logo Kompas.id
TajaGuru Besar UI Prof Jatna...

Guru Besar UI Prof Jatna Supriatna Raih Penghargaan Internasional

Guru Besar Fakultas Ilmu Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA UI) Prof Jatna Supriatna PhD menerima penghargaan bertaraf internasional, The Bosscha Medal 2023 dari Leiden-Delft-Erasmus Universities.

Universitas Indonesia
Artikel ini merupakan kerja sama antara harian Kompas dan Universitas Indonesia.
· 3 menit baca
Prof Jatna
DOK UNIVERSITAS INDONESIA

Guru Besar FMIPA UI Prof Jatna Supriatna PhD menerima penghargaan The Bosscha Medal 2023 dari Dean of Leiden-Delft-Erasmus (LDE) Universities Alliance Prof Wim van den Doel, Senin (23/10/2023).

Guru Besar Fakultas Ilmu Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA UI) Prof Jatna Supriatna PhD menerima penghargaan bertaraf internasional, The Bosscha Medal 2023 dari Leiden-Delft-Erasmus Universities. Penghargaan ini diberikan atas dedikasinya dalam penelitian ilmiah, pendidikan, dan kolaborasi internasional untuk memajukan konservasi alam dan perlindungan lingkungan.

Penghargaan ini diterima secara simbolis oleh Prof Jatna pada konferensi internasional BRIN-LDE Academy 2023 dan diberikan langsung oleh Dean of Leiden-Delft-Erasmus (LDE) Universities Alliance Prof Wim van den Doel, di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Tangerang Selatan, pada Senin (23/10/2023).

Bagi Prof Jatna, penghargaan The Bosscha Medal 2023 merupakan sebuah cambuk untuk dirinya agar terus berkarya, khususnya tentang menggabungkan keunggulan ilmiah dan pengajaran dengan dampak sosial yang kritis.

Hingga saat ini, Prof Jatna telah menerbitkan 30 buku yang sebagian besar tentang keanekaragaman hayati dan lingkungan Indonesia. Prof Jatna juga telah menerbitkan lebih dari 180 artikel di jurnal internasional dalam ruang lingkup biologi konservasi, alam, primata, konservasi primata, herpetologi, dan lainnya. Selain itu, ia tercatat telah menerbitkan dua buku yang masuk dalam daftar buku lingkungan terlaris di Indonesia, yaitu Biologi Konservasi (Conservation Biology 2007) dan Menyelamatkan Alam Indonesia (Saving of Indonesia's Nature 2009).

Lebih dari itu, Prof Jatna juga dianggap sangat berperan dalam menjaga dan meningkatkan hubungan antara UI dan Leiden University. Ia telah bekerja sama dengan para profesor di Belanda dalam melakukan berbagai penelitian dan membimbing mahasiswa Indonesia yang menempuh pendidikan di Leiden University, khususnya program doktoral. Kemudian, ia juga secara aktif berkontribusi pada summer/winter school programmes yang diselenggarakan oleh UI dan Leiden University. Pada kegiatan ini, mahasiswa dari kedua universitas bekerja sama dalam topik-topik yang berkaitan dengan konservasi dan keberlanjutan.

“Indonesia merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman hayati, kita perlu memiliki generasi muda yang fokus pada nilai-nilai keanekaragaman hayati. Ke depannya, saya akan terus bekerja, melakukan riset, turun ke lapangan, mengajar, dan membimbing mahasiswa,” ujar Prof Jatna.

Dedikasi di bidang biologi konservasi

Sampai dengan saat ini, Prof Jatna telah banyak menerima penghargaan dari berbagai institusi dan universitas, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Pada Agustus lalu, ia menerima penghargaan internasional The Margot Marsh Award for Excellence Primate Conservation 2023 yang diserahkan secara langsung oleh  Chief Conservation Officer Re:Wild Russell A Mittermeier dalam acara World Congress of Primatology di Malaysia. Kemudian, pada 2017, Prof Jatna menerima penghargaan Lifetime Achievement dari Conservation International di bidang Konservasi Keanekaragaman Hayati.

Prof Jatna juga menerima Penghargaan Achmad Bakrie di bidang sains atas komitmennya untuk mengembangkan Biologi Lapangan dan Konservasi di Indonesia, pada 2011. Lalu, pada tahun 2010, Prof Jatna menerima penghargaan Terry MacManus Award dari Amerika Serikat atas dedikasinya terhadap kesadaran lingkungan dan tindakan dalam melestarikan alam.

Selanjutnya, pada 2009, ia juga menerima penghargaan Habibie Award dari Presiden Ke-3 Indonesia Prof Dr Ing Ir H Bacharuddin Jusuf Habibie FREng atas pencapaian luar biasa dalam penelitian ilmu pengetahuan alam. Kemudian, pada 1999, ia menerima penghargaan pertamanya yang diberikan oleh Pangeran Bernhard dari Belanda sebagai The Most Excellence Order of Golden Ark atas dedikasinya dalam bidang lingkungan hidup.

Prof Jatna
DOK UNIVERSITAS UI

Berkat dedikasinya, Prof Jatna telah banyak menerima penghargaan, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri.

Berkat kecintaannya dan dedikasinya dalam bidang biologi konservasi, namanya juga telah diabadikan sebagai nama spesies primata tarsius baru dari Gorontalo, Sulawesi Utara, yaitu Tarsius supriatnai. Hal ini diberikan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh anggota World Conservation Union-IUCN SSC-Primate Specialist Group.

Namanya juga diabadikan untuk nama spesies tokek terbang dari Kepulauan Togean, Sulawesi Tengah, dengan nama Draco supriatnai. Lalu, oleh para peneliti Indonesia dalam sebuah survei di Taman Nasional Bali Barat, ditemukan jenis tokek baru yang dinamai dengan bali gecko (Cyrtodactylus jatnai).

Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000