logo Kompas.id
TajaKaryawan PT GNI 80 Persen...

Karyawan PT GNI 80 Persen Tenaga Lokal dengan Gaji di Atas UMR

Salah satu langkah nyata yang diambil PT GNI adalah mengutamakan rekrutmen tenaga kerja lokal, dengan target lebih dari 80 persen dari total tenaga kerja perusahaan.

PT Gunbuster Nickel Industry (PT GNI)
Artikel ini merupakan kerja sama antara harian Kompas dan PT Gunbuster Nickel Industry (PT GNI).
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/toa3DWFFJ1R5wMkPhKnPMvohXsU=/1024x615/https%3A%2F%2Ftaja.kompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2023%2F11%2FTAJA-GNI-TEMA-6-PASCA-WAWANCARA-jenjang-karier-dan-gaji.jpg
DOK PT GNI

PT GNI selalu memprioritaskan warga lokal untuk bekerja di smelter yang beroperasi di Morowali Utara.

PT Gunbuster Nickel Industry (PT GNI), perusahaan yang bergerak dalam industri smelter nikel, telah menetapkan komitmen kuat untuk mendukung pembangunan ekonomi daerah Morowali Utara, Sulawesi Tengah, dan sekitarnya. Salah satu langkah nyata yang diambil adalah mengutamakan rekrutmen tenaga kerja lokal, dengan target lebih dari 80 persen dari total tenaga kerja perusahaan.

Head of Corporate Communication PT GNI Mellysa Tanoyo mengatakan hal itu di Jakarta, Selasa (17/10/2023). PT GNI, imbuh Mellysa, tidak hanya memberikan peluang bagi lulusan SMA dan perguruan tinggi yang memiliki latar belakang teknis, tetapi juga memberikan kesempatan kepada lulusan SD dan SMP untuk berperan di bagian kru umum.

“Hal ini menciptakan kesempatan kerja bagi beragam lapisan masyarakat setempat. Di tingkat teknis, PT GNI menetapkan standar ketat untuk memastikan bahwa tenaga kerja yang direkrut memenuhi syarat dan memiliki keahlian yang sesuai,” kata Mellysa.

Sebelum memulai tugas mereka di PT GNI, setiap calon karyawan menjalani pelatihan secara menyeluruh. Pelatihan mencakup penguasaan peralatan kerja khususnya yang berkaitan dengan operasi smelter, serta induksi praktik keamanan dan keselamatan kerja di lingkungan kerja smelter.

PT GNI mengakui, bahwa setiap posisi memerlukan tingkat pemahaman dan keterampilan yang berbeda. Oleh karena itu, rentang waktu pelatihan karyawan baru disesuaikan dengan kompleksitas dan tanggung jawab masing-masing posisi. Misalnya, calon karyawan di posisi tertentu mungkin diharuskan untuk mempelajari beberapa modul  untuk memastikan pemahaman yang mendalam.

“Bagi karyawan yang bertugas di ruang kontrol (control room), transfer knowledge dilakukan setiap hari. Pelatihan dipandu oleh tenaga ahli yang berpengalaman di bidang tersebut. Hal ini untuk memastikan bahwa setiap karyawan memahami setiap aspek operasional dengan baik,” ujar Mellysa.

PT GNI menciptakan lingkungan kerja yang mendukung pertukaran budaya dan pemahaman antara tenaga kerja asing dan lokal. Karyawan dari berbagai latar belakang dapat saling memahami, belajar bahasa masing-masing, serta menghargai budaya dan agama satu sama lain. Ini tidak hanya memperkuat kerja tim, tetapi juga menciptakan atmosfer inklusif di tempat kerja.

Dengan pendekatan tersebut, PT GNI tidak hanya menjadi pendongkrak  ekonomi masyarakat sekitar lingkar industri, tetapi juga membentuk komunitas kerja yang beragam, inklusif, dan produktif di dalamnya. Melalui rekrutmen dan pelatihan yang cermat, PT GNI membuktikan bahwa pengembangan industri dapat berjalan seiring dengan kesejahteraan masyarakat setempat.

“Tantangannya memang ada, karyawan lokal harus bisa beradaptasi karena alat dan teknologi yang digunakan dari luar negeri. Begitupun dengan tenaga kerja asing, mereka juga harus beradaptasi dengan bahasa dan budaya lokal.,” lanjut Mellysa.

Untuk jenjang karier, Mellysa memastikan kesempatan promosi di lingkungan PT GNI sangat terbuka. Ia mencontohkan, banyak karyawan PT GNI yang berangkat dari bagian kru atau staf  saat ini telah masuk ke bagian teknis.

“Mereka improve kualifikasi dan memiliki potensi. PT GNI sendiri lebih senang  untuk promosi dari dalam. Kami membuka kesempatan kepada karyawan kami untuk bertumbuh dan berkembang bersama. Ada yang masuk sebagai penerjemah tapi ketika ada potensi dia bisa masuk di manajerial tertentu.,” jelas Mellysa.

Sementara untuk kisaran gaji yang diterima karyawan PT GNI, Mellysa mengungkapkan bahwa pihaknya memberikan gaji di atas upah minimum regional (UMR). “Sekitar Rp 3,4  juta yang paling kecil untuk karyawan di posisi kru umum,” ungkapnya.

Ubah nasib

Sejumlah karyawan PT GNI mengakui, semenjak bergabung ke perusahaan ini, nasib mereka berubah. Kilyon Lama, misalnya, karyawan PT GNI di bagian kru logistik mengatakan, dulu ia hanyalah buruh serabutan dengan pendapatan kurang layak.

“Sekarang setelah bergabung dengan PT GNI, saya bisa mengubah hidup saya dan keluarga. Ekonomi keluarga semakin baik dan bisa merencanakan masa depan keluarga dengan lebih jelas,” kata Kilyon.

Begitu pula dengan pengalaman karier yang dilakoni Nur Faisal Site. Sebagai koordinator pengawas operator crane, ia menilai PT GNI memberinya kesempatan untuk mengembangkan karier. “Dulu masuk pertama di sini saya masih operator crane. Seiring berjalannya waktu, PT GNI menilai setiap karyawannya dan mengangkat saya pada posisi saat ini sebagai koordinator pengawas operator crane,” ujar Nur.

PT GNI senantiasa memprioritaskan warga lokal untuk bekerja di smelter yang beroperasi di Morowali Utara. Hal ini sebagai komitmen perusahaan untuk berkontribusi bagi daerah tempat industri ini dibangun, karena PT GNI percaya bahwa kehadirannya dapat memberikan manfaat yang besar bagi pembangunan daerah dan negara.

Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000