logo Kompas.id
TajaDampak Positif Industri Hulu...

Dampak Positif Industri Hulu Migas Terhadap Ketahanan dan Keberlangsungan Ekonomi Regional serta Nasional

SKK Migas bekerja sama dengan Litbang Kompas menghitung besaran dampak dari setiap rupiah nilai kontrak pengadaan barang dan jasa industri hulu migas yang telah dikucurkan.

SKK Migas
Artikel ini merupakan kerja sama antara harian Kompas dan SKK Migas.
· 6 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/BfOaUFWpq8Zkp16ao0QK1wk5Zqw=/1024x576/https%3A%2F%2Ftaja.kompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2023%2F11%2FTAJA-SKK-Migas-1.jpg
DOK LITBANG KOMPAS

Aktivitas kantor yang bergerak pada sektor industri migas. Investasi industri hulu migas memiliki dampak tidak langsung cukup besar bagi masyarakat dan perusahaan lokal.

Setiap rupiah nilai kontrak pengadaan barang dan jasa industri hulu migas memiliki dampak berganda cukup besar bagi perekonomian nasional maupun regional. Dampak yang ditimbulkan tidak hanya berupa dampak langsung, tetapi juga dampak tidak langsung terhadap sektor-sektor industri yang terkait dengan hulu migas.

Mengutip data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), total nilai kontrak pengadaan barang dan jasa industri hulu migas sepanjang tahun 2020 hingga Maret 2023 mencapai Rp 247,3 triliun. Dari angka tersebut, kontribusi nilai kontrak terbesar ada di Kalimantan Timur (23,8 persen), Riau (19,4 persen), dan Jawa Timur (12,6 persen).

Besarnya nilai kontrak pada industri hulu migas bukan tanpa alasan. Saat ini migas menjadi salah satu sektor penggerak utama perekonomian Indonesia. Hal ini dapat terlihat dari kontribusi hulu migas terhadap pendapatan negara yang cukup besar dalam APBN. Dalam tiga tahun terakhir, kontribusi hulu migas terhadap pendapatan negara terus tumbuh dari 6,38 persen pada tahun 2020 menjadi 7,43 persen tahun 2021 dan 9 persen tahun 2022.

Pendapatan negara yang bersumber dari sektor migas tersebut meliputi Pajak Penghasilan (PPh), penerimaan negara bukan pajak (PNBP), serta PNBP lainnya dari kegiatan hulu migas atau dikenal dengan Domestic Market Obligation (DMO) migas. Data per 31 Agustus 2023, kontribusi hulu migas sudah mencapai 7 persen terhadap total pendapatan negara atau sebesar Rp 127,47 triliun.

SKK Migas bekerja sama dengan Litbang Kompas melakukan penelitian untuk menghitung besaran dampak dari setiap rupiah nilai kontrak pengadaan barang dan jasa industri hulu migas yang telah dikucurkan tersebut. Dampak yang dihitung berupa dampak langsung dan tidak langsung dengan menggunakan metode interregional input output (IRIO), wawancara tatap muka, focus group discussion (FGD), dan wawancara mendalam.

Hasil penelitian menunjukkan, kehadiran industri hulu migas memiliki dampak tidak langsung yang cukup besar bagi masyarakat dan perusahaan lokal. Selain nilai ekonomi yang diciptakan besar, industri hulu migas juga mampu menstimulasi sektor-sektor terkait. Hal ini turut mendorong terciptanya bisnis penyedia barang dan jasa lokal yang tecermin dari capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) industri hulu migas.

Dalam tiga tahun terakhir, persentase TKDN dalam proses pengadaan barang dan jasa di industri hulu migas telah melampaui target yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 15 Tahun 2013 sebesar 55 persen. Persentase TKDN tahun 2021 mencapai 58,95 persen, dan terus meningkat menjadi 64,75 persen (tahun 2022) dan 59,91 persen (Maret 2023). Capaian tersebut juga melampaui target SKK Migas sebesar 57 persen.

Vice President Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Erwin Suryadi, dihubungi Rabu (15/11/2023) petang, mengatakan, SKK Migas mampu mencapai bahkan melebihi target TKDN ada dasar hukumnya, antara lain peraturan pemerintah, instruksi presiden, atau peraturan menteri terkait.

“Kita lalu merancang gambar besar dengan melaksanakan tiga prinsip dasar TKDN, yakni pemenuhan kualitas, pemenuhan harga, dan pemenuhan waktu pengiriman barangnya. Dari konsep ini lalu kita bangun kapasitas nasional. Salah satu caranya dengan membina pabrikan dalam negeri. Kita perkenalkan kualitas produk dalam negeri dan kita bina sama-sama sehingga kualitasnya cocok atau sesuai dengan yang dibutuhkan,” kata Erwin.

Ia menjelaskan, tingkat pengetahuan dari calon pembeli seiring waktu mengalami peningkatan dan semakin tidak ragu lagi. “Sejak tahun kedua kemarin, mulai terlihat hasilnya dan pengguna kian yakin dengan produk dalam negeri. Sesuai perundang-undangan yang  berlaku kita lakukan terus pembinaan dan pendampingan,” ujar Erwin.

TKDN menjadi aspek penting dalam rantai pasok dalam negeri. Peningkatan TKDN ini membuka lapangan kerja baru sejalan dengan orientasi kebijakan yang fokus pada pemanfaatan barang dan jasa dalam negeri. Tren positif TKDN juga berkontribusi terhadap peningkatan omzet bisnis perusahaan mitra industri hulu migas. Bagi PT Berkah Hidup Syukur, misalnya, peningkatan omzet bisa mencapai 10-15 kali lipat.

migas
Sumber: Litbang Kompas

Grafik I

Dampak lainnya yang sangat dirasakan masyarakat dan perusahaan lokal adalah keberadaan tanggung jawab sosial melalui program pengembangan masyarakat (PPM), fasilitas penunjang operasi migas yang dapat digunakan warga, pasokan gas dan kelistrikan daerah, bahan baku industri dan bahan baku industri turunan, serta penyerapan tenaga kerja lokal.

