logo Kompas.id
TajaPerayaan Natal Nasional 2023, ...

Perayaan Natal Nasional 2023, Presiden Jokowi Tegaskan Pentingnya Toleransi

Makna Natal yang selalu digaungkan adalah menjalani hidup dengan penuh kesederhanaan dan berbagi kasih kegembiraan dan kedamaian antara sesama manusia.

Kementerian Agama
Artikel ini merupakan kerja sama antara harian Kompas dan Kementerian Agama.
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/T2PjKSoGMEN7DrxbnpEgoeii9XQ=/1024x680/https%3A%2F%2Ftaja.kompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2023%2F12%2F281223-TAJA-KEMENAG-Bimas-Kristen.jpg
DOK DITJEN BIMAS KRISTEN KEMENAG

Perayaan Natal Nasional 2023 di Gereja Grha Bethany, Surabaya, Rabu (27/12/2023).

Presiden Joko Widodo memberikan pesan tentang pentingnya menjaga toleransi saat penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 saat menghadiri Perayaan Natal Nasional 2023 di Gereja Grha Bethany, Jalan Nginden Intan Timur, Sukolilo, Surabaya, Rabu (27/12/2023) malam.

"Sebentar lagi kita akan menyelenggarakan pemilu, kita harus terus menjaga toleransi, menjaga persatuan, perdamaian," kata Jokowi.

Jokowi mengungkapkan, perbedaan pilihan politik merupakan hal yang wajar terjadi selama pemilu. Oleh karena itu, masyarakat harus mengingat pentingnya untuk saling menghargai. "Kita dipersataukan oleh kepentingan lebih mulia, menjaga persatuan, kesatuan, perdamaian, kegotong-royongan, kepentingan kemanusiaan, serta bersama-sama memajukan negara Indonesia," ungkapnya.

Presiden lalu menegaskan, Indonesia merupakan negara besar dengan banyak suku dan bahasa. Dia pun bakal menyusuri seluruh pulau yang ada pada 2024 mendatang. "Perlu saya ingatkan, negara kita ini negara besar, memiliki 714 suku dan lebih dari 1.300 bahasa daerah. Betapa kita itu sangat-sangat beragam," ucapnya.

"Saya bisa berbicara seperti ini karena hampir 85 persen daerah di seluruh Tanah Air, sudah saya kunjungi, kurang 15 persen. Akan saya selesaikan di 2024," imbuh Jokowi.

Dengan demikian, Kepala Negara berharap, dengan Perayaan Natal 2023 ini, masyarakat bisa semakin beragama dengan moderat. Terutama menjelang pemilu yang akan digelar 2024 mendatang. "Semangat inilah yang harus kita pupuk, semangat untuk bersikap moderat dalam beragama, dan meletakkan kepentingan bangsa bagian dari keimanan kita. Walaupun kita sedang memasuki tahun politik," pesannya.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengajak umat Kristiani untuk mewujudkan pesan damai dan semangat Natal kepada semua masyarakat. "Makna Natal yang juga selalu digaungkan adalah menjalani hidup dengan penuh kesederhanaan dan berbagi kasih kegembiraan dan kedamaian antara sesama manusia dengan cara sikap melayani dan mengayomi melalui tindakan yang berkarakter positif dan membangun," ujarnya.

Yaqut juga mengingatkan semua umat beriman terutama Kristiani untuk menyelami damai sejahtera sebagai suasana hidup yang rukun dan tentram dalam hubungan antara manusia dan Tuhan pada Natal tahun ini.

“Tema Natal tahun ini mengajak kita semua umat beriman untuk masuk dalam karya penyelamatan Tuhan dan menyambut sang Juru Selamat agar mengalami damai sejahtera, sebagai suasana hidup yang damai rukun dan tentram. Tidak hanya berkaitan hubungan antara manusia dan Tuhan, tapi, juga hubungan antara umat manusia dan antara manusia dengan alam semesta,” jelas Yaqut.

Ia juga mendorong agar semangat Natal bisa menggerakkan umat Kristen dan umat Katolik untuk berpartisipasi aktif untuk menata kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih bermartabat untuk mewujudkan kesejahteraan bersama.

Gus Menteri, panggilan akrabnya, juga mengatakan bahwa Indonesia sangat lekat dengan keberagaman karena banyaknya perbedaan suku, ras, agama, tradisi, maupun bahasa tapi perbedaan tersebut jangan dijadikan hambatan, justru harus dijadikan kekuatan bangsa untuk semakin melangkah maju.

“Dalam perayaan Natal Nasional kali ini, seluruh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama se-Indonesia turut hadir di Graha Bethani Nginden ini. Ini merupakan bukti bahwa Kementerian Agama milik semua umat, bukan hanya satu umat beragama saja,” tambahnya.

Menag tidak ingin perbedaan agama menghalangi persaudaraan antara sesama umat beragama. Dia juga mengajak masyarakat bersama-sama memohon kepada Tuhan agar senantiasa diberikan kekuatan untuk menjaga dan memelihara persaudaraan di tengah perbedaan yang mustahil disamakan.

“Menemukan sebanyak mungkin persamaan dari hal yang berbeda, yang sama jangan dibedakan, yang beda tidak perlu disamakan. Karena menyamakan segala sesuatu itu adalah hal yang mustahil,” tegasnya.

Di hadapan lebih dari 20.000 jemaat yang hadir di Graha Bethani Nginden, Menag juga berharap seluruh umat Kristiani yang merayakan Natal tahun ini senantiasa diliputi kebahagiaan dan Natal membawa kedamaian bagi Indonesia.

“Engkau menyebutnya Yesus anak Tuhan, aku menyebutnya Isa anak Mariam. Tapi iman ini wahai saudaraku bukan tembok tebal yang akan memisahkan persaudaraan, karena kita manusia yang tinggal di tanah yang sama Indonesia. Tuhan memberkati kita semua,” kata Menag menutup sambutannya dengan membacakan penggalan puisi.

Dalam kegiatan Natal Nasional 2023, Presiden Jokowi didampingi sejumlah pejabat, di antaranya Menkopolhukam Mahfud MD, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menkominfo Budi Arie Setiadi, Panglima TNI Agus Subiyanto, Kapolri Listyo Sigit Prabowo, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Hadir pula Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Jeane Marie Tulung, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik Suparman, dan sejumlah pejabat eselon I dan II, serta para Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama se-Indonesia.

Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000