logo Kompas.id
TajaDiminati Selama Pandemi,...

Diminati Selama Pandemi, Prospek Investasi di Sektor Properti Masih Cerah

Meski terdampak pandemi Covid-19, sektor properti dinilai masih memiliki prospek cerah untuk dijadikan pilihan investasi. Bahkan, di tengah pandemi sekalipun.

KOTA BARU PARAHYANGAN
Artikel ini merupakan kerja sama antara harian Kompas dan KOTA BARU PARAHYANGAN.
· 6 menit baca

Meski terdampak pandemi Covid-19, sektor properti dinilai masih memiliki prospek cerah untuk dijadikan pilihan investasi. Bahkan, di tengah pandemi sekalipun.

Pada 2021, industri properti diprediksi oleh sejumlah analis akan tumbuh positif. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah program vaksinasi yang berimplikasi pada perbaikan ekonomi nasional.

Selain vaksinasi, restrukturisasi kredit pemilikan rumah (KPR) dan rencana pemberian subsidi bunga oleh pemerintah turut berkontribusi terhadap perkembangan sektor properti.

Indonesia Property Watch (IPW), sebagaimana melansir Kontan.co.id, Rabu (6/1/2021), pun menilai bahwa sektor properti akan mengalami pemulihan mulai semester 2 2021.

Oleh karena itu, kondisi seperti sekarang merupakan waktu yang tepat untuk bersiap membeli properti, baik bagi end user maupun investor.

Alasannya, jika seluruh masyarakat sudah tervaksinasi dan pandemi berakhir, harga industri properti berpotensi semakin meningkat.

Minat terhadap properti

Berdasarkan Market Behavior Survey IPW, sebagaimana diberitakan Kompas.com, Senin (21/9/2020), rumah tipe landed house atau rumah tapak masih menjadi favorit dan diminati masyarakat pada 2021.

Dari 285 responden, 51,06 persen di antaranya memilih rumah tapak. Kemudian, 22,34 persen ingin membeli tanah dan 11,70 persen apartemen.

Berdasar hasil survei tersebut, IPW pun memprediksi bahwa pasar rumah tapak akan cepat mengalami pemulihan dan bakal menjadi penggerak untuk pemulihan ekonomi nasional.

Kemudian, dari rentang harga, survei tersebut juga menemukan bahwa properti seharga Rp 500 juta sampai Rp 1 miliar diincar oleh 29,79 responden. Lainnya, sebanyak 28,72 responden berminat membeli properti yang dibanderol sekitar Rp 300 juta sampai dengan Rp 500 juta.

Soal lokasi, hunian di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) tetap diminati oleh masyarakat meskipun di tengah pandemi.

Hasil survei mengungkapkan, sebanyak 68,09 persen dari total 285 responden berminat membeli properti di masa pandemi Covid-19.

https://cdn-assetd.kompas.id/lcqLkBfnnQuAqPCJSf-m6EHwcbI=/1024x549/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F07%2F1607-KOTA-BARU-PARAHYANGAN_FEAT-720x386.jpg
Kompas

ILUSTRASI: DOK. SHUTTERSTOCK.

Rinciannya, sekitar 32,98 persen mengaku akan membeli properti dalam kurun waktu 1-3 tahun. Sebesar 11,7 persen responden menyatakan akan membeli dalam waktu 6 bulan ke depan.

Kemudian, sebesar 10,64 persen lainnya berniat membeli properti dalam rentang 6 bulan hingga satu tahun.

Direktur Eksekutif IPW Ali Tranghanda menjelaskan, terdapat tiga alasan yang mendorong masyarakat tetap ingin membeli properti. Pertama, faktor harga yang dinilai lebih terjangkau.

Kedua, penawaran dan promosi menarik yang digaungkan oleh pengembang. Ketiga, cicilan yang lebih fleksibel.

Dikatakan Ali, tujuan mereka membeli properti adalah untuk investasi jangka panjang.

Pertimbangkan reputasi pengembang

Meski potensial, membeli properti untuk investasi tak boleh dilakukan secara asal-asalan. Masyarakat perlu mempertimbangkan beberapa hal, salah satunya dari sisi pengembang.

Setidaknya, masyarakat perlu melihat reputasi, kredibilitas, legalitas, dan komitmen dari pengembang sebelum membeli properti. Sebab, pembeli properti melalui developer, akan membuat masyarakat memiliki hubungan hukum, mulai dari pemesanan rumah dengan perjanjian pengikatan jual beli (PPJB) maupun dengan akta jual beli (AJB), hingga proses jual beli dilaksanakan.

Pengembang properti dengan rekam jejak yang baik kini mudah ditemukan di berbagai kota, seperti Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, dan Bandung. Contohnya saja, Lyman Group.

https://cdn-assetd.kompas.id/T3m7zGsV-0TtF085SmN-pBaaWZU=/1024x549/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F07%2F1607-KOTA-BARU-PARAHYANGAN_GEDUNG-720x386.jpg
Kompas

DOK: KOTA BARU PARAHYANGAN.

Lyman Group memiliki beragam portofolio properti mentereng, seperti Kompleks Kota BNI di Jakarta dan Kota Baru Parahyangan (KBP) di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa barat.

Untuk KBP, kawasan satelit seluas 1.250 hektare (ha) ini masih bakal terus dikembangkan dan potensial untuk dijadikan instrumen investasi di masa pandemi.

Pasalnya, KBP selain sebagai kota mandiri pertama dan terbesar di Bandung Raya, juga berada di kawasan strategis dengan infrastruktur memadai. Hingga saat ini, pembangunan infrastruktur di kawasan tersebut terus digenjot.

Salah satunya adalah rencana pengembangan stasiun kereta cepat (high speed train) di Stasiun Kereta Api Padalarang. Jarak stasiun ini pun relatif dekat dengan KBP, yakni kurang dari 1 kilometer (km).

Hal tersebut menjadi nilai tambah bagi masyarakat yang berencana untuk memiliki tempat tinggal maupun berinvestasi. Tak hanya itu, dari segi aksesibilitas, KBP terhubung dengan jalan tol sehingga mudah dijangkau, baik dari Jakarta, Bogor, maupun Bandung. Hal ini memudahkan calon end user atau pun investor.

Untuk diketahui, lokasi KBP berada di dekat gerbang Tol Padalarang Timur yang terkoneksi dengan jalur Tol Cipularang, Cipali, dan Purbaleunyi.

Dari Bogor dan Cianjur, KBP bisa diakses lewat jalan raya Padalarang dan jalur Tol Bogor Cianjur Sukabumi (Bocimi). Ke depannya, jalur ini akan diteruskan ke Ciranjang hingga Padalarang.

https://cdn-assetd.kompas.id/5v2Z9cQKTnZhyX81Ki6HR_ESCks=/1024x549/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F07%2F1607-KOTA-BARU-PARAHYANGAN_view-720x386.jpg
Kompas

DOK: KOTA BARU PARAHYANGAN.

Adapun proyek infrastruktur lain yang mendongkrak nilai tambah KBP adalah flyover di simpang Padalarang. Flyover simpang Padalarang tersebut dibangun mulai dari Pintu Tol Padalarang Timur hingga gerbang KBP sepanjang 350 meter.

Kawasan KBP juga berhasil mendapatkan sejumlah prestasi. Beberapa di antaranya adalah sertifikat Greenship Neighborhood peringkat Gold (Greenship kawasan) dari Green Building Council Indonesia (GBCI) pada 2020.

Prestasi tersebut dicapai berkat komitmen KBP dalam menerapkan konsep keberlanjutan pada pengembangan kawasan dan lingkungan sekitarnya. Capaian ini mengukuhkan Lyman Group melalui bendera PT Belaputera Intiland sebagai pengembang tepercaya di Indonesia.

Dengan kelebihan dan prestasi tersebut, tak heran, hunian terbaru Nayapati Residence yang diluncurkan di KBP mendapatkan sambutan positif. Rumah dua lantai seharga Rp 4 miliaran yang dikemas dengan konsep breathable frontage-house atau rumah bernapas di Nayapati Residence berhasil terjual habis dalam kurun waktu hanya satu bulan sejak diluncurkan pada akhir Mei 2021.

https://cdn-assetd.kompas.id/D0-VSfaM4vnZse6qYjiSQTtn4Nw=/1024x549/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F07%2F1607-KOTA-BARU-PARAHYANGAN_PERUMAHAN-720x386.jpg
Kompas

DOK: KOTA BARU PARAHYANGAN.

Pengembangan KBP

Sebagai informasi, KBP sejak awal 2000 melandasi pengembangan pada tiga pilar, yaitu budaya, sejarah, dan pendidikan. Kemudian, seiring waktu, bukti dan komitmen KBP pada seluruh stakeholder menjadi kota yang mandiri, madani, dan alami.

Aspek madani pada KBP terwujud melalui tata laku masyarakat yang tinggal dan berinteraksi di KBP. Kini, mereka telah menjadi bagian dari agen perubahan (agent of change) untuk kebaikan di lingkungan sekitar kawasan KBP.

Hal itu terlihat dari pelaksanaan program community empowerment berbasis kewirausahaan yang digagas oleh KBP. Melalui kelompok wirausaha bersama (Kube), program ini bertujuan untuk menciptakan masyarakat sekitar KBP yang mandiri dan berkembang.

Aktivitas Kube telah terjalin sejak 2018 di sejumlah desa di sekitar KBP. Mulai dari Desa Bojonghaleuang di Kecamatan Batujajar, Desa Cikande Kecamatan Saguling, dan Desa Kertajaya, Kecamatan Padalarang.

Adapun Kube yang terbentuk adalah pengembangan budidaya taman bunga matahari, pembuatan sabun herbal matahari, budidaya lebah madu, dan pembuatan pakan ternak fermentasi.

Sementara itu, untuk aspek alami, KBP berinisiatif melakukan pengolahan limbah sampah dari hulu serta memanfaatkan kembali air buangan (reuse) yang dihasilkan oleh rumah tangga di kawasan KBP.

https://cdn-assetd.kompas.id/Nj-e4dvEgJPMEiMyBPo_OAt4vz8=/1024x549/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F07%2F1607-KOTA-BARU-PARAHYANGAN_IKEA-720x386.jpg
Kompas

DOK: KOTA BARU PARAHYANGAN.

Aspek alami di KBP juga dikukuhkan melalui implementasi penanaman pohon, biopori, dan rumah dengan konsep eco-design.

Bahkan, KBP turut mengampanyekan penggunaan energi terbarukan dengan teknologi tenaga surya. Penggunaan teknologi tersebut telah diwujudkan KBP pada produk rumah di sejumlah klaster teranyar.

Sementara itu, sebagai kota mandiri, KBP membangun town center dan commercial area. Brand internasional telah bergabung di KBP, seperti IKEA, Parahyangan Golf, CELLINI, bank-bank ternama, dan brand fast food.

Selain itu, fasilitas KBP akan semakin lengkap dengan beberapa proyek strategis berikutnya, yaitu sarana rekreasi water theme park yang direncanakan beroperasi pada 2022, pasar modern, dan commercial hub yang dilengkapi green spine untuk pedestrian.

Untuk fasilitas pendidikan, baik formal maupun informal bertaraf nasional, nasional plus, dan internasional mulai dari playgroup hingga universitas juga tersedia di KBP.

Bagaimana, Anda tertarik untuk membeli rumah atau sekadar berinvestasi di KBP?

Untuk informasi lebih lanjut mengenai Kota Baru Parahyangan, Anda bisa klik tautan ini atau menghubungi 0877-2268-3888. [Kompas.com/Yakob Arfin Tyas Sasongko].

Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000