logo Kompas.id
TajaIOI Tumbuhkan Kemampuan...

IOI Tumbuhkan Kemampuan Literasi dan Numerasi untuk Mendukung Merdeka Belajar

Indonesia berhasil menyelenggarakan International Olympiad on Informatics (IOI) ke-34 secara hibrida (luring dan daring) di Yogyakarta, 7–15 Agustus 2022.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia
Artikel ini merupakan kerja sama antara harian Kompas dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/dk7XNynL4nQyxKS4SYCybaBCND0=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2022%2F08%2FTaja-Kemendikbud.jpeg
Kompas

FOTO DOK KEMENDIKBUDRISTEK

Indonesia berhasil menyelenggarakan International Olympiad on Informatics (IOI) ke-34 secara hibrida (luring dan daring) di Yogyakarta, 7–15 Agustus 2022. Ini adalah IOI hibrida pertama usai dua tahun agenda ini dilaksanakan secara daring.

Dalam kesempatan ini, Indonesia berhasil merebut 8 medali. Medali tersebut terdiri atas 3 medali perak dan 5 medali perunggu, yang diraih oleh 2 tim perwakilan Indonesia.

Sebagai tuan rumah, Indonesia mengirimkan 2 tim (Tim Indonesia I dan II) yang masing-masing terdiri atas 4 orang. Tim I beranggotakan Albert Yulius Ramahalim (SMA Katolik Ricci I Jakarta Barat (perak)), Joseph Oliver Lim (SMAK 1 Penabur Jakarta (perak)), Juan Carlo Vieri (SMA Intan Permata Hati Surabaya (perunggu)), dan Maximilliano Utomo (SMA Xin Zhong Surabaya (perunggu)).

Sementara itu, Tim II beranggotakan Vannes Wijaya (SMAN 8 Pekanbaru (perak), Albert Ariel Putra (SMA Kristen Petra 4 Sidoarjo (perunggu)), Matthew Allan (SMA Kanisius Jakarta (perunggu)), dan Andrew (SMA S Sutomo 1 Medan (perunggu)).

Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Suharti mengatakan, pada perhelatan kali ini, total medali yang diperebutkan sebanyak 30 medali emas, 59 medali perak, dan 91 medali perunggu.

“Selain medali, sebanyak 36 peserta diberikan penghargaan honorable mention,” jelasnya, Minggu (14/8/2022).

IOI ke-34 diikuti 536 peserta dari 357 kontestan dan 179 leader, team leader, pendamping, dan tamu. Sebanyak 414 peserta berpartisipasi secara luring dan 122 peserta mengikuti kompetisi secara daring. IOI menjadi salah satu bukti semangat global yang dimiliki 90 negara peserta kompetisi bergengsi di bidang informatika dalam mewujudkan masyarakat 5.0. IOI ke-34 kali ini bertema “Digital Energy of Asia” yang mencerminkan bahwa teknologi digital akan menjadi sangat dekat dengan kehidupan manusia dan dikembangkan untuk kesejahteraan kehidupan.

Ajang IOI diselenggarakan dengan lima tujuan. Pertama, untuk menemukenali, mendorong, menantang, dan memberikan pengakuan terhadap anak-anak muda yang memiliki talenta hebat di bidang informatika. Kedua, membangun persahabatan internasional di antara para ilmuwan dan para pendidik bidang komputer.

Ketiga, untuk memperkenalkan disiplin ilmu informatika kepada kaum muda. Keempat, untuk mempromosikan penyelenggaraan kompetisi informatika kepada siswa sekolah menengah. Kelima, mendorong negara-negara lain sebagai penyelenggara kompetisi IOI di masa depan.

“Bagi Indonesia, ajang ini selain sebagai ajang prestasi, juga sebagai sarana untuk  menumbuhkan kemampuan literasi dan numerasi (computational thinking) bagi anak-anak Indonesia dalam rangka Merdeka Belajar,” imbuh Suharti.

General Assembly Chairwomen of IOI 2022 Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hayu berharap para delegasi dapat terus mengingat pengalaman selama berada di Yogyakarta. Gusti Hayu mengingatkan agar narasi keberagaman yang kuat dari Yogyakarta dapat menjadi inspirasi bagi para peserta yang notabene calon pemimpin masa depan.

“Pikiran yang terbuka dan wawasan yang luas menjadi hal penting yang harus dimiliki bagi pemimpin masa depan. Jadilah teladan seperti sosok yang ingin kamu contoh,” ajaknya.

