Bawang Merah, Inovasi Petani Tembus Pasar Luar Negeri

Kelompok petani Sidamulya di Brebes, Jawa Tengah, berinovasi dalam mengolah bawang merah menjadi sebuah produk unggulan yang diterima pasar ekspor.
Potensi Bawang Merah
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) RI tahun 2020 terungkap bahwa terjadi surplus produksi dibandingkan dengan tingkat konsumsi bawang merah. Secara nasional, produksi bawang merah mencapai lebih dari 1,8 juta Ton. Sedangkan, konsumsi bawang merah dikisaran 0,9 juta Ton. Merujuk sebaran nasional, 5 terbesar sentra bawang merah berada di Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa tenggara Barat, Jawa Barat dan Sumatera Barat.
Kontribusi Kabupaten Brebes
Jawa Tengah menyumbang lebih dari 33 persen produksi nasional. Kabupaten Brebes merupakan sentra bawang merah terbesar di Jawa Tengah dengan kontribusi sebesar 62 persen dari total produksi Jawa Tengah.
Mengenalkan Pasta Bawang

Kapasitas panen yang cukup besar mesti diperlukan sistem penyimpanan yang baik. Mengingat karakteristik bawang merah yang rentan terhadap penurunan kualitas serta kerusakan, seperti pelunakan umbi, keriput, keropos bahkan busuk. Selain itu, over-produksi akan mengancam pada penurunan harga bawang merah itu sendiri.
Untuk menyiasati surplus produksi, Petani melakukan inovasi penanganan hasil pasca panen melalui diversifikasi produk olahan bawang merah. Upaya ini dilakukan dalam rangka memberi nilai tambah (value added) terhadap komoditas bawang merah itu sendiri, sebagai contoh bawang goreng, bawang crispy hingga pasta bawang.

Bawang merah dikenal sebagai sayuran yang kaya akan nutrisi. Kandungan Vitamin C dan antioksidan dalam Bawang Merah memberi manfaat yaitu meningkatkan imunitas tubuh. Saat ini, kebaikan nutrisi bawang merah tersebut praktis tersedia dalam bentuk pasta Bawang.
Kelompok tani di Brebes yang diketuai oleh Juwari, tergabung dalam Gapoktan Sidamulya dengan anggota 210 petani telah berhasil mengkreasikan bawang menjadi olahan berbentuk pasta, dan bahkan saat ini produk pasta tersebut telah dipasarkan di berbagai swalayan, e-commerce hingga pasar ekspor ke Arab Saudi dan Singapura.
Peran Pemberdayaan BRI
Keberhasilan Gapoktan Sidamulya itu tak lepas dari program pemberdayaan BRI yang memang fokus pada penguatan UMKM. Konsep pemberdayaan ini dirancang untuk mendukung peningkatan kapasitas usaha melalui metode inkubasi.
Saat ini pemberdayaan diberikan sesuai kebutuhan UMKM, mulai dari pengembangan pemahaman dan potensi (literasi dasar) sampai dengan pengetahuan serta kecakapan UMKM dalam memanfaatkan media digital (literasi digital).
Kegiatan literasi ini juga tidak lepas dari peran hadirnya 53 Rumah BUMN BRI di seluruh Indonesia. Melalui dukungan fasilitas pelatihan dan pendampingan yang diberikan, Rumah BUMN hadir mendukung UMKM tumbuh berkualitas.

Guna mendukung pemberdayaan UMKM, Bank BRI menghadirkan LinkUMKM untuk menjadi platform pemberdayaan online terpadu. Di sini, pelaku usaha bisa mengetahui sendiri kategori usaha yang dikelola. Pelaku usaha juga bisa melihat scoring yang diberikan sehingga bisa mengetahui kebutuhan pemberdayaan yang sesuai.
Hingga kini sudah lebih dari 1,4 juta pelaku UMKM yang tergabung dalam platform LinkUMKM. Platform ini dapat diakses melalui website: linkumkm.id maupun aplikasi di smartphone. Harapannya, dengan platform ini pelaku UMKM dapat semakin berdaya, naik kelas, dan meningkatkan daya saingnya hingga kancah internasional.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.