logo Kompas.id
TajaMembangun Karier Berkelanjutan...

Membangun Karier Berkelanjutan di Tengah Krisis Iklim

Sebanyak 98 persen anak muda percaya bahwa pekerjaan hijau tidak hanya menawarkan peluang karier yang menarik tetapi juga memberikan kontribusi positif pada lingkungan. Ketahui apa tantangan dari pekerjaan hijau dan bagaimana prospeknya.

Universitas Indonesia
Artikel ini merupakan kerja sama antara harian Kompas dan Universitas Indonesia.
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/OcG04bB2GmoWaOk2X5hEP97fjEw=/1024x768/https%3A%2F%2Ftaja.kompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2023%2F11%2F0538add6-fa20-4e6a-93e1-34e8436b5a46-720x540.jpeg

Di tengah ketidakpastian dampak krisis iklim yang semakin nyata, para mahasiswa di Universitas Indonesia (UI) menunjukkan minat yang signifikan terhadap pekerjaan hijau. Hasil mini-riset yang dilakukan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Suara Mahasiswa (Suma) UI bersama Yayasan CERAH Indonesia mengungkapkan bahwa 98 persen anak muda percaya bahwa pekerjaan hijau tidak hanya menawarkan peluang karier yang menarik tetapi juga memberikan kontribusi positif pada lingkungan.

Pemimpin Redaksi Suma UI, Dian Amalia Ariani, menggarisbawahi bahwa ketertarikan ini bukan semata-mata karena aspirasi finansial, melainkan juga dipicu oleh keprihatinan terhadap dampak krisis iklim dan degradasi lingkungan yang semakin mengkhawatirkan. Dalam mencari pekerjaan, generasi muda kini lebih memperhatikan aspek keberlanjutan dan keberdampakan positif terhadap lingkungan.

Sayangnya, meskipun minat ini tinggi, masih terdapat hambatan dalam mengakses keterampilan hijau yang diperlukan. Dian menyebutkan, informasi tentang pekerjaan hijau saat ini masih kurang atau bahkan tidak dapat diakses. Dia pun menyoroti perlunya peningkatan aksesibilitas informasi terkait pekerjaan hijau.

Prospek Karier dan Tantangan Pekerjaan Hijau

Diskusi yang berjudul "Pekerjaan Hijau di Mata Anak Muda: Prospek Karier dan Tantangannya," yang diadakan di Ruang Apung Perpustakaan Pusat UI pada 11 November, menghadirkan perwakilan dari pemerintah dan praktisi lingkungan. Pelaksana Tugas Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Bappenas Maliki ST, M SIE, PhD; Senior Project Development Manager Akuo Energy Dallih Warviyan; dan Manajer Kebijakan dan Advokasi Koaksi Indonesia Azis Kurniawan memberikan wawasan berharga.

Maliki menegaskan bahwa pekerjaan hijau tidak lagi hanya sebuah pilihan, melainkan sebuah keharusan. Ia mengidentifikasi berbagai manfaat yang dapat diperoleh dari pekerjaan hijau, termasuk manfaat ekonomi, pengurangan emisi, dan peningkatan lapangan kerja. Selain itu, Bappenas saat ini tengah mengembangkan peta jalan untuk pengembangan sumber daya manusia menuju pekerjaan hijau.

Dallih memberikan pandangan bahwa pekerjaan hijau memiliki prospek yang cerah, seiring dengan munculnya berbagai pekerjaan baru akibat krisis iklim. Namun, ia juga mencatat ketidakseimbangan antara peningkatan pekerjaan hijau dan peningkatan keterampilan hijau. Meskipun pekerjaan hijau naik 8 persen dalam lima tahun terakhir (2016–2021), peningkatan keterampilan hijau hanya sekitar 6 persen.

Membangun Kesadaran akan Pekerjaan Hijau

https://cdn-assetd.kompas.id/OuNcjPqloo9k8iROaxeFfiokCoI=/1024x1365/https%3A%2F%2Ftaja.kompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2023%2F11%2Fb2f02bb9-ed84-4870-befe-4b4d22944192-720x960.jpeg

Azis Kurniawan menyoroti pentingnya sinergi antara lembaga pendidikan dan pemerintah untuk mempromosikan pekerjaan hijau kepada masyarakat. Ia mengakui bahwa masih banyak miskonsepsi di kalangan mahasiswa dan masyarakat tentang pekerjaan hijau. Oleh karena itu, Azis mengemukakan, "Dibutuhkan program peningkatan kesadaran melalui kampanye, serta upaya penguatan melalui peraturan perundang-undangan."

Diskusi ini mencerminkan tantangan yang dihadapi dalam mengajak generasi muda untuk beralih ke pekerjaan hijau. Diperlukan upaya bersama dari lembaga pendidikan dan pemerintah untuk memberikan informasi yang lebih baik dan mendukung perkembangan green skills. Hanya dengan sinergi yang kuat, transisi ke pekerjaan hijau bisa menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari, menciptakan dampak positif yang signifikan dalam menghadapi krisis lingkungan dan iklim.

Diseminasi mini-riset dan diskusi publik mengenai green jobs ini merupakan salah satu rangkaian dari acara Klinik Jurnalistik yang diadakan oleh Suma UI. Selain kegiatan tersebut, diselenggarakan pula Pameran Foto Jurnalistik bertajuk “Tersingkir di Balik Berita Populer: Membuka Jalan bagi Jurnalisme Lingkungan yang Berdampak” yang berlangsung pada 11–15 November 2023.

Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000