logo Kompas.id
TajaGotrade: Trading App yang...

Gotrade: Trading App yang Legal dan Pertama di Indonesia untuk Akses Pasar Saham AS

Gotrade akan menjadi platform pertama di Indonesia yang menawarkan akses pasar ke pasar saham Amerika Serikat (AS) melalui kontrak berbasis penuh saham AS

Gotrade
Artikel ini merupakan kerja sama antara harian Kompas dan Gotrade.
· 7 menit baca

Gotrade menjadi platform investasi yang memungkinkan pengguna untuk memperdagangkan pecahan (fraksi) kecil dari saham di pasar modal AS, tanpa komisi dan tanpa biaya tersembunyi yang pertama dan legal di Indonesia. Gotrade Indonesia menandai masuknya Gotrade ke pasar lokal, dengan peluncuran kemitraan dengan broker lokal Valbury, Bursa Berjangka Jakarta, dan Kliring Berjangka Indonesia.

https://cdn-assetd.kompas.id/hQTRs3-cUoI2AehDvuqrTYLehWk=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2022%2F04%2Fshutterstock-taj_1439212649_1650974133-1-720x405.jpg

Gotrade menjadi platform pertama dan sudah memiliki legalitas di Indonesia yang menawarkan akses pasar ke pasar saham AS melalui kontrak berbasis penuh saham AS. Lembaga yang akan sepenuhnya diregulasi oleh Bappebti ini juga diisi oleh Andrew Haryono, komisaris Valbury Grup. Valbury dikenal sebagai salah satu konglomerat jasa keuangan di Indonesia. Andrew sendiri bergabung dengan Gotrade sebagai salah satu pendirinya.

Gotrade, aplikasi investasi yang memiliki misi untuk memberikan akses investasi untuk semua orang, di mana saja, telah diluncurkan secara resmi di Indonesia melalui kemitraan dengan Valbury Asia Futures, broker berlisensi Bappebti.

Terinspirasi dari Gotrade Global sebagai produk andalannya, Gotrade Indonesia juga ingin memberikan penggunanya di Indonesia untuk memiliki kesempatan berinvestasi di saham seperti Tesla, Apple, Google dan saham-saham lainnya mulai dari 1 dollar AS, pada platform yang mudah digunakan dan bebas komisi.

Investasi untuk semua

Gotrade yang didirikan pada 2019 oleh Rohit Mulani, Norman Wanto, dan David Grant dengan misi menjadikan investasi menyenangkan, adil, dan sederhana untuk semua orang di mana pun mereka berada. Mereka berdua mengembangkan aplikasi Gotrade untuk memungkinkan pengguna secara global membeli pecahan (fraksi) saham raksasa global di NYSE dan NASDAQ mulai dari 1 dollar AS.

Lalu Gotrade mendapatkan investasi seed-round sebesar 7 juta dollar AS pada 2021 dari LocalGlobe dan Social Leverage, yang keduanya merupakan investor awal Robinhood. Gotrade juga mendapat dukungan dari investor lokal, seperti Kevin Aluwi dan super-angel Arya Setiadharma.

Setelah mendapat izin dari Labuan Financial Services Authority of Malaysia, kemudian Gotrade meluncurkan platformnya dengan sistem undangan (invite-only) pada Maret 2021 yang diikuti oleh peluncurannya secara global pada September 2021 lalu.

Hanya dalam 6 bulan sejak peluncuran produk globalnya, Gotrade sukses mengumpulkan ratusan ribu pengguna di seluruh dunia. Dan kini mereka mengumumkan peluncuran produk lokal pertamanya, Gotrade Indonesia.

Gotrade sendiri memilih Indonesia sebagai pasar pertama untuk produk lokal mereka karena Gotrade melihat Indonesia adalah salah satu negara yang akses investasinya masih bisa dibuka lebih luas dan “disederhanakan”.

“Berinvestasi di Indonesia, maupun di negara lain di Asia Tenggara masih bisa dibuat lebih adil. Lebih dari 600 juta orang tidak dapat mengakses produk investasi berkualitas dengan harga yang wajar. Mereka kebanyakan hanya memiliki pilihan reksa dana dengan expense ratio yang melebihi 5 persen, atau produk tabungan seperti emas dengan spread sebesar 3 persen dan biaya tersembunyi yang semakin mengikis portofolio mereka—tidak hanya oleh pemain lama tetapi juga oleh perusahaan yang dimaksudkan untuk menjadi disruptor. Kami percaya bahwa investasi harus adil dan pengguna tidak harus menanggung biaya yang mungkin bisa merugikan,” kata pendiri Gotrade Rohit Mulani.