Gusti Hayu juga mengucapkan terima kasih kepada Kemendikbudristek yang telah memilih Yogyakarta sebagai tempat pelaksanaan kompetisi. Ia juga memberikan apresiasi kepada para peraih medali.

Kompetisi IOI ke-34 diselenggarakan Kemendikbudristek bekerja sama dengan beberapa mitra, antara lain Ikatan Alumni Tim Olimpiade Komputer Indonesia (TOKI), sejumlah mitra dari industri, kementerian/lembaga, Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, BUMN, Pemprov DKI Jakarta, dan Pemprov Daerah Istimewa Yogyakarta.

Memadukan teknologi dan budaya

Selain melaksanakan kontes dan pertemuan-pertemuan majelis umum, seluruh peserta melakukan ekskursi budaya ke berbagai destinasi wisata budaya di seputar Yogyakarta. Salah satunya, mengikuti malam budaya di kawasan Candi Borobudur, Magelang, Sabtu (13/8).

“Mereka mengikuti acara malam budaya dengan sangat antusias. Menikmati kekayaan budaya Indonesia yang diakui UNESCO sebagai salah satu keajaiban dunia,” ujar Suharti.

Peserta kompetisi bidang informatika dunia juga menikmati pertunjukan budaya di Ramayana Ballet Dance Open Air, Candi Prambanan. Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Asep Sukmayadi menyampaikan, acara penutupan IOI sengaja digelar dengan konsep terbuka yang memadukan unsur teknologi dan budaya untuk memberikan atmosfer berbeda kepada para peserta.

“Kita berharap peserta dapat atmosfer berbeda. Dari yang biasanya tertutup, sekarang terbuka, dan pertunjukannya dikemas dengan gabungan dari koreografi tari dan visual multimedia,” ujarnya.

Pertunjukan budaya dalam sajian tari kolosal yang dipadukan dengan rangkaian video mapping tentang perkembangan teknologi dari masa prasejarah sampai hari ini dikemas dengan apik. Pada momen ini, peserta dapat menyaksikan perkembangan dan inovasi teknologi yang telah berkontribusi dalam meningkatkan kualitas hidup manusia.

Salah satu peserta asal Peru, Bryan Mauricio, mengaku sangat senang acara penutupan IOI digelar di Candi Prambanan. Menurut Bryan, kawasan Candi Prambanan memiliki pemandangan yang indah dan penuh dengan sejarah. “Ini adalah salah satu tempat terindah di Yogyakarta,” katanya.

Pada sesi penutupan IOI ke-34, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy menyerahkan secara estafet penyelenggaraan IOI ke-35 tahun 2023 kepada Hungaria.

“Selamat kepada Hungaria sebagai penyelenggara IOI berikutnya. Semoga penyelenggaraan tahun ini dapat menjadi contoh dan pembelajaran yang baik untuk penyelenggaraan IOI selanjutnya,” ujar Muhadjir di Kawasan Candi Prambanan, Minggu (14/8).

Muhadjir menambahkan, IOI menjadi salah satu wujud kekuatan ilmu dan pendidikan dengan tekad kebersamaan serta kolaborasi yang selaras dengan semangat dalam Presidensi G20 tahun 2022. “Indonesia mengajak negara-negara bergotong royong memulihkan pendidikan, terutama untuk mempersiapkan para pelajar menjawab tantangan masa depan dengan pengetahuan dan kemampuan yang mumpuni.”

Ia juga menyampaikan selamat dan harapan kepada seluruh peserta. “Selamat kepada para pemenang atas pencapaian yang telah diperoleh dan menjadi perwakilan yang membanggakan negara kalian di antara para talenta informatika terbaik di dunia. Semoga prestasi yang diraih dapat menjadi talenta digital yang bergotong royong membangun dunia untuk lebih baik pada masa depan,” kata Muhadjir.

Presiden IOI Benjamin Burton juga mengajak semua peserta untuk terus mengembangkan kompetensi di bidang informatika. Dengan perubahan dunia saat ini, banyak kesamaan yang dialami masyarakat dan perlu diakselerasi dengan teknologi.

“Kita bisa menjadi bagian dari perubahan. Gunakan kepintaran dan kekuatan kalian untuk mengubah sesuatu yang baik bagi kemanusiaan,” ajak Benjamin.

Ia juga mengapresiasi video pertunjukkan tari dan multimedia yang sangat memukau pada penutupan IOI 2022. Ia pun memberikan apresiasi kepada seluruh panitia yang telah bekerja keras melayani para delegasi dan tamu.

“Indonesia merupakan bangsa yang sangat ramah dan baik,” pungkasnya. [*]

Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000