logo Kompas.id
TajaLangkah Nyata Gojek Hadirkan...

Langkah Nyata Gojek Hadirkan Layanan Transportasi Ramah Lingkungan

Demi #JadiLebihBaik kurangi jejak karbon, Gojek hadirkan layanan transportasi ramah lingkungan melalui program Pohon Kolektif GoGreener (GoGreener Tree Collective).

Gojek
Artikel ini merupakan kerja sama antara harian Kompas dan Gojek.
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/sUjDGJFb2mbWJkg4LEFznHL4MB0=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2022%2F04%2FGojek-720x405.jpg
Kompas

Foto Dok Gojek.

Rekor emisi karbon tertinggi sepanjang sejarah menurut catatan International Energy Agency (IEA) terjadi pada 2021. Saat itu, emisi karbon global mencapai 36,3 gigaton karbon dioksida (CO2). Angka ini meningkat sekitar 6 persen ketimbang 2020.

Menurut IEA, peningkatan emisi karbon pada 2021 paling banyak berasal dari pembakaran batu bara dan gas alam. Peningkatan ini bisa mengakibatkan cuaca yang lebih ekstrem. Bahkan, dapat memengaruhi sektor ekonomi dan sosial.

Oleh sebab itu, kontribusi seluruh pihak dibutuhkan untuk membantu mengurangi emisi karbon, termasuk dari sektor transportasi. Pasalnya, semakin tinggi mobilitas warga, maka semakin besar pula jejak karbon yang dihasilkan.

Hal itu pula yang dilakukan perusahaan penyedia layanan transportasi online Gojek. Demi #JadiLebihBaik bersama-sama dalam mengurangi jejak karbon, Gojek menghadirkan layanan transportasi ramah lingkungan melalui program terbarunya, yakni Pohon Kolektif GoGreener (GoGreener Tree Collective).

Lewat program tersebut, pengguna Gojek bisa ikut berkontribusi menanam pohon sambil menggunakan layanan GoRide dan GoCar. Penanaman pohon ini dapat menjadi upaya nyata penyerapan jejak karbon yang dihasilkan pengguna layanan Gojek.

Program yang terintegrasi dengan aplikasi Gojek itu memungkinkan pengguna untuk menambahkan biaya sebesar Rp 1.000 ketika menggunakan layanan GoRide dan Rp 2.000 ketika menggunakan layanan GoCar.

Untuk berpartisipasi dalam program Pohon Kolektif GoGreener, pelanggan Gojek bisa mengetuk ikon yang berada di sebelah tab Voucher ketika memesan layanan GoRide atau GoCar.

Kemudian, aktifkan fitur “Pohon Kolektif GoGreener” dengan menggeser tombol. Setelah itu, ongkos perjalanan pengguna akan bertambah Rp 1.000 atau Rp 2.000 sesuai layanan yang dipilih. Biaya tambahan ini akan digunakan untuk program penanaman pohon yang difasilitasi Gojek.

Untuk diketahui, terdapat lebih dari 100.000 pengguna yang telah mengaktifkan fitur Pohon Kolektif GoGreener dalam waktu kurang dari satu bulan setelah program ini diluncurkan.

Sebagai langkah awal peluncuran program tersebut, Gojek telah menanam 1.000 bibit pohon di Demak, Jawa Tengah.

Kemudian, setiap tiga bulan, pohon yang dikumpulkan oleh konsumen lewat fitur Pohon Kolektif GoGreener akan ditanam di lokasi tersebut dan lokasi-lokasi lain.

Adapun hasil penanaman pohon akan didaftarkan pada Sistem Registrasi Nasional (SRN) yang dikelola Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK).

Selain melalui dua inisiatif tersebut, upaya Gojek menghadirkan layanan transportasi berkelanjutan turut dihadirkan layanan GoTransit yang dikembangkan Gojek. Fitur ini memungkinkan terjadinya integrasi layanan transportasi Gojek dengan penyedia layanan transportasi publik. Lewat peningkatan penggunaan layanan transportasi publik, konsumen bisa turut mengurangi jejak karbon.

Dukung ekosistem kendaraan listrik

Saat berbicara pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pemimpin Dunia tentang Perubahan Iklim atau COP26, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan bahwa salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi jejak karbon adalah menghadirkan kendaraan elektrifikasi.

Oleh sebab itu, Gojek juga menghadirkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia melalui Electrum untuk memudahkan setiap orang untuk mengadopsi gaya hidup baru yang #JadiLebihBaik.

Untuk diketahui, Electrum merupakan perusahaan hasil kerja sama Gojek dengan TBS Energi Utama (TBS), Pertamina, Gogoro, dan Gesits.

Direktur Electrum sekaligus Chief Executive Officer (CEO) dan Co-Founder Gojek Kevin Aluwi menilai, pengadopsian sepeda motor listrik ke dalam layanan transportasi merupakan langkah tepat untuk Indonesia.

“(Di Indonesia), penggunaan sepeda motor lebih banyak jika dibandingkan mobil,” ujar Kevin seperti diberitakan Kompas.com, Rabu (23/2/2022).

Kevin menjelaskan, pemanfaatan motor listrik merupakan upaya perusahaan untuk mencapai net zero emission (NZE) yang menjadi salah satu tujuan Grup GoTo. Sebagai informasi, Grup GoTo–induk perusahaan Gojek–memiliki komitmen untuk mewujudkan Three Zeros, yakni NZE atau nol emisi karbon, zero waste atau nol sampah, dan zero barriers atau nol hambatan, pada 2030.

Gojek juga berkomitmen menjadi platform netral karbon dan menargetkan 100 persen armadanya menggunakan kendaraan listrik pada 2030.

Komitmen itu diapresiasi Presiden Jokowi. Pasalnya, langkah itu juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam menggencarkan pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia guna mewujudkan Nationally Determined Contribution (NDC).

Melalui NDC, pemerintah punya target untuk menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 29 persen dengan kemampuan sendiri dan 41 persen dengan dukungan internasional pada 2030.

Hal tersebut disampaikan Jokowi pada peresmian kolaborasi ekosistem kendaraan listrik Electrum di Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) MT Haryono di Jakarta, Selasa (22/2/2022).

“Saya sangat menghargai keberanian perusahaan-perusahaan yang mengembangkan ekosistem kendaraan listrik dari hulu ke hilir,” kata Jokowi.

Sebagai informasi, pengadopsian motor listrik pada layanan GoRide Electric telah melewati uji coba komersial pada Desember 2021. Uji coba ini pun mendapat respons positif, baik dari mitra driver maupun konsumen.

Dalam uji coba tahap satu itu, mitra driver mengaku bisa menghemat biaya operasional hingga 30 persen atau mencapai Rp 500.000-700.000 dalam sebulan.

Hal itu dialami Ismail, mitra Gojek yang telah ikut serta dalam layanan GoRide Electric. Ketika menggunakan bahan bakar minyak (BBM), Ismail bisa menghabiskan Rp 40.000-50.000 per hari.

“Namun, dengan ini (motor listrik), saya cukup mengeluarkan Rp 30.000 untuk biaya sewa per hari. Ada selisih Rp 15.000 sehingga saya bisa hemat. Ini belum menghitung (biaya untuk) oli dan servis perawatan karena sudah include semua dari Gojek. Ini sangat membantu teman-teman (driver)," jelas Ismail.

Untuk diketahui, saat ini, layanan GoRide Electric baru tersedia di wilayah Jakarta Selatan dan akan diperluas ke kota-kota lain. [Kompas.com/Aningtias Jatmika|Agung Dwi E]

Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000