dilakukan untuk memperkenalkan dan meningkatkan ekonomi desa serta memberdayakan masyarakat Desa Klangon untuk lebih sejahtera.

Pemberdayaan Kluster BRI

Keberhasilan kelompok tani porang Klangon, tak lepas dari program pemberdayaan BRI yang diberikan sesuai dengan kebutuhan para petani. Mulai dari pembiayaan modal usaha, pengaturan keuangan (inklusi dan literasi) sampai dengan bantuan sarana prasarana yang dimanfaatkan untuk kepentingan kelompok, seperti pengadaan gedung yang dilengkapi dengan bangunan joglo, dimanfaatkan untuk tempat edukasi/pelatihan maupun studi banding budi daya Porang dari seluruh penjuru wilayah.

Strategi pengembangan kluster binaan BRI sendiri diarahkan pada 3 hal. Pertama, peningkatan produktivitas, lebih dari 6.000 pemberdayaan berupa pelatihan serta bantuan sarana produksi untuk peningkatan kapasitas dan produktivitas. Kedua, peningkatan akses pasar, melalui inovasi dan kolaborasi, mulai dari penyediaan platform hingga kerja sama dengan e-commerce. Ketiga, peningkatan kualitas dan nilai tambah (value added) seluruh pelaku ekosistem bisnis yang terhubung dalam rantai nilai (perusahaan, petani, kelompok tani, pengumpul, pengolah, pedagang, pasar).

Sejalan dengan pemberdayaan kepada petani porang Desa Klangon, BRI secara konsisten mendukung program Pemerintah dalam mewujudkan kemandirian dan ketahanan pangan, salah satunya, komoditas porang. Progres pemberdayaan tersebut dicerminkan dengan besarnya pembiayaan BRI terhadap komoditas porang/umbi-umbian secara nasional sebesar lebih dari Rp 600 miliar pada semester I tahun 2021.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.

Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000