logo Kompas.id
TajaPentingnya Keterampilan Sosial...

Pentingnya Keterampilan Sosial bagi Anak

Setiap individu dituntut untuk memiliki keterampilan sosial yang baik agar mampu berinteraksi serta cakap dalam bertindak. Tak hanya orang dewasa, keterampilan sosial juga penting bagi anak.

Sampoerna Academy
Artikel ini merupakan kerja sama antara harian Kompas dan Sampoerna Academy.
· 5 menit baca
Pentingnya Keterampilan Sosial bagi Anak
Kompas

Ilustrasi keterampilan sosial pada anak di sekolah.

Setiap individu dituntut untuk memiliki keterampilan sosial yang baik agar mampu berinteraksi serta cakap dalam bertindak. Tak hanya orang dewasa, keterampilan sosial juga penting bagi anak.

Keterampilan sosial penting bagi anak-anak karena dapat membantu meningkatkan kemampuan dan kesehatan mental. Selain itu, tentu dapat ikut mempermudah anak dalam berinteraksi dengan orang-orang di sekitar serta beradaptasi dengan lingkungan.

Keterampilan sosial juga memiliki manfaat lain bagi anak jika ia mendapatkan bekal keterampilan tersebut dan mampu mengasahnya.

Perkaya pengalaman

Ada banyak cara mempelajari keterampilan sosial, misalnya dengan mendengarkan, mengobservasi keadaan, bertanya, dan bereaksi pada sebuah peristiwa. Melalui pengalaman tersebut, anak dapat mempelajari cara berinteraksi.

Kemampuan berinteraksi cukup krusial bagi anak-anak, khususnya dalam menjalin pertemanan. Melalui pertemanan itulah keterampilan-keterampilan yang dimiliki anak dapat semakin berkembang, contohnya dalam memecahkan masalah dan meningkatkan rasa empati.

Selain itu, anak semakin terdorong untuk memahami cara bertanggung jawab dan mengambil keputusan. Dalam merajut pertemanan, misalnya, anak harus dapat menghargai, berbagi, serta bersikap baik dengan teman-temannya.

Pertemanan yang baik menandakan bahwa anak mampu membangun hubungan sosial yang sehat dengan orang lain. Pada masa depan, kemampuan ini juga dapat membanttu mencegah anak merasa sendirian, lemah, dan menjadi korban perundungan. Selain itu, anak yang mampu bersosialisasi cenderung memiliki emosi stabil dan mudah beradaptasi dengan lingkungan.

Bagian masyarakat

Kemampuan bersosialisasi semakin penting dimiliki ketika anak masuk ke dalam lingkup sosial lebih besar. Keterampilan ini memberikan kesempatan bagi anak untuk turut aktif melakukan kegiatan-kegiatan sosial di lingkungannya.

Berinteraksi dengan orang-orang di lingkungan rumah juga dapat membantu anak meningkatkan kemampuan dalam membaca situasi serta menempatkan diri. Apalagi, anak sudah memiliki kemampuan untuk mengikuti perintah dan tahu cara bekerja sama.

Dengan adanya interaksi yang baik, anak-anak juga akan semakin aktif mengikuti kegiatan sosial kemasyarakatan, contohnya gotong royong membersihkan jalan atau saluran air. Keikutsertaan anak dalam berbagai kegiatan dapat membantu meningkatkan harga diri dan rasa percaya diri karena anak merasa memiliki peran berarti bagi banyak orang.

Menyiapkan masa transisi ke sekolah

Anak yang telah diperkenalkan dengan keterampilan sosial siap mengenyam pendidikan di sekolah. Oleh karena itu, membekali anak dengan keterampilan sosial sebelum ia masuk sekolah adalah tindakan bijak karena masa transisi anak berjalan lebih mudah.

Selain itu, anak yang dibekali keterampilan sosial cenderung lebih percaya diri pada saat hari pertama masuk sekolah. Ia juga akan lebih mudah beradaptasi dengan teman-teman dan lingkungan barunya.

Keterampilan sosial anak dapat semakin terasah melalui kegiatan belajar dan aktivitas-aktivitas di sekolah. Keterampilan sosial yang diajarkan di sekolah dapat membantu meningkatkan perilaku positif dan mengurangi tindakan negatif.

