logo Kompas.id
TajaIwan Fals: Pemuda Peliharalah ...

Iwan Fals: Pemuda Peliharalah Semesta Kecil Kita...

Legenda musik Indonesia, Iwan Fals, memandang lingkungan tempat kita berpijak masih seperti dulu; kritis, selalu menyala. Ia bicara tentang semesta kecil, tempat tinggal umat manusia.

Yayasan Swara Indonesia Cemerlang (SIC)
Artikel ini merupakan kerja sama antara harian Kompas dan Yayasan Swara Indonesia Cemerlang (SIC).
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/8pKz-JxEsAyFf_Y4nNy3_nH6OSY=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2023%2F01%2FIWAN-1-1.jpg
Kompas

Iwan Fals membawakan sejumlah lagu hits pada Charity Concert Peduli Mangrove dan Generasi Muda Iwan Fals & Band “Nyanyian Jiwa”, Sabtu (28/1/2023) di Jakarta.

Legenda musik Indonesia, Iwan Fals, tak lagi muda. Namun, caranya memandang lingkungan tempat kita berpijak masih seperti dulu; kritis, selalu menyala. Tertuang lewat kata dan nada. Kali ini, ia bicara tentang semesta kecil, tempat tinggal umat manusia.

“Kita hidup di semesta kecil. Kalau alamnya terganggu, manusianya juga pasti terpengaruh,” katanya di sebuah rumah makan di bilangan Sunter, Jakarta, Jumat (27/1/2023).

Bersama Taja Kompas, Iwan secara khusus berbincang tentang lingkungan, mangrove, anak muda, dan konser terbatas yang digelar Sabtu (28/1) malam. Khusus untuk konser bertajuk Charity Concert Peduli Mangrove dan Generasi Muda Iwan Fals & Band “Nyanyian Jiwa” tersebut, inisiatornya adalah Yayasan Swara Indonesia Cemerlang (SIC).

Iwan bilang, pemuda sebaiknya jangan berdiam diri. “Jangan rebahan terus, jangan main ponsel terus. Ayo mulai bangun, pelihara lingkunganmu. Ini bukan untuk saat ini saja, tapi hingga saat mereka menjadi tua dan memiliki anak-cucu. Anak-cucu mereka juga berhak menikmati alam yang indah.”

Ia yakin, anak-anak muda saat ini sebenarnya peduli dengan semesta kita. Mengikuti perkembangan iklim dan lingkungan. Cuma, barangkali, mereka mengamati bumi kita melalui ponsel. “Ayo turun ke lapangan, menanam pohon, menanam mangrove. Kalau rebahan terus nanti tubuh jadi nggak sehat, otot-otot kita bisa mengecil,” ujar Iwan.

Mangrove ini, kata Iwan, penting untuk kota-kota pesisir. Mangrove banyak manfaatnya. “Tanaman ini bisa menyerap logam berbahaya, juga jadi rumah bagi beragam jenis ikan, udang, dan moluska. Terus juga mencegah abrasi pantai dan intrusi air laut. Jadi, banyak banget manfaat mangrove, termasuk untuk wisata, wahana edukasi, bahkan sudah bisa dibuat sirop buahnya.”

Dalam setiap kesempatan tampil di panggung, Iwan selalu mengingatkan para penggemarnya untuk memelihara lingkungan. “Beberapa hari lalu, saya menanam mangrove di Desa Sedari, Karawang, Jawa Barat. Ada sekitar 1.000 pohon yang kita tanam kemarin.”

Iwan sempat bertemu dengan Kepala Desa Sedari, Camat Cibuaya, dan pihak Perhutani. Ia memuji desa pesisir yang berada di kawasan hutan mangrove itu.