Menembus hambatan di Indonesia

Menariknya, pialang saham lokal tidak diizinkan menawarkan saham AS di Indonesia. Namun, broker derivatif lokal, yang diatur oleh Bappebti, diizinkan untuk menawarkan derivatif saham AS di Indonesia.

Hal ini membuat Gotrade bermitra dengan Valbury Asia Futures, Bursa Berjangka Jakarta, dan Balai Kliring Berjangka Indonesia, yang semuanya diatur oleh Bappebti, untuk menciptakan Kontrak Berbasis Penuh saham Amerika Serikat di Indonesia. Inilah yang nantinya memberikan akses pasar ke saham AS.

Artinya, semua perdagangan di Gotrade Indonesia memberikan kontrak yang dimiliki antara pengguna dan Valbury. Valbury kemudian melakukan perdagangan yang sesuai kontrak tersebut dengan Alpaca Securities LLC, broker-dealer berlisensi FINRA di AS. Karena kedua perdagangan ini terjadi secara real time, semua perdagangan dieksekusi pada National Best Bid and Offer sesuai dengan peraturan Komisi Bursa Efek AS. Dan Gotrade tidak menambahkan spread apa pun ke harga ini.

Saat perdagangan dieksekusi langsung di Amerika Serikat, semua kontrak di Gotrade sepenuhnya didukung oleh saham nyata yang dipegang di AS. Untuk setiap saham (atau sebagian kecilnya) yang dimiliki oleh pengguna di Gotrade, ada saham terkait yang dipegang oleh Valbury dalam akun pialang terpisah di Alpaca Securities LLC. Dan pengaturan hal ini sepenuhnya diawasi oleh Bappebti.

Gotrade tidak menawarkan leverage kepada penggunanya. Gotrade juga meneruskan dividen yang diterima Valbury dari Alpaca Securities LLC kepada pengguna secara langsung, dengan dikurangi pajak dividen 15 persen yang dipotong oleh Inland Revenue Service.

Dan, kini, Gotrade Indonesia menjadi platform pertama dan legal di Indonesia yang menawarkan akses pasar untuk saham AS. Sebelumnya, orang yang ingin membeli saham AS dari Indonesia harus menggunakan pialang saham asing atau memperdagangkan CFD secara lokal, yang CFD tersebut biasanya memiliki biaya tersembunyi yang substansial hingga 1 persen per perdagangan yang dibangun ke dalam bid-ask spread.

Tim di Gotrade dan Valbury bekerja sama dengan tim di Bappebti untuk memungkinkan investasi berbasis dollar dan investasi saham pecahan 9 desimal—ini juga merupakan salah satu inovasi yang baru di industri ini. Contohnya, jika Tesla diperdagangkan pada 1.000 dollar AS per saham, Anda dapat membeli 1/1.000 saham Tesla dengan 1 dollar AS.

Sesuai peraturan Bappebti, dana dikirim ke Lembaga Kliring Berjangka Indonesia yang didukung negara dengan perdagangan yang dilakukan melalui Valbury dan terdaftar di Bursa Berjangka Jakarta.

“Gotrade Indonesia adalah platform investasi pertama di Indonesia yang dibangun berdasarkan prinsip-prinsip inti transparansi, keadilan, dan biaya rendah. Saya senang dengan peluncuran Gotrade Indonesia yang merupakan cara terbaik bagi masyarakat Indonesia untuk mengakses pasar modal terbesar di dunia, sesuatu yang sudah lama tidak dapat kami lakukan,” kata Felicia Putri Tjiasaka, co-founder Ternak Uang, aplikasi pendidikan investasi terkemuka di Indonesia.

Senada dengan Felicia, Presiden Direktur JFX Stephanus Paul Lumintang mengatakan bahwa masyarakat perlu memiliki sarana investasi alternatif yang baik.

“Sudah menjadi bagian dari visi JFX untuk mengenalkan produk inovatif sebagai sarana investasi alternatif bagi masyarakat Indonesia. Kerja sama antara JFX, KBI, Gotrade, dan Valbury ini akan memungkinkan masyarakat Indonesia untuk berinvestasi di brand-brand global, seperti Tesla, Apple, dan Netfix dengan hanya 1 dollar AS. Inovasi ini akan melengkapi lanskap investasi yang sudah ada dan membantu para investor untuk memiliki portofolio yang terdiversifikasi, baik secara lokasi maupun dari kelas aset,” tutur Stephanus.

Sementara itu, Direktur Utama KBI Fajar Wibhiyadi mengapresiasi apa yang dilakukan Valbury Asia Futures atas inisiasi baru ini. Peluncuran Gotrade Indonesia diharapkannya dapat menjadi katalis positif atas iklim investasi di Indonesia.

“Harapan kami, Valbury Asia Futures bisa bersama-sama pemangku kepentingan lain memberikan edukasi yang baik kepada masyarakat, untuk memahami instrumen investasi ini dengan baik. Sebagai lembaga kliring, kami KBI akan menjalankan perannya sesuai dengan regulasi yang ada, yaitu terkait penjaminan dan penyelesaian transaksi,” jelas Fajar.

Menciptakan standar baru transparansi

Sejalan dengan upaya memberikan transparansi ke industri untuk membuat investasi yang adil, Gotrade menjanjikan tidak akan ada biaya tersembunyi dan memublikasikan semua biayanya secara terbuka.

Sementara itu, Gotrade Indonesia tidak menambahkan spread atau komisi pada perdagangannya, Gotrade mengenakan biaya PPN sebesar 0,11 dollar AS dan biaya pelaporan transaksi Bursa Berjangka Jakarta sebesar 0,02 dollar AS per perdagangan.

Pendapatan Gotrade datang dengan membebankan 1,20 persen dalam biaya FX ketika pengguna menyetor dana mereka dalam rupiah yang kemudian dikonversi ke dollar AS sehingga mereka dapat diperdagangkan. Ini juga sudah termasuk biaya setoran instan—di mana ini akan memungkinkan pengguna untuk memanfaatkan peluang perdagangan tanpa harus menyimpan dana di akun mereka terlebih dulu.

Saat ini, Gotrade juga sedang menguji produk keanggotaan premium yang disebut Gotrade Black yang memberi penggunanya akses ke grafik candlestick, rating analis, target harga, dan pengukuran risiko dengan biaya keanggotaan bulanan 2 dollar AS.

A new-old co-founder

Bersamaan dengan peluncurannya di Indonesia, Gotrade juga mengumumkan bahwa Andrew Haryono diakui sebagai salah satu pendiri perusahaan. Andrew adalah komisaris Valbury Group, lembaga keuangan yang akan menjalankan platform Gotrade Indonesia. Valbury Group sendiri dikenal sebagai salah satu grup usaha keuangan di Indonesia yang memiliki produk sekuritas, derivatif, dan capital management.

“Andrew telah terlibat sejak awal bisnis pada 2019 dan berperan penting dalam membantu kami mencapai kesuksesan yang kami miliki sejauh ini. Dengan kemitraan bersama Valbury dan peluncuran Gotrade Indonesia, kami dapat membawa kemitraan kami ke tingkat yang baru dan semua orang merasa sudah waktunya untuk mengakui Andrew atas peran pentingnya selama ini, dan untuk tanggung jawab yang akan dijalankannya pada masa depan perusahaan,” terang Rohit Mulani.

“Tim di Gotrade memiliki misi untuk sepenuhnya melakukan inovasi dalam investasi bagi jutaan orang Indonesia. Saya sendiri telah berkecimpung di industri ini selama lebih dari 20 tahun. Tetapi begitu saya bertemu dengan tim pada tahun 2019, saya tahu bahwa ini adalah tim yang akan mengubah industri ini. Saya senang menjadi bagian dari tim di Gotrade dan bersemangat untuk menjadi bagian dari fase berikutnya dari pertumbuhan pesat perusahaan,” kata Andrew.

Bergabungnya veteran industri finansial

Gotrade dengan cepat membangun salah satu tim paling berpengalaman di bidang financial planning di Asia Tenggara.

Selain co-founder baru Andrew Haryono yang memiliki lebih dari 23 tahun pengalaman jasa keuangan, bergabung juga David Grant yang merupakan CEO Charles Schwab Singapura, yang juga memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun pada sektor broker retail.

Gotrade juga mengumumkan masuknya dua eksekutif senior, yaitu Tan Hui Lynn dan Jeremy Ng. Mereka masing-masing bergabung dengan Gotrade sebagai general counsel dan chief financial officer.

Sebelum bergabung dengan Gotrade, Tan merupakan partner di Zaid Ibrahim & Co, firma hukum terkemuka Malaysia. Sedangkan Ng sebelumnya adalah financial controller untuk Asia Pasifik di Oanda sebelum mengambil peran barunya di Gotrade. [*]

Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000