Selain itu, melindungi anak dari tindakan diskriminasi dan masalah sosial, mendukung kemampuan akademis, serta menjaga kesejahteraan anak secara keseluruhan.

Kedepankan keterampilan sosial

Melihat pentingnya keterampilan sosial bagi anak, ada baiknya orangtua memilih sekolah yang mengedepankan keterampilan tersebut. Salah satu sekolah yang menerapkan keterampilan sosial di dalam sistem pendidikannya adalah Sampoerna Academy.

Sampoerna Academy memberikan pengalaman belajar yang disesuaikan dengan tingkat usia anak sekaligus mengembangkan keterampilan sosialnya. Sekolah ini menerapkan pendidikan yang berfokus pada science, technology, engineering, arts, dan mathematics (STEAM) dan kurikulum yang disesuaikan (tailored-curriculum) sesuai perkembangan anak di berbagai tahapan usia.

Melalui metode STEAM, Sampoerna Academy menekankan model pembelajaran berbasis proyek (project-based learning/PBL). Model ini membuka kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan dan melatih keterampilan sosialnya. Penerapan PBL didukung dengan pengadaptasian salah satu tailored-curriculum, yakni International Early Years Curriculum (IEYC), yang menitikberatkan pada kebutuhan perkembangan anak usia 2-5 tahun, terutama perkembangan keterampilan sosial.

Kurikulum tersebut juga mengajarkan soft skill yang mendukung keterampilan sosial, seperti berkomunikasi, empati, kesabaran, kerja sama dan berbagi, serta menghargai privasi orang lain.

Coordinator IEYC Sampoerna Academy Alia Md Noh mengatakan, keterampilan sosial penting untuk dikembangkan pada anak usia dini karena dapat meningkatkan prestasi akademik, mengurangi perilaku bermasalah, menjaga kualitas hubungan antarsiswa, dan memengaruhi kemampuan kognitif serta kesehatan mental anak. "Namun, bukan berarti kami sepenuhnya mengabaikan pengembangan keterampilan akademis, melainkan menetapkan prioritas fokus pengajaran yang harus dikembangkan," ujarnya.

Unik dan menyenangkan

Sampoerna Academy menyediakan pembelajaran yang unik dan menyenangkan melalui berbagai jenis permainan dan proyek, yakni STEAMing with Play dan STEAMing with Project.

Kedua sistem pembelajaran tersebut dibagi menjadi tiga kategori dan diberikan sesuai dengan tingkatan usia siswa dan dapat diimplementasikan oleh orangtua di rumah.

Kategori pertama, untuk siswa usia 2-3 tahun yang masih melihat dunia secara eksklusif dan sesuai keinginannya. Pada kategori ini, guru mengajarkan name game, emotion charades, passing the ball, serta permainan soliter dan model bermain paralel. Pembelajaran ini dapat mengasah keterampilan sosial kecil, belajar tentang emosi, dan memperhatikan orang di sekitarnya.

Kategori kedua, untuk siswa usia 4-5 tahun yang bisa menerima kehadiran teman dan orang lain. Pada kategori ini, guru akan mengajarkan permainan berkelompok, turn-talking game, serta Simon Says dan Green Light-Red Light. Metode ini akan mengasah kemampuan anak berkoordinasi dan melatih keterampilan mendengarkan serta pengendalian diri dengan cara yang menyenangkan.

Kategori ketiga, untuk siswa usia 6-8 tahun yang lebih memperhatikan persahabatan dan kerja tim. Pada kategori ini, guru akan mengajak anak bermain play date, diskusi kolaboratif, dan aktivitas berbasis kompetisi. Pembelajaran ini akan mengasah sikap kepedulian, menerima pendapat, empati, dan menjalin pertemanan dengan baik.

Semakin baik keterampilan sosial yang dimiliki sejak dini, anak akan lebih mudah berkembang dan beradaptasi untuk masa depan. Informasi lebih lanjut tentang sistem pengajaran keterampilan sosial di Sampoerna Academy dapat diakses melalui tautan berikut. [*]

Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000