“Saya bilang ini bagus daerah Sedari. Terus saya ngomong kepada kepala desanya agar anak-anak mudanya dikerahkan. Parit-paritnya ditebari ikan, sampah-sampahnya dibersihkan. Saya akan ke sini lagi kalau sudah banyak ikannya. Bagus, lho, tempatnya. Saya bayangkan kalau sungainya terawat pasti bagus banget. Apalagi kalau ditebari ikan banyak,” katanya.

Totalitas

https://cdn-assetd.kompas.id/NmAif4abBbyAUcYS-d1L5LUPMyk=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2023%2F01%2FIWAN-2-1.jpg
Kompas

Dua senar gitar Iwan Fals tampak putus saat ia menggetarkan "Nyanyian Jiwa".

Menurut Iwan, anak-anak muda harus dilibatkan sebab masih cukup punya tenaga dan merekalah yang akan menikmati masa depan. “Kumpulkan anak-anak muda dan biarkan mereka keluarkan ide-idenya. Kemudian ajarin bagaimana mengolah sampah plastik dan mengelola hutan mangrove. Menanam itu mudah, yang sulit memeliharanya.”

Profesi apapun, kata Iwan, wajib terlibat merawat pohon-pohon dan lingkungan. “Semua orang, siapapun dia, semua butuh oksigen,” ungkap Iwan.

Khusus untuk konser semalam, Iwan menciptakan sebuah lagu baru. Ia mengaku sudah berjanji membuat lagu tentang mangrove. Meski judulnya ia rasa belum pas, yang lebih penting adalah pesan-pesan kepedulian terhadap lingkungan pesisir.

Satu lagu baru itu menggenapi gelora tembang lawas Iwan Fals yang pernah hits di masa lalu, di antaranya "Tak Biru Lagi Lautku", "Esek-esek Uduk-Uduk", "Buku Ini Aku Pinjam", "Bento", "Bongkar", dan "Kumenanti Seorang Kekasih".

“Satu lagu baru ditambah tiga belas lagu dahulu. Sekalian nostalgia,” ujar Iwan.

Meski energinya tak lagi seperti 20 tahun silam, totalitas Iwan Fals saat di panggung senantiasa membara. Kala ia menggemakan "Nyanyian Jiwa", dua senar gitarnya bahkan sampai putus. Namun, ia terus bernyanyi.

20.000 batang mangrove

https://cdn-assetd.kompas.id/RvCI4uFjGMXChrndtbI6wZMxC1Y=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2023%2F01%2FIWAN-3-1.jpg
Kompas

Iwan Fals mengajak beberapa penggemarnya ikut bernyanyi di panggung.

Pemrakarsa konser Iwan Fals sekaligus Pembina Yayasan Swara Indonesia Cemerlang (SIC), AH Marhendra, menjelaskan, konser donasi ini sengaja menghadirkan Iwan Fals sebab sang legenda musik Tanah Air ini sejak era ’80-an telah konsisten menyuarakan isu-isu lingkungan hidup.

“Iwan Fals ini menjadi daya tarik. Terlebih yayasan kami memiliki program untuk menanam mangrove. Di Desa Sedari, Karawang, kami sudah menanam sekitar 7.000 batang mangrove. Niat saya ke depannya bisa menanam hingga 20.000 batang mangrove,” jelas Marhendra.

Selain mangrove, lanjut Marhendra, SIC juga membangun fasilitas umum di Desa Sedari, di antaranya mushala, saluran, air bersih, dan perbaikan rumah warga yang rusak.

“Konser ini juga disiarkan di kanal Youtube Swara Indonesia Cemerlang dan tersedia QRIS yang bisa di-scan untuk ikut berdonasi oleh penonton yang nonton secara online. Total donatur yang hadir langsung pada konser terbatas Iwan Fals ini sebanyak 225 orang. Kursinya sudah penuh itu,” jelas Marhendra.

Konser terbatas ini didukung oleh Springhill Group, PT Bekasi Power,  Pertamina, BNI, PLN, Mandiri, Telkom Indonesia, dan Bank BTN. [TYS]

Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000