logo Kompas.id
TajaJalankan Bisnis dengan...

Jalankan Bisnis dengan Terapkan Prinsip Berkelanjutan

Pentingnya menjalankan bisnis dengan menerapkan prinsip berkelanjutan menjadi bahasan dalam Program G20 Bincang Dua Puluh bertajuk "Building Sustainable Investing Ecosystem".

East Ventures
Artikel ini merupakan kerja sama antara harian Kompas dan East Ventures.
· 3 menit baca
G20

Pentingnya menjalankan bisnis dengan menerapkan prinsip berkelanjutan menjadi bahasan dalam Program G20 Bincang Dua Puluh bertajuk "Building Sustainable Investing Ecosystem" yang diselenggarakan Kompas bersama East Ventures secara hibrida pada Kamis (30/6/2022).

Tampil sebagai pembicara Staf Khusus Menteri Keuangan bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional Wempi Saputra, Deputy Chair of Finance & Infrastructure B20 Arief Budiman, Partner East Ventures Melisa Irene, Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy, dan Chief Platform Officer KoinWorks Jonathan Bryan.

Tren bisnis berkelanjutan

Kesadaran akan bisnis yang berkelanjutan kini menjadi tren. Bukan hanya di tingkat global, dalam diskusi terungkap, pembiayaan dan investasi berkelanjutan terus berkembang di Indonesia. Dibutuhkan sinergi dari para pemangku kepentingan agar ekosistem pembiayaan dan investasi berkelanjutan segera terbentuk.

Menurut Partner East Ventures Melisa Irene, pihaknya mendorong perusahaan-perusahaan yang memperoleh pendanaan dari East Ventures terus menjalankan bisnisnya dengan prinsip keberlanjutan.

East Ventures merupakan salah satu perusahaan modal ventura berbasis regional mendukung penerapan program berkelanjutan melalui kerangka kerja dan praktik ESG untuk mencapai masa depan yang lebih berkelanjutan dan inklusif.

Beroperasi sejak 2009, Melisa menuturkan dalam pandangan pihaknya, Indonesia memiliki potensi besar yang tidak kalah dari negara besar seperti China. Namun, dibutuhkan pendorong dan East Ventures meyakini pendorong itu teknologi. Oleh karena itu, East Ventures menyalurkan investasi pada perusahaan teknologi.

Beroperasi di negara yang sedang berkembang, menurut Melisa, pihaknya berupaya membantu masyarakat yang membutuhkan akses pada peluang yang lebih baik dan dalam hal ini, teknologi sangat membantu masyarakat. Pada prinsipnya, kata Irene, untuk mencapai Indonesia yang lebih baik, kita harus melakukan hal-hal yang baik dan menghindari hal-hal yang merugikan. Dalam konsep ESG yang dipegang oleh East Ventures, hal ini dikenal dengan istilah "doing good, avoiding harm".

Melisa mengatakan, dalam menyalurkan investasi kepada suatu entitas atau perusahaan rintisan, East Ventures selalu mempertimbangkan prinsip bisnis berkelanjutan. Pihaknya juga merilis “Sustainability Report” yang berisi kajian dan penilaian seberapa jauh perusahaan-perusahaan menjalankan prinsip bisnis berkelanjutan.

Dukungan pemerintah

Staf Khusus Menteri Keuangan bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional Wempi Saputra mengatakan, untuk mendukung pertumbuhan ekonomi hijau di Indonesia, pemerintah sudah merilis obligasi hijau antara lain Green Sukuk Bond yang mencapai 3,5 miliar dollar (Rp 50,75 triliun). Dari postur belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), pihaknya sudah menandai alokasi anggaran untuk urusan perubahan iklim (tagging climate change).

Selain itu, pemerintah juga telah menjalankan Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) atau Public Private Partnership (PPP) sebanyak 31 proyek terkait investasi bisnis berkelanjutan dengan nilai total Rp 338 triliun. Adapun proyek itu antara lain pembangunan sarana telekomunikasi, transportasi, listrik, dan satelit. Untuk menarik investor membiayai proyek-proyek hijau, pemerintah akan menyiapkan skema insentif pajak seperti tax holiday dan tax allowance.

Untuk meningkatkan pembiayaan dan investasi berkelanjutan, Deputy Chair of Finance & Infrastructure B20 Arief Budiman mengatakan, ada unsur yang harus dipenuhi yaitu harganya terjangkau (affordable) dan mudah diakses (accessible). Mahalnya biaya pinjaman dan investasi yang diperlukan untuk bertransformasi ke ekonomi hijau menjadi kendala yang membuat dunia usaha terkesan ragu-ragu.

Edukasi kepada masyarakat akan pentingnya ekonomi hijau dan bisnis berkelanjutan menjadi salah satu faktor penting untuk mendorong pembiayaan dan investasi berkelanjutan. Sebab, seperti diutarakan Ekonom CORE Indonesia Yusuf Rendy, masyarakat punya peranan besar dalam mata rantai perekonomian. [*]

Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000