logo Kompas.id
TajaCara Mudah Trading Bitcoin...

Cara Mudah Trading Bitcoin bagi Pemula agar Cuan Maksimal

Luno Indonesia
Artikel ini merupakan kerja sama antara harian Kompas dan Luno Indonesia.
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/LbJ5WwJDodZQ2w9Ui9tb67ORNTk=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2022%2F04%2Fshutterstock_bit-759740239-720x405.jpg
Kompas

FOTO: SHUTTERSTOCK.

Terdapat sejumlah aspek yang perlu diperhatikan dalam trading Bitcoin agar mendapatkan cuan maksimal. Di antaranya, kemampuan finansial dan kesiapan dalam menghadapi risiko, karakter dalam berinvestasi, hingga faktor yang berpengaruh pada naik-turunnya harga Bitcoin.

Jika baru memulai investasi Bitcoin, mungkin banyaknya aspek yang patut diperhitungkan itu bisa cukup membuat Anda kewalahan. Namun, jangan khawatir dan berputus asa karena ada beberapa hal dasar yang bisa Anda ikuti.

Jangan mudah panik

Seperti aset kripto pada umumnya, harga Bitcoin cenderung cukup fluktuatif. Bagi investor yang masih baru berkenalan dengan dunia kripto, kadang situasi tersebut bisa membuat mereka mudah tergoda untuk melakukan panic-buying atau panic-selling. Sayangnya, ketika mengambil keputusan yang tergesa-gesa dan emosional, bisa jadi Anda salah strategi dan justru merugi.

Saat harga Bitcoin jatuh, lakukan riset pasar atau pelajari penyebabnya terlebih dulu. Pahami kenapa harganya turun dan apakah sebelumnya pernah ada kejadian serupa? Lalu, apakah ada kemungkinan harganya akan naik lagi dan berapa lama kondisi tersebut kira-kira akan berlangsung?

Sebetulnya, kalau Anda lihat grafik pergerakannya, nilai Bitcoin cenderung naik dalam beberapa tahun terakhir. Oleh karena itu, Anda bisa agak lebih tenang kalau ingin menjadikan Bitcoin sebagai investasi jangka panjang.

Diversifikasi aset kripto selain Bitcoin

Diversifikasi aset kripto selain Bitcoin merupakan sebuah strategi Anda membagi dana investasi ke beberapa jenis mata uang kripto. Jadi, kalau suatu saat nilai Bitcoin turun, Anda masih punya cadangan aset lain yang kemungkinan harganya bisa lebih tinggi dari Bitcoin.

Misalnya, Anda memiliki dana investasi sebesar Rp 500.000. Anda bisa menggunakan Rp 300.000 untuk investasi Bitcoin, lalu sisanya bisa dibagi dua ke koin lain yang nilainya lebih kecil, bisa yang sudah lama ada, atau koin baru lewat proses initial coin offering (ICO).

Ether adalah salah satu contoh investasi ICO yang menguntungkan. Saat Ethereum pertama kali merilisnya, harga Ether ada di kisaran 0,31 dollar AS. Pada April 2022, 1 Ether sudah diperjualbelikan di angka 3.094 dollar AS atau sekitar Rp 44 juta. Return on investment (ROI) yang didapat para investor sejak pertama membelinya saat ICO, tentu cuan besar.

Penting untuk menyeleksi koin-koin kecil dan baru tersebut berdasarkan beberapa faktor. Seperti potensi penggunaan, tingkat keamanan, apakah nilainya masuk akal atau tidak, dan seperti apa roadmap atau rencana pengembangannya pada masa depan. Jangan mudah tergoda oleh koin baru yang mendadak viral.

Beli Bitcoin tak harus selalu tunggu harganya turun

Untuk memaksimalkan keuntungan, salah satu strategi yang bisa Anda coba adalah dollar cost-averaging (DCA). Ini merupakan metode ketika Anda membeli Bitcoin sedikit demi sedikit secara rutin.

Misalnya, Anda punya dana investasi senilai Rp 500.000. Ada dua hal yang bisa dilakukan, tunggu harga Bitcoin sampai turun lalu mengalokasikan semua dana sekaligus. Atau, rutin investasi Bitcoin sebesar Rp 100.000 setiap minggu.

Kenapa langkah ini perlu Anda coba? Ini karena Anda tidak bisa selalu menebak kapan harga Bitcoin akan naik atau turun dan kapan Bitcoin akan mencapai harga terendahnya. Dengan menerapkan DCA, Anda bisa mendapatkan Bitcoin dengan nilai yang berbeda-beda. Oleh karena itu, saat dihitung secara keseluruhan, bisa jadi jumlah Bitcoin yang Anda miliki akan lebih tinggi dibandingkan membelinya sekaligus dalam satu waktu.

Untuk menggunakan metode DCA ini, sebaiknya Anda memilih platform crypto exchange yang mendukung fitur Repeat Buy atau pembelian secara rutin. Salah satunya adalah Luno Indonesia, yang fitur Repeat Buy di dalamnya mudah diakses, baik melalui aplikasi mobile maupun web. Bahkan, Anda juga bisa mulai investasi Bitcoin mulai Rp 25.000 saja dengan biaya administrasi yang tergolong murah.

Yang lebih penting lagi, aplikasi Luno sudah terdaftar di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) sehingga dapat dipertanggungjawabkan kredibilitas dan keamanannya.

Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000