Hasil survei Litbang Kompas menunjukkan, paling tidak ada tiga (top three) dampak positif dari keberadaan industri hulu migas, yakni meningkatkan perekonomian masyarakat dan daerah (60,5 persen), menyerap tenaga kerja lokal (35 persen), serta memberikan banyak program pemberdayaan masyarakat (7,5 persen).

Terkait tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL), Erwin menerangkan, SKK Migas merancang program TJSL berdasarkan kebutuhan masing-masing daerah. “Apakah daerah membutuhkan infrastruktur atau agenda-agenda kedaerahan lainnya. Kita memiliki niat agar TJSL yang dilaksanakan memiliki efek berganda. Untuk UMKM misalnya, kita dorong agar bisa mengakses perbankan. Kalau UMKM-nya semakin profesional kita dorong lagi agar mampu menembus pasar global,” terangnya.

https://cdn-assetd.kompas.id/JPjyiudsaJB8hIL7HPEW03urKps=/1024x576/https%3A%2F%2Ftaja.kompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2023%2F11%2FTAJA-SKK-Migas-3.jpeg
DOK LITBANG KOMPAS

SKK Migas mendorong agar para pelaku UMKM semakin profesional.

Dampak langsung

Hasil analisis IRIO yang dilakukan Litbang Kompas menunjukkan, investasi dari nilai kontrak pengadaan industri hulu migas berkontribusi terhadap peningkatan nilai produksi barang dan jasa (output) serta produk domestik bruto (PDB). Setiap 1 juta dollar AS investasi migas akan menambah output sebesar 1,5 juta dollar AS, dan PDB sebesar 1,4 juta dollar AS.

Investasi pada industri hulu migas sepanjang 2020 hingga Maret 2023 menambah nilai produksi barang dan jasa sebesar Rp 376,93 triliun. Dengan nilai investasi yang sama, PDB juga akan bertambah sebesar Rp 352,66 triliun. Adapun rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dihasilkan dari kegiatan usaha industri hulu migas dari tahun 2020 hingga 2022 sebesar 0,82 persen secara tahunan.

migas
Sumber: Litbang Kompas

Grafik II

Meskipun nilai kontrak pengadaan barang dan jasa industri hulu migas tidak diberikan kepada semua daerah, tetapi terdapat efek limpahan (spillover effect) karena adanya keterkaitan kegiatan ekonomi antarwilayah. Efek limpahan itu berupa penambahan nilai output dan PDRB tahun 2022 seperti di Bengkulu, Lampung, Kep. Bangka Belitung, DI Yogyakarta, Banten, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Maluku Utara, dan Papua.

Jika dicermati lebih dalam, dampak industri hulu migas dapat ditilik dari sudut pandang masyarakat dan perusahaan lokal. Bagi masyarakat, industri hulu migas dinilai dapat memunculkan sentra ekonomi baru di daerah-daerah remote, membuka lapangan kerja bagi warga sekitar lokasi tambang, memberikan stimulus bagi daerah dalam hal perbaikan infrastruktur serta program pemberdayaan masyarakat.

Beberapa program tersebut, antara lain pembangunan infrastruktur daerah, beasiswa dan program magang, pembiayaan dan pendanaan melalui pokdarwis, fasilitas pameran dan pembelian produk UMKM, pengembangan dan pembinaan UMKM lokal, pendanaan dan pemberdayaan khusus nelayan, serta pemanfaatan gas metan sebagai sumber energi alternatif. Mayoritas responden menilai program pemberdayaan masyarakat dari SKK Migas berhasil meningkatkan kesejahteraan ekonomi, sosial, lingkungan, dan kesehatan (73,9 persen).

migas
Sumber: Litbang Kompas

Grafik III

SKK Migas juga bekerja sama dengan lokal vendor dalam melakukan kegiatan industri hulu migas di setiap daerah. Bagi perusahaan lokal, keberadaan industri hulu migas dinilai dapat meningkatkan penjualan atau omzet perusahaan, menambah jumlah karyawan lokal, secara tidak langsung meningkatkan standar kualitas produk yang dimiliki perusahaan, serta membuka kesempatan untuk ekspansi bisnis hingga ke tingkat internasional.

Litbang Kompas juga melakukan analisis social return of investment (SROI) untuk program pemberdayaan masyarakat dari Petronas di Desa Kramat, Bungah, Gresik. Hasilnya, setiap 1 rupiah yang diinvestasikan oleh Petronas Caligari Ketapang II Ltd kepada program pemberdayaan ekonomi di Desa Kramat akan menghasilkan nilai sosial sebesar 2,43 rupiah. Hal ini berarti program berhasil, atau imbal hasil sosial yang diterima lebih besar dari nilai investasi sosial yang sudah dilakukan.

Secara umum keberadaan industri hulu migas di Indonesia berdampak besar bagi ketahanan dan keberlangsungan perekonomian nasional maupun regional. Dampak yang ditimbulkan juga tidak hanya pada sektor industri hulu migas itu sendiri, tetapi juga sektor-sektor terkait sehingga daerah yang tidak mendapat suntikan investasi turut mendapat dampak limpahan atas kegiatan industri hulu migas ini.

Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000