logo Kompas.id
TajaPemprov Jateng Manfaatkan FABA...

Pemprov Jateng Manfaatkan FABA PLN untuk Bangun Tanggul Sementara

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjalin kerja sama dengan PLN untuk memanfaatkan sisa pembakaran batu bara di PLTU atau fly ash dan bottom ash (FABA).

PLN
Artikel ini merupakan kerja sama antara harian Kompas dan PLN.
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/UBxVNNdtoGcKvj9VQj3NAAiBsv0=/1024x579/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2023%2F03%2F160323-TAJA-1-PLN-1.jpg
Kompas

Material FABA dimanfaatkan Pemprov Jateng untuk membangun tanggul sementara di sepanjang pesisir pantai utara.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjalin kerja sama dengan PT PLN (Persero) dalam memanfaatkan sisa pembakaran batu bara di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) atau fly ash dan bottom ash (FABA). FABA ini dimanfaatkan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) untuk membangun tanggul sementara di sepanjang pesisir pantai utara.

Gubernur dua periode itu mengapresiasi langkah PLN dalam membantu Pemprov Jateng untuk membangun tanggul sementara. Inisiatif ini mampu membantu mencegah abrasi pantai yang menjadi tantangan Jawa Tengah hari ini.

"Kolaborasi antara pemerintah dan BUMN untuk mengatasi penurunan permukaan tanah di pantai utara menjadi sangat strategis. Kami di pemprov secara konsisten hadir menggandeng banyak pihak untuk bisa menyelesaikan persoalan bersama ini," ujar Ganjar.

https://cdn-assetd.kompas.id/qS7m4di8q_J1sScAm5MJKY-Ybfk=/1024x579/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2023%2F03%2F160323-TAJA-1-PLN-4.jpg

Ia menambahkan, pantura Jawa merupakan salah satu jalur penting yang menopang pergerakan perekonomian nasional. Untuk itu, Ganjar mengajak semua pihak menjaga kelestarian pantura secara komperhensif.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, pihaknya mendukung penuh upaya Gubernur Jawa Tengah untuk memperbaiki infrastruktur pesisir pantai. Salah satu dukungan PLN adalah memasok kebutuhan bahan baku pembuatan tanggul sementara menggunakan sisa abu pembakaran batu bara di PLTU.

Ia menambahkan, selama ini PLN mengolah sisa abu pembakaran menjadi bahan baku bangunan. Hasil uji KLHK, FABA aman digunakan sehingga kemudian membuat PLN semakin masif menggunakannya untuk keperluan infrastruktur masyarakat.

Khususnya di Jawa Tengah, Darmawan menjelaskan, PLN mengoperasikan PLTU Tanjung Jati B di Jepara, PLTU Rembang, dan PLTU Adipala di Cilacap. PLTU Tanjung Jati B mampu menghasilkan FABA sekitar 359.000 ton per tahun, sementara PLTU Rembang menghasilkan 67.000 ton per tahun, dan PLTU Adipala sebanyak 80.000 ton.

https://cdn-assetd.kompas.id/hKiSEHvMqzT7HEzDoQPRjrpHSCk=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2023%2F03%2F160323-TAJA-1-PLN-2.jpg

"Kami berkomitmen mendukung langkah Pak Gubernur untuk bisa gerak cepat mengatasi penurunan tanah di pesisir pantai utara. Kebetulan, PLN memiliki FABA yang terbukti mampu dan aman sebagai bahan baku tanggul sementara," ungkap Darmawan.

Untuk jenis dan tanggul sementara yang akan di gunakan di wilayah pantura disesuaikan dengan masing-masing lokasi yang memiliki struktur geografis yang berbeda-beda. Selain itu, PLN pun menggandeng berbagai pihak seperti UMKM lokal untuk bekerja sama mengolah FABA menjadi berbagai macam bahan baku bangunan maupun campuran bahan baku bangunan, seperti paving block, batako, buis beton, mortar, pembangunan jalan, beton struktural, semen pozolan, hingga geobag untuk penahan banjir dan tetrapod untuk penahan abrasi pantai.

Seluruh produk bahan baku bangunan hasil dari pengolahan FABA ini juga telah melewati pengujian dan diverifikasi kualitasnya oleh perguruan tinggi ternama di Jawa Tengah, antara lain Universitas Diponegoro (Undip), Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), dan Universitas Islam Sultan Agung (Unissula).

https://cdn-assetd.kompas.id/LPO1QGtlkGrVCSEGgDOUdHXAVhw=/1024x577/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2023%2F03%2F160323-TAJA-1-PLN-3.jpg

"Prosesnya dimulai dari pengayaan, pengambilan, hingga pengepresan FABA menjadi bahan baku bangunan yang kokoh. Mutu bahan baku dari FABA ini kami jamin kualitasnya, karena mengacu pada SNI," jelas Darmawan.

Darmawan mengatakan, langkah pemanfaatan FABA untuk tanggul sementara ini adalah bagian dari realisasi prinsip enviroment, sustainability, and governance (ESG) yang dipegang teguh oleh PLN. Harapannya, pemanfaatan FABA bisa lebih luas, tak hanya menjaga kelestarian lingkungan, tetapi juga mendorong perekonomian masyarakat.

"Pemanfaatan FABA merupakan bukti nyata dari PLN mengolah sisa dari operasional pembangkit. Sehingga hadirnya pembangkit PLN tak hanya bisa menjadi sumber listrik tetapi juga mampu sebagai bahan dasar menjaga dan melestarikan lingkungan serta menggerakkan roda ekonomi di masyarakat," tutup Darmawan.

